6. Jimat Hantu

66 9 5
                                    

Hari-hari setelah kejadian para pasien yang melarikan diri membuat seluruh kota jatuh dalam kekacauan besar, jumlah orang yang terinfeksi melonjak drastis bersama dengan jumlah orang yang meninggal. Mereka meninggal karena di serang dan di gigit sampai mati atau karena di tembak oleh polisi, tentara, atau bahkan teman dan kerabat mereka sendiri karena mereka terinfeksi.

Orang-orang menjadi panik dan bersembunyi, orang dengan kekuatan yang bangkit melawan, namun mati saat mereka di gigit sekumpulan orang gila ini.

"Ayaaahh!!! Ayaahh!!!!"

Seorang gadis kecil berusia 10 tahun menjerit saat dia melihat ayahnya di gigit orang-orang itu dengan brutal, meninggalkan genangan darah besar di lantai.

"Sashaa!!", seorang wanita buru-buru berlari ke arah gadis kecil itu, memeluk dan menutup matanya agar tidak melihat kejadian itu. Wanita itu adalah Liz, kakak dari gadis kecil bernama Sasha yang menjerit memanggil ayahnya, meski wanita itu juga sedih dan tidak tega melihat ayahnya seperti ini tapi dia harus menyelamatkan dirinya dan adiknya saat ini. Ke dua orangtua mereka sekarang sudah meninggal dan hanya tinggal mereka berdua, jadi Liz tanpa ragu lari sambil kabur membawa adiknya.

Liz menempelkan tangannya ke tanah tepat di mana bayangannya berada, tubuh Liz dan Sasha kemudian menyusut dan menyatu dengan bayangan mereka saat bayangan itu bergerak sangat cepat.

Mereka berdua terus lari sepanjang jalan, Liz yang terlalu lama menggunakan kekuatan mulai lelah dan mengantuk.

"Liz, ayo cari tempat sembunyi dulu.... Kau pasti lelah, aku akan menyembuhkanmu nanti.."

Liz mengusap rambut Sasha dengan sayang dan mengangguk. "Ayo..."

Mereka akan pergi mencari tempat sembunyi saat rombongan mobil militer lewat dan menembaki para orang gila. Liz dan Sasha merasa senang dan gembira, mereka dengan bersemangat berlari ke arah para tentara.

"Tolong! Tolong kami!! Hei!!".

Ben yang sedang mengemudi melihat ke dua gadis itu. "Komandan, lihat!"

Fabio juga melihat ke duanya dan segera memerintahkan Ben untuk menjemput mereka. "Menepi, keduanya pasti membutuhkan bantuan.."

"Ya, pak!"

Sementara itu di pihak Liz saat ini keadaan menjadi mencekam saat para orang gila tertarik oleh teriakan mereka.

"Ayo lari ke sana..!", Liz tanpa ragu menarik Sasha lari bersamanya, meski dia lelah dia memaksakan dirinya menggunakan kekuatannya, saat itulah dia menjadi terkejut.

"Ini! Apa yang terjadi?"

"Kenapa?"

Sasha bertanya pada Liz yang berseru kaget.

"Aku.. Aku tidak tahu, rasanya seperti aku tiba-tiba punya pemahaman tentang kekuatanku.."

"Sungguh??!" kata Sasha kaget.

Liz rasanya bisa melihat sesuatu dalam pikiran dan ingatannya, meski samar dia merasa kalau ini berkaitan dengan kekuatannya.

Bang! Dorr! Dorr!!

Suara keras tembakan terdengar dan membuat ke dua gadis itu berteriak sambil memegang kepala mereka.

Ben buru-buru turun dari mobil bersama dengan yang lain, "ayo cepat ikut!!" teriak Ben sambil menggiring Liz dan Sasha ke mobil. Tentara di belakangnya fokus menembaki para orang gila yang bergegas maju.

Setelah melihat bahwa ke dua korban sudah selamat, mereka segera naik kembali ke mobil.

Tapi sebelum mereka naik, bayangan hitam segera bergegas tanpa suara, hanya ada beberapa kepala yang jatuh ke tanah bersama tubuh mereka.

[BL] Try to Survive (Drop)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora