Chapter 37

1.1K 164 7
                                    

"Bagaimana bisa..."

"(M/n) aku sudah lama menunggu kesempatan ini, agar dapat bertemu denganmu lagi."

"Apa kau tau seberapa depresinya aku saat melihatmu saat itu?"

Caesar mendekat membuat Ivan reflek menjauh beberapa langkah.

"Apa maumu." Ivan terlihat sangat was-was.

Caesar menyeringai.

"Menghancurkan acara penobatan ini. Dan,"

"Membunuhmu."

Ivan mendengar itu terdiam sebentar.

"Aku diperintahkan ke sini untuk membunuhmu. Dengan itu, kau bisa kembali ke dunia yang harusnya kau beradai. Di sini hanyalah dunia fiksi belaka. Jangan bilang kau lupa?"

"Bunuh saja jika bisa. Tapi, aku tidak akan membiarkanmu menghancurkan hari ini."

MC tidak akan mati ya ges ya😃🙏

'Apapun caranya. Jangan sampai di sini membuat kegaduhan parah.'

'Dikirim ke sini untuk membunuhku?'

'Apa ini beneran semua yang direncakan sama dia?'

Ivan melepaskan semua aksesoris yang membuatnya merasa terganggu.

"(M/n), ini sudah ditakdirkan. Apa kau ingin melawan alur yang sudah ditentukan?"

Ivan sedikit tertawa.

"Kalau aku masih punya kesempatan kenapa tidak?"

"Memangnya kata siapa alur di cerita ini tidak dapat diubah."

"Seseorang... Lebih tepatnya yang membuatku berada di sini pernah mengatakan buatlah alur ini sesuka hatimu."

"Walaupun sekarang dia berubah pikiran, itu sudah terlambat."

Ivan menyuntikkan sesuatu ke lehernya.

'Aku harus memancingnya keluar. Setidaknya bisa sampai tempat sejauh mungkin... Seperti hutan, di sini akan memancing perhatian dan tempatnya terlalu sempit.'

Ivan baru saja ingin melesat keluar dari istana, tapi seperti ada dinding yang menghalangi.

"Eh..?"

"(M/n). Aku sudah dapat bicara pikiranmu sekarang, aku sudah menduga ini akan terjadi. Karena itu aku membuat penghalang di depan belakang kiri kanan. Dengan begitu kau tidak akan bisa kabur ke mana-mana."

"Orang-orang yang di luar juga tidak akan bisa mendengar pertempuran kita di dalam. Oh ya, termasuk aura kita juga."

'Dari dulu aku memang sangat membencinya...'

Caesar tiba-tiba menyerangnya.

"Eits, hampir saja."

'Api..?'

Ivan terkejut dan segera memadamkan apinya dengan sihir.

'Sial, kenapa harus api dah. Ini akan terbakar habis nanti.'

Caesar terus menyerang.

"Ayolah! Jangan bertahan terus!"

"Jika begini terus lebih baik kau mengikuti apa yang kukatakan dari awal!"

"Apa kau terlalu fokus dengan apiku? Kau takut ini akan membakar seisi ruangan?"

"Sejak kapan kau jadi begitu memperhatikan sekitarmu?"

'Kenapa penghalang ini tidak bisa hancur?!'

Dari tadi Ivan hanya menghindar dan mencoba memecahkan penghalang transparan itu.

Izekiel/Athanasia TWINS? (WMMAP X MALE READER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang