Akhir dari Awal [End]

11.6K 1.4K 140
                                    

ALMADEO
----------

AKHIR DARI AWAL

----------

"Jadi benda besar ini yang kau maksud tadi?"

Janendra menatap kagum robot besar setinggi tiang listrik. Tanpa menjawab, Almadeo menaikki robot itu.

"Jangan ikut" Katanya sebelum masuk.

Janendra mendengus pelan dan menatap sekeliling ruangan besar yang mereka tempati.

Almadeo menatap ke arah controller yang ada di hadapannya.

"Batu Rubynya ... " Ia menyibak pakaiannya dan menggertakkan giginya saat mengingat jika Batu Ruby yang ibarat 'jantung' untuk robot ini berada dalam tubuhnya.

"Apakah ada opsi lain?"

"Pangeran Janendra, maukah anda mati bersama saya?" Kata Almadeo setelah turun dari robot itu.

"Mati? Heh ... Yang itu tidak akan terjadi" Almadeo menganguk saja.

"Kau, pancing seluruh iblis untuk ada di halaman depan istana ini" Janendra melemaskan ototnya lagi.

"Setelah itu?"

"Setelah itu biar aku yang urus" Janendra melangkah keluar dengan pasti.

Akan tetapi sebuah suara menghentikan aksinya.

"Terimakasih"

Ia melihat senyum tulus dari Adik Tirinya itu.

Hatinya sedikit tergerak untuk memusatkan seluruh atensinya pada Almadeo.

Almadeo berbalik dan kembali menaikki robot itu.

Janendra kembali melangkah untuk memenuhi pernintaan adik kecilnya itu.

"Pangeran, sepuluh menit dari sekarang jika kau tidak menyelesaikan permintaanku, kau akan menemui bos besar yang ada di Game ini" 

****

Janendra membuat iblis yang berjaga itu mengejar dirinya. Banyak sekali iblis berwajah seram yang ingin menangkapnya.

"Sial, banyak sekali"

Langkahnya yang lincah sedikit mengkecoh para iblis yang mengejarnya.

1:12

Ia berusaha menarik seluruh perhatian iblis yang ada dalam jangkauannya.

Satu menit sebelun batas maksimum itu, Janendra sampai di halaman depan istana yang sudah ada Almadeo beserta robotnya. 

Janendra menghampiri dan duduk di bahu robot itu. Ia menetralkan nafasnya.

Sebelum ia duduk, ia merasakan ada aura yang menarik paksa tubuhnya.

Saat ia berbalik, ia mendapati Aberlio yang tangannya terdapat seperti aliran hitam yang melilit ke tubuhnya.

"Sialan"

Janendra menghunuskan pedangnya pada aliran itu dan seketika aliran yang melilit dirnya putus.

"Eh ... Keren juga pedang milik ayah"

Entah apa yang di perbuat Almadeo, kini iblis yang mengejar Janendra tadi kelelahan karena merasakan energinya terserap ke arah robot itu.

Janendra menengok ke arah Pangeran itu.

Almadeo [End]Where stories live. Discover now