Chapter 38

1K 157 8
                                    

Pertarungan antara idup dan meninggoy.

Pedang adu pedang ya ges ya.

"Kau ini monster atau apa?!" Ucap Ivan yang udah mau tumbang.

'Setiap kali dia terluka, pasti akan sembuh kembali. Ini benar-benar tidak adil,' batin Ivan yang berusaha memikirkan cara.

Ivan matanya melirik ke sebuah kotak yang ada di dekat jubahnya.

Dia terlihat berpikir keras.
'Tidak ada cara lain.'

Caesar terus fokus menyerang Ivan yang mulai terpojok.

Ivan bertahan dan mundur beberapa langkah. Saat melihat kesempatan dia segera mengambil kotak itu.

"Hahahahaha! Aku diberkahi oleh kekuatan dewa! Bermimpilah agar bisa mengalahkanku," ucap Caesar dengan bangga.

"Benarkah?"

Beberapa luka Ivan mulai pulih, walaupun hanya sedikit.

"Kau–?!" Kaget Caesar.

"Jangan-jangan, suntikkan dan pil itu.." Caesar menatap tak percaya dengan Ivan.

Caesar reflek melompat menjauh dari sana.

"Apa kau sudah gila?! Walaupun itu bisa menguatkanmu selama beberapa menit, tapi tubuhmu tidak akan bertahan lama," ucap Caesar dengan syok.

"Hee, apa kau baru saja mengkhawatirkanku?" Goda Ivan di saat saat seperti ini.

"Siapa juga yang mengkhawatirkanmu. Malah bagus, aku bisa dengan cepat membunuhmu," Caesar mengucapkannya dengan nada sedikit tinggi.

Ivan melihat banyak celah di sekitar Caesar.

"Tubuhku memang tidak mampu bertahan lebih dari 20 menit. Tapi, tujuanku di sini hanya untuk menang. Kalau aku bisa membunuhmu duluan, mati secara sendirinya juga tidak masalah," Ivan melesat ke arah Caesar.

Ivan mengincar jantung Caesar.

Caesar yang terkejut dengan serangan mendadak, yaa. Dia masih bisa menangkisnya walaupun ujung pedang sudah kena badannya.

Caesar terpental keluar sampai di taman.

"Pecah? Jadi kalau sihirmu melemah penghalangnya juga ikut melemah, ya."

Caesar napasnya terngah-engah. Dan menatap sinis ke arah Ivan.

"Sepertinya kau juga sudah hampir mencapai batasmu, ya," ucap Ivan yang mulai mendekati Caesar yang terduduk.

Ivan menodongkan pedangnya ke arah Caesar.

"Kemenangan akan jadi milikku," ucap Ivan yang ingin segera mengakhiri pertarungan ini.

Tapi, ternyata pedang Ivan patah dua.

"Apa..?"

Ivan reflek menjauh dari sana.

'Apa dia sengaja menghilangkan penghalang itu dan memilih untuk melindungi diri sendiri?' pikir Ivan.

"Masih terlalu awal untuk mengakhiri semua ini. (M/n)."

"Bukankah waktumu makin sedikit? Napasmu dan jantungmu juga mulai melemah."

Ivan mendengar Caesar mengatakan itu, dia mulai merasa bahwa jantungnya mulai sakit, dan rasanya ingin memuntahkan sesuatu.

Ivan masih berusaha menyeimbangkan dirinya.

Caesar sepertinya kesusahan untuk berdiri kembali.

Ivan sudah mulai oleng sana sini.

Ivander berusaha mendekati Caesar yang kesusahan untuk berdiri itu.

"Keadaanmu sepertinya lebih parah dariku," ucap Ivan yang sudah ada di depan Caesar.

"Tapi. Aku akan mengakhiri semua ini," ucap Ivan.

"Matilah."

'Setidaknya harus sampai penghalang di sekitarnya hancur...'

Ratusan benda tajam mengarah ke arah Caesar.

Beberapa jarum itu terkena tubuh Caesar.

Caesar di sela-sela tersenyum sedikit.

Ivan tumbang ke depan dan sedikit meringis.

Tubuh Ivan serasa akan terbakar habis.

Sebaliknya, organ Caesar sudah hampir beku semua.

Caesar bahkan sekarang tidak punya tenaga buat duduk.

Turu bersama-sama~

Ivan sedikit tersenyum.

"Sampai akhir kemenangan juga berpihak padaku, ya.."

"Bodoh. Ini seri," balas Caesar yang masih mempertahankan kesadarannya.

'Sihirnya hebat juga, ya. Padahal sudah membuat keributan besar. Tapi tidak ada yang sadar,' batin Ivan.

Ivan melihat ke arah Caesar.

'Walaupun dia memiliki kekuatan regenerasi yang cukup kuat. Tapi, pendarahannya tetap tidak dapat dihindari.'

Ivander hela napas dengan pelan.

Ivander menutup matanya.

~Bersambung.

(Sengaja sy pendek pendekin(. ❛ ᴗ ❛.)

(Apakah kalian menunggu fanfic ini tamat? Maka Bersabarlah (づ ̄ ³ ̄)づ

Izekiel/Athanasia TWINS? (WMMAP X MALE READER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang