Bab 51

3.4K 320 3
                                    

Waktu tiga puluh hari tak terasa sudah terlalui dan sampai detik ini pun Amora masih belum dapat ditemukan, baik oleh Azler ataupun Ellioz dan Envioz yang juga mencari adiknya.

Dari saat datang kembali ke istana pada malam hari, dan kini matahari sudah terbit kembali Azler tidak tidur sama sekali. Laki-laki itu terdiam di dekat jendela kamarnya, pandangannya kosong dan lurus keluar sana. Beberapa ketukan pada pintu terdengar sedari tadi namun hanya dia abaikan saja.

Harapannya memang sudah berkurang, namun di dalam hati kecilnya masih ada keyakinan jika dia bisa bertemu dengan Amora lagi. Mungkin saja waktunya belum tepat. Tapi karena dia sudah berjanji hanya akan mencari Amora dalam waktu tiga puluh hari saja, maka di hari ini dia mau tidak mau harus bertunangan dengan seseorang yang telah dipilihkan kaisar untuknya.

Tidak bisakah seorang kaisar melajang seumur hidupnya? Bahkan Azler tidak memiliki ketertarikan lagi pada tahta dan kekuasaan. Dia hanya ingin mencari Amora hingga mereka benar-benar dipertemukan kembali.

"Huhh, jika saja aku seorang kaisar mungkin aku akan berbaik hati memberikanmu waktu lebih dan bahkan tidak akan memaksamu untuk menikahi gadis lain."

Eldean melangkah masuk dan berdiri di samping Azler. Laki-laki itu mengetahui jika Azler tidak tidur semalam, dia bahkan mudah menebak siapa yang ada dalam pikiran sang putra mahkota.

"Jika bisa aku ingin memberikan kekuasaanku padamu saja. Dan aku akan pergi untuk mencarinya,"

Eldean terdiam, lalu dia menoleh pada Alzer. "Bisakah aku juga berharap acara ini gagal?"

"Sepertinya tidak mungkin," Azler mulai berbalik dan bergerak menuju tempat tidurnya. Di sana, sepasang pakaian telah disiapkan khusus untuk acara hari ini.

Helaan napas berat terdengar. Dalam sesaat Azler ingin bisa menghilang begitu saja dari bumi ini, tapi dia juga harus memenuhi janji yang telah dia buat tiga puluh hari yang lalu. Dia tidak mungkin mengingkari janji itu, tapi dia juga tidak bisa memaksakan perasaannya pada orang lain.

***

Sudah tiga puluh hari Amora terkurung di dalam ruangan berjeruji besi. Keadaannya semakin buruk dan penampilannya cukup mengerikan. Kantung mata yang menghitam, rambut berantakan, tubuh yang semakin kurus dan kotor.

Setiap harinya dia hanya terdiam mematung, dan tak ada lagi semangat yang terlihat. Seorang pelayan pun sampai harus membantunya memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Terkadang dia tidak mau makan, dan hanya makan beberapa suap saja.

Setelah tiga puluh hari itu Arabella tidak datang menemuinya lagi, entah kemana gadis itu, sepertinya dia tidak mempedulikannya. Juga laki-laki yang Arabella sebut pamannya dan Amora duga adalah Baron Cambrean tidak pernah terlihat sama sekali.

Tubuh kurus yang hanya duduk atau berbaring selama tiga puluh hari itu terasa sangat kaku digerakkan. Apalagi kedua pergelangan tangannya yang dirantai, kini mati rasa. Beberapa kali Amora mencoba mengeluarkan sihirnya untuk menghancurkan rantai ini, tetapi tidak bisa. Kekuatannya sama sekali tidak keluar. Sepertinya pengaruh sihir hitam pada rantai yang membuatnya tidak bisa mengeluarkan kekuatan sama sekali.

Beberapa jam yang lalu seorang pelayan datang untuk menyuapinya makan malam. Dan sebenarnya tadi Amora sangat tidak ingin makan, namun dirinya sangat dipaksa hingga makanan itu benar-benar habis.

BLACK MAGIC [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin