Prolog

262 239 52
                                    

Cynla berdiri di luar rumah mewah yang pagar besi bercat hitam tertutup rapat.

Jari telunjuknya menekan bel berkali-kali di sisi tepi pagar.

setelah beberapa menit menunggu. Akhirnya pagar terbuka.

Menampakkan cowok tampan dengan rambut berwana hitam kecoklatan, mata hitam yang membius, hidung mancung, bibir tipis yang seksi, kulit seputih susu, memakai kacamata bulat, memakai kemeja panjang kotak-kotak berwarna abu-abu dan putih berselang-seling, lengan panjang di tekuk sampai siku berpadu dengan celana pendek selutut berwarna hitam, tanpa menggunakan alas kaki.

Cynla yang melihat cowok di depanya dari rambut hingga ujung kaki lalu ke atas lagi. Tatapan matanya tak kedip-kedip melihat paras rupawan dan terkunci dengan mata hitam yang membius. Mampu membuat Cynla terpesona.

Masih bergulat dengan hanyalannya, cowok itu berbicara.

"Ada yang bisa di bantu, mbak?" tanya cowok itu kepada Cynla. Di akhiri dengan senyuman.

Mendengar suara lembut yang di ucapkan cowok tampan di depannya dan senyumannya membuat Cynla terpaku, tanpa sadar mulutnya terbuka.

"Mbak...mbak?" Tanyanya sekali lagi. Jemarinya melambai-lambai di depan wajah Cynla.

Cynla yang sadar dari lamunannya. Memutar otak dan memanfaatkan keadaan.

'Cynla kamu mimpi apa? bisa ketemu cowok tampan dengan jarak sedekat ini. Aduh, aku seneng banget. Okey, Cynla tahan, tahan, jangan gegabah. Tarik nafas buang perlahan, tarik nafas buang perlahan.'

Satu

Duaa

Brrruuukkkkkk

"Ehh...."

Cowok itu dengan sigap menangkap tubuh Cynla yang hampir menyentuh aspal. menggedongnya ala bridal style menuju ke dalam rumah.

Sementara Cynla yang ada dalam gendongan tersenyum senang dalam hati karena aktingnya berhasil.

"Hey! Raz, kamu gendong siapa?" tanya cowok memakai kaos oblong polos berwarna hijau muda berpadu dengan celana pendek di bawah lutut berwarna kuning. Jangan, lupakan kacamata bulat yang di kenakan. Ia sedang menyiram tanaman di samping rumah.

Baru langkahnya akan memasuki pintu terhenti. Mendengar, namanya di panggil. Cowok yang diketahui bernama Raz menoleh ke kanan dan ke kiri.

Mendapati sahabatnya yang ada di samping rumah sedang menyiram tanaman, menatapnya dengan ekspresi ingin tahu.

Raz yang mengerti dengan ekspresi itu. Menjawab dengan mengangkat-turunkan bahu, pertanda tidak tahu, dan melenggang masuk ke dalam rumah.

Cowok yang sedang menyiram tanaman mendapati tingkah sahabatnya hanya geleng-geleng kepala.

"Raz, raz, ada-ada saja. Ada gadis pingsan." gumam  cowok itu. Ia masih loading belum mencerna apa yang dilihat dihadapannya dan melanjutkan aktivitas yang sempat tertunda.

Dreettt....drretttt....

Baru empat langkah dari pintu utama di hentikan oleh getaran handphone dalam saku kemejanya. Cowok itu melihat jam dinding yang ada di ruang tamu.

Alangkah terkejutnya ia saat melihat angka yang tertera di sana menunjukkan pukul 03.58 WIB dan seketika matanya melotot.

"Yaampun, aku udah mau telat! gimana ini?" ucapnya dengan ekspresi panik bercampur takut. Hanya satu nama yang terlintas di kepalanya.

Cynla Pemikat Hati Empat Pangeran CupuWhere stories live. Discover now