Luke [Bagian 3]

16K 2.4K 91
                                    

ALMADEO
----------

LUKE
[Bagian 3]

----------

"Sean? Disini?" Almadeo mengangkat satu alisnya.

Sean kini duduk di tanah yang berada di dekat laboraterium dan sedang menetralkan nafasnya.

Sean abis lari keliling.

"P-pangeran ... Aku ... Hah hah" Ucapan Sean seperti tidak jelas saat ia harus mengeluarkan nafas lagi.

Almadeo duduk di sampingnya dan.HP menyodorkan air botol.

Air itu di terima baik oleh Sean.

"Pa-pangeran! Jangan duduk disini, nanti pakaian anda kotor!" Sean memperingatkan pada Almadeo dan tidak di gubris oleh sang empu.

Almadeo tanpa di duga merebahkan dirinya dan menjadikan paha Sean menjadi bantalannya.

Sean semakin tergagap. Ia seperti ingin membalikkan dunia karenanya.

"P-pange--"

"Sean, panggil aku Almadeo"

"Aku sebenarnya tidak suka panggilan pangeran itu. Sedikit menjengkelkan sebenarnya" Lanjutnya dengan menguap lebar.

"Ba-baik! Akan saya usahakan"

"Sean, elus kepalaku" Entahlah, hari ini seperti pangerannya menguras hati dan jantungnya.

Tangan Sean terulur untuk mengelus kepala pangeran. Rambut peraknya terasa lembut dan lebat.

Sean menyukainya.

Menyukai pemilik rambut dan rambut itu maksudnya.

"Terima ... kasih" Sepertinya Almadeo kelelahan karena marah tadi.

Ia perlu mengisi batrainya lagi.

"Apapun untuk pangeranku" Sean tersenyum simpul.

Harinya kini sangat berwarna ketika dia mengenal pangeran~

*****

Sean mengangkat tubuh kecil yang tertidur itu dalam gendongan koalanya.

Ia berjalan melewati lorong.

Di salah satu lorong, ia bertemu dengan anak dari tamu tadi, Luke.

Sean berhenti sejenak dan memberi hormat.

"Namamu Sean kan?" Sean mengangguk. Ia memiliki firasat menyakitkan.

"Aku Luke, kau bisa memanggilku Luke.

Bolehkah aku menggendong Almadeo? Kumohon ...

kamu tunjukkan arahnya padaku" Sean sangat bingung.

Ia tidak mau jika pangerannya digendong pangeran lain,

Ia cemburu.

Almadeo [End]Where stories live. Discover now