EPISODE 20

10K 325 3
                                    

Wahh dah episode 20 aja nih
Makasiii yang udah baca, vote, dan komen
***
Semoga kedepannya makin banyak lagi yang bacaa hehe
***
Yuk lanjut baca lagi
(◔‿◔)

***
" Ehh mau kemana lu, nih bawain semuanya ke dapur ya nanti gue yang nyusun" ucap Jihan saat melihat Abian meninggalkan dirinya.

" Oh kirain ga butuh gue" jawab Abian dingin.

" Ya emang si" kata Jihan dengan nada pelan berharap Abian tidak mendengar.

" Apa?!, Oh yaudah" Abian meletakan belanjaan itu hendak masuk kedalam rumah.

" Maksudnya.. gue perlu Lo ngangkat ini" tarik Jihan.

Jihan masuk ke dalam rumah tanpa membawa barang apapun, semua barangnya Abian yang bawa.

Setelah semua barang Abian bawa kedalam rumah ia kedapur, entah ada angin apa Abian ikut membantu Jihan membereskan semua barang barang itu.

" Ga papa biar gue aja" kata Jihan karena sejujurnya ia tidak nyaman dengan orang yang sebelumnya tidak dekat dengannya sekarang malah harus tinggal serumah.

" Han" panggil Abian tiba tiba yang membuat Jihan sedikit deg degan.

" Iya?" Jawab jihan yang masih konsen dengan berang barangnya itu, ia tidak berani menatap Abian.

" Gue... Laper" kata Abian menggantung.

" Teruss.." jawab jihan tidak mengerti maksud Abian.

" Masakin lah, ga peka banget" sambung Abian dengan nada khasnya.
ReadAR tauuu nada khasnya?.. yahh betul dingin + cuek + nada berat gituu.

" Emang lu mau masakan gue?" Tanya Jihan memastikan apakah Abian mau memakan masakannya.

" Yaa mau aja, gimana pun lu udah jadi istri gue ya harus masakin gue lah" kata Abian menekan semua kata katanya yang sukses membuat Jihan sedikit kagum gimana gituuu..
Istri ga tuu wkwk..

" Oh istri kah?" Jawab Jihan menyebalkan.

" Bukan!" Jawab Abian kesal.

Jihan hanya tertawa sambil menggeleng geleng kepala saja, Jihan memasakan Abian tumis capcai saus Padang.

Jihan membawa ke meja makan disana sudah ada Abian yang sedang memainkan handphonenya.

Abian mengambil nasi dan sayur yang telah di masak Jihan.

" Hemm enak, gue kira lu ga bisa masak" ucap Abian saat merasakan masakan Jihan.

" Gini gini gue juga berbakat ye" kata Jihan bangga.

Abian menikmati makanan itu dengan Jihan tanpa ada obrolan.

Malam hari ini menurut Jihan sangat membagongkan karena ia harus tidur sekamar bersama Abian kulkas itu.

Jihan Membawa bantalnya disofa samping kasur.

" Lu mau ngapa?" Tanya Abian melihat Jihan menggotong bantalnya.

" Ya tidur lah" jawab Jihan malas.

Abian bangun dari tempat tidurnya dan mengunci kamar tidur.

Jihan membulatkan matanya heran, ia heran mengapa Abian mengunci kamar dan menutup lampu, alhasil kamar gelap sampai tidak terlihat Abian.

" Kata ibu gue, disofa dekat dinding sering ada hantu loh" ucap Abian iseng, Abian sebenarnya berada di depan Jihan yang sedang berdiri.

" Aaaa!!, Huwaaa mama!!!" Teriak Jihan ketakutan karena ia memang takut akan gelap gulita.

Memeluk benda apa saja yang berada di depan yang penting menutup matanya.

Abian kembali menghidupkan lampu dan terkekeh melihat Jihan yang sedang memeluk dirinya, sebenarnya Abian penasaran apakah Jihan benar benar takut soal hantu atau tidak.

(Bhukk)

Satu kepalan tangan mendarat di perut sixpack Abian yang tertutup sweaternya.

" Awh" rintihnya karena pukulan Jihan cukup keras.

" Lu bego banget sih" ucap jihan penuh emosi.

" Awh awh" rintih Abian sampai ia jatuh di atas karpet masih memegangi perutnya.

" Eh eh jangan becanda lu Bian" kata Jihan panik.

Bian terus merintih kesakitan, Jihan mencoba mengguncang guncang tubuh Abian.

" Dorr, prankk!" Teriak Abian sambil tertawa lepas.

" Setannn( plak), astaghfirullah " kata Jihan sambil menepuk keras tangan Abian.

" Haha Maaf maaf, dah gue mau tidur besok kuliah, lu mau tidur di sofakan?" Kata Abian membiarkan Jihan tidur di sofa.

Jihan melamun memikirkan untuk apakah ia tidur di sofa atau di kasur bersama Bian, sejujurnya Jihan tidak mau tidur bersama Abian.

" G-gue mau tidur di situ" ucapnya sambil menunjuk arah kasur.

Abian menepuk nepuk kasur sebelahnya seolah olah mempersilahkan Jihan.

Huh, mereka tidur dipojok sisi kasur jaga jarak seperti social distanceing hahaha.
Ada ada ada kelakuannya mereka.

***
Selesai sarapan mereka segera berangkat ke kampus, kampus Jihan dan Bian tidak jauh dari rumah.

" Gue duluan baru lu" kata Jihan sambil melihat situasi takut ada mahasiswa yang melihat jihan Dan Abian.

" Jangan ada yang tau" tekan Abian, kini sifatnya kembali dingin dan cuek.

"(Kayanya tu anak punya dua kepribadian)" gumam Jihan heran melihat tingkah Abian.

Mereka kuliah seperti biasa, bahkan bertemu saja mereka tidak saling menyapa.

***
" Huh akhirnya pulang juga, Bian manaa ya" ucap Jihan sambil menoleh ke kanan kiri mencari Abian entah kemana.

Akhirnya Jihan memutuskan ketaman belakang kampus karena ia sering melihat Abian disana.

" Gue yakin dia di sini" kata Jihan menuju kursi taman.

Baru sampai di pohon rindang Jihan melihat pemandangan yang membuat perasaan aneh dan campur aduk.

***
Pemandangan apa guys?? (✿^‿^)

Oh iya menurut kalian Abian sama jihan udah jatuh cinta belum yaa??( ̄︶ ̄)

Tebak di kolom komentar sekarang juga
Komen sebanyak banyaknya yaa
Insyaallah besok atau lusa langsung up jika tidak ada kendala。◕‿◕。

***
Happy reading bestie
Semoga suka ya hehe
Votenya ya kakak
Komennya juga
***
Stay tune ReadAR
Luv yuu(. ❛ ᴗ ❛.)♡

ETERNALLY BELOVED  Where stories live. Discover now