10. Bayangan Misterius

52 6 1
                                    

Ketika semua orang di dalam melihat bayangan itu, mobil berhenti bergerak saat mereka menjadi waspada dan suasana di mobil seketika berubah menjadi ketegangan yang luar biasa.

Tidak ada yang bicara dan keheningan di dalam mobil meningkatkan kesuraman seluruh kota kosong ini. Namun setelah beberapa menit keadaan tegang tanpa terjadi apa-apa, bayangan hitam itu secara perlahan berubah menjadi asap hitam dan melayang pergi ke arah timur kota.

Mereka menghela nafas lega dan mengendurkan otot mereka yang tegang. Tapi Fabio tiba-tiba mengatakan sesuatu yang membuat mereka terkejut.

"Kita akan mengikuti kemana bayangan itu pergi.."

Yang bereaksi paling kuat adalah Celyn yang ketakutan. "Apa maksudmu?!... Kau ingin membuntuti hantu itu? Kolonel, apa kau sudah gila?!?" bentak Celyn.

Christ menatap Celyn yang membentak Fabio dengan keras dan merasa tidak senang dengan datar menjawab. "Jika bayangan itu adalah hantu jahat yang ingin menyerang kita, dia pasti sudah menyerang... Tapi karena dia hanya diam dan tiba-tiba pergi seperti itu dengan cara yang terang-terangan dan mencolok seperti itu, hantu itu pasti ingin kita mengikuti dia."

Peter dan Lylo mengangguk bersama. Ben yang sedari tadi diam akhirnya angkat bicara setelah dia merenung, "mungkin ini sama persis dengan kejadian saat itu di barak, hantu ini mungkin hanya ingin kita menyelesaikan obsesinya saat masih hidup.. Jadi kemungkinan hantu itu menyerang kita sangat tipis, kecuali kita membuatnya marah."

Karena semua orang sudah setuju, tak ada alasan bagi Celyn untuk memprotes lagi, dia hanya bisa menahan takut di dalam hatinya sambil berdoa untuk keselamatan mereka.

Christ dan Fabio mengawasi bayangan hitam yang mereka ikuti, melihat lingkungan sepi ini meningkatkan kewaspadaan mereka kalau-kalau ada serangan dadakan.

Mereka akhirnya sampai di depan rumah bercat putih yang cukup besar, bagian depan rumah itu memiliki pintu yang hancur entah kenapa.

"Ayo turun semuanya.." perintah Fabio. Semua orangpun turun satu persatu, Celyn melihat rumah besar di depannya yang sepertinya di huni orang kaya namun sekarang terbengkalai membuatnya merinding.

Christ menghampiri Fabio yang berdiri di depan sedang mengamati bayangan itu.

"Apa kita akan masuk?" tanya Christ.

"Ayo kita coba dulu." jawab Fabio, namun Celyn enggan masuk. "Bisakah aku tetap di sini saja?" tanyanya.

Fabio mengerutkan kening sejenak, sebelum menghembuskan nafas dan mengalah. "Ben, tinggal di sini dan temani dia, pinjami aku sabit hantu milikmu.."

"Ya pak.." jawab Ben sambil menyerahkan sabitnya pada Fabio.

Namun saat akan melangkah masuk, bayangan hitam itu tiba-tiba berbalik dan menghempaskan angin kencang pada mereka secara tiba-tiba saat mereka tidak siap.

Karena hal itu, semua orang terjatuh kembali ke belakang. Sesaat kemudian bayangan itu menjatuhkan sebuah foto di depan Christ dan yang lainnya lalu melayang turun dan mengubah wujudnya menjadi sosok pria tua yang agak gemuk dan memegang tongkat.

"Cucuku... Di mana mereka?" hantu pria itu bertanya dengan suara serak.

Christ yang sudah bangkit dan kebingungan dengan pertanyaan pria tua itu mengambil foto yang dijatuhkan. Ketika melihat dua gadis di dalam foto itu, Christ terkejut dan segera memperlihatkannya pada Fabio.

"Lihat!! Bukankah ini Liz dan Sasha?!".

Ketika semua orang melihat foto itu mereka juga terkejut. "Kebetulan seperti ini sungguh membawa beruntung.. Ayo coba berbicara dengannya." ucap Peter.

[BL] Try to Survive (Drop)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora