Part 8 [ Sekolah ]

60 76 48
                                    

Happy Reading~⭐

~❤❤❤❤❤~


Pagi yang cerah, di temani Suara burung berkicau dengan merdunya.

Sinar matahari mulai memasuki sela-sela tirai menyoroti wajah Cynla.

Bukannya terusik, Cynla malah menyamakan tidurnya karena hangat.

~⭐⭐⭐⭐⭐~

Sedangkan di bawah, tepatnya di ruang dapur.

Empat cowok berkaca bulat sedang memasukkan nasi goreng pada dua kotak makan masing-masing.

"Jov!" Panggil Langit.

"Hmmm..."

"Gimana keadaan gadis itu?" Tanya Razaz.

Ketiga cowok berkaca mata bulat memasuk kan nasi goreng pada kotak makan terhenti.

Mendengar pertanyaan dari Razaz ketiganya saling pandang.

"Lagi tidur!" Jawab asal Fajar.

Jovan dan langit mengangguk kan kepala. Menyakin kan, apa yang di ucapkan Fajar benar.

Razaz menghela nafas, "Mau aku lihat dulu!" Pamitnya. Beranjak berdiri dari kursi makan.

Ketiganya melotot, melihat Razaz akan menghampiri gadis itu.

Segera Jovan cegah dengan pertanyaan, "Raz, sekarang udah jam berapa? Coba lihat dulu!" Ucapnya, pura-pura melihat jam tangannya.

Razaz mengambil ponsel yang ia simpan di tas ranselnya.

Setelah melihat layar ponsel menunjukkan pukul 05.30 WIB.

Razaz menghela nafas.

"Ayuk, berangkat!" Perintah Razaz, memasukkan ponsel pada tas ransel kembali, dua kotak makan, menarik resteling tas, setelahnya menggedongnya di dua bahunya. Berjalan duluan meninggalkan tiga Sahabatnya.

Fajar, langit, dan Jovan, menghela nafas lega.

"Untung ngga di samperin! Kalo iya bakalan terlambat tuh Aza!" Ucap Langit.

Fajar mengangguk.

"Kalo udah pulang nanti kita bicarain! Kita harus sampai di sekolah sebelum bel masuk berbunyi!" Nasehat Jovan.

Fajar dan Langit buru-buru memastikan bekal makanan di tas ranselnya masing-masing.

"Udah selesai?" Tanya Jovan.

"BERANGKAT!!" Jawab lantang Fajar dan langit bersamaan.

Jovan berjalan duluan, di ikuti Langit dan Fajar di belakangnya.

~⭐⭐⭐⭐⭐~

SMA 1 MANGGARA

Nama sekolah keempat cowok berkaca mata bulat itu mencari ilmu.

"Aza udah sampe duluan. Ituh sepedanya!" Ujar Fajar tangan kanannya menunjuk ke arah dimana Razaz memarkir kan sepeda pancalnya.

Posisi mereka bertiga ada di parkiran khusus Sepeda pancal. Motor dan mobil ada tempatnya sendiri.

Langit dan Jovan mengikuti jari telunjuk Fajar.

"Mungkin takut! Sama Pangeran Sekolah deh!" Ucap Langit.

"Emang kenapa sama pangeran Sekolah?" Tanya Fajar.

Cynla Pemikat Hati Empat Pangeran CupuWhere stories live. Discover now