Almadeo [End]

Permintaan

ALMADEO
----------

PERMINTAAN

----------

"Jadi Luke, mengapa kau kesini?" Luke berada di kamar Almadeo beserta William juga.

William yang berdiri didekat jendela dan Luke yang berdiri di depan pintu. Sedangkan Almadeo merebahkan dirinya karena ngantuk.

"Almadeo, aku minta maaf.

Aku tidak bermaksud membohongimu dengan ceritaku.

Aku ... Aku hanya tidak ingin kau pergi setelah mengetahui faktanya. " Luke mencengkram erat ujung bajunya dan menunduk dalam.

"Buktinya aku pergi dengan kebohonganmu"

"Maaf, aku bersalah. Kumohon maafkan aku"

"Hm ... Apa permintaanmu?" Seketika wajah Luke terangkat dan memperhatikan Almadeo yang tengah berbaring.

"Kamu ... Maafin aku kan?" Almadeo mengangguk singkat.

Tanpa aba-aba Luke menerjang Almadeo yang tengah berbaring.

"Al!" Almadeo refleks menengok ke arah William.

Dan dengan bersamaan pipi kiri Almadeo di cium oleh luke.

"Tidak jadi" William memalingkan wajahnya.

"Hampir saja!" William mengelus dadanya ringan.

Jika saja William tidak memanggil Almadeo, kemungkinan bibir Luke mendarat pada bibir Almadeo.

"Berat" Luke segera berdiri dan menetralkan rasa gugupnya.

"Itu ... Aku meminta ...."

****

"TIDAK!" Almadeo mentutup kedua telinganya.

Kini Raja Felix memarahi Almadeo karena permintaan yang mungkin mustahil dia lakukan.

Sedangkan Leo memperhatikan perdebatan yang sengit itu.

"Kenapa tidak?!" Almadeo bersedekap dada seperti yang di lakukan ayahnya.

"TIDAK YA TIDAK!" Raja Felix tak habis pikir dengan Almadeo.

Almadeo meminta izin pada ayahnya untuk menginap di istana Alomodeus selama empat hari karena permintaan Luke.

"Ayah! Aku hanya meminta satu kali ini!" Janji adalah janji.

"Jika tidak mengizinkanku aku tidak mau bertemu dengan ayah" Almadeo enggan untuk menatap mata Felix.

"Tch!"

"Dengan Leo" Putus Felix di akhir. Ya lebih baik ketimbang anaknya tidak mau bertemu dengannya.

"Sean juga!"

****

Sejak Almadeo berpamitan pada Jane, Jane malah sibuk dengan keperluan pangerannya.