Part 13 - Menjenguk

Start from the beginning
                                        

Shandy yang tak ingin diledek oleh Gilang kemudian mencari akal supaya kekonyolannya ini bisa teralihkan. Saat itulah Gilang membuka suara dan akhirnya Shandy pun mendapatkan ide.

"Wah kalian bawa mangga, biar gue yang kupas, nanti kita bisa makan bareng," Ujar Gilang dan langsung mengambil piring bersih dan pisau.

Melihat Gilang yang mengupas mangga tersebut sebenarnya membuat semua orang tidak yakin, apalagi Dinda karena ia tahu putranya sama sekali tak mahir dalam menggunakan pisau selama ini.

"Lang, lo yakin bisa ngupasnya? Kayaknya kurang meyakinkan, gimana kalo Adel bantuin? Ya biar cepet aja dan pastinya lebih rapi, lo mau kan Del?" Kali ini Shandy memberikan saran dan ini adalah saatnya untuk menjalankan rencananya.

Gilang tentu saja menolak dan langsung membujuk Dinda untuk membantunya, "Kenapa harus Adel? mama gue kan ada. Ayo mom bantuin!" Pinta Gilang namun ditolak secara halus oleh Dinda.

"Gilang, biarin Adelia bantuin kamu, mama ada urusan sebentar diatas. Okei semua, tante tinggal sebentar ya," Ujar Dinda dan langsung beranjak dari ruangan tersebut dan menuju naik ke lantai dua.

"Sebentar gue ambil pisau yang lain," Ujar Gilang dan langsung pergi menuju dapur untuk mencari pisau buah dan langsung kembali secepat mungkin.

"Thanks!" Ucap Adelia singkat dan langsung mengambil buah mangga yang ada dihadapan Gilang.

Dengan cepat dan telaten Adelia mengupas buah mangga tersebut, tapi tidak dengan Gilang, ia hanya bisa membuat semuanya berantakan.

"Gilang, jangan dipaksain kalau ga bisa, biar gue aja yang bantuin Adelia," Kali ini Amelia ingin membantu, tapi Gilang tidak menjawab dan terus mengupas sampai pada akhirnya...

"Shhh!"

"Astagfirullah Gilang! Lo mau makan mangga atau makan jari sehh?" Pekik Shandy dan langsung mengejutkan semua orang yang ada di meja makan.

Adelia yang melihat hal tersebut langsung mengambil sebuah kain lap bersih yang ada di meja makan tersebut dan membasahinya dengan air minum. "Kalo ga bisa ga usah dipaksain, biar gue sama Amel aja yang lanjutin," Tutur Adelia sembari membersihkan lukanya terlebih dahulu.

"Untung lukanya di kiri, coba kalo di kanan," Ujar Fenly yang kembali duduk setelah Gilang mendapatkan pertolongan pertama dari Adelia.


Pembersihan luka selesai dan sekarang Adelia hanya perlu memberikan obat merah tapi saat itu juga Adelia ragu untuk memintanya. Gilang yang melihat Adelia berhenti awalnya kebingungan, tapi saat ia melihat kearah lukanya yang sudah bersih akhirnya ia pun paham. Gilang langsung beranjak menuju dapur dan mengambil kotak P3K dan menyerahkannya pada Adelia.

"Lo perlu ini kan? Pelan-pelan agak perih soalnya," Cicit Gilang dan langsung mendapatkan anggukan kecil dari Adelia. Dengan telaten Adelia mengobati dan tidak perlu waktu yang lama bagi Adelia untuk mengobati luka kecil tersebut.

"Dan pada akhirnya lo bantuin gue lagi, thank you!"

"Your welcome, gue seneng kok bantuin semua orang," Ujar Adelia dengan senyuman manisnya dan seketika membuat Gilang salah tingkah.

"Gue ke toilet dulu," Ujar Gilang dan dengan cepat berjalan menuju toilet.

Shandy yang melihat hal tersebut hanya bisa tersenyum puas karena hari ini ia bisa melihat sohibnya salah tingkah dan langsung melarikan diri ke toilet.

Dengan Caraku (On Going^^)Where stories live. Discover now