33

425 36 18
                                    

Fahri membantu Ita dan adiknya Azkia mendapatkan kontrakan tidak jauh dari sekolah sekaligus mencari pekerjaan untuk Ita.

Fahri saat ini berjalan kaki menuju ke sekolah karena angkot tidak kunjung datang dan semuanya sahabatnya juga bersama dengannya.

"Ri gua heran kok hati lu bisa sebaik itu sih?" Tanya Putra.

"Gua pernah di posisi dia jadi pahamlah bagaimana rasanya dalam tekanan keluarga," Ucap Fahri.

"Li kapan nikahnya?" Tanya Fahri.

"Habis lulus sekolah," Ucap Ali.

"Calon lu bohay atau tepos li?" Tanya Santo.

"Bohay itu bagaimana?" Bingung Ali tidak mengerti.

"Kayak tante Ati itu!" Pekik Santo.

"Hm tidak sih," Ucap Ali.

"Yah sayang tepos," Ucap Santo kecewa.

"Napa lu yang kecewa sih?" Heran Fahri.

"Gua gak mandang fisik ri yang penting bohay aja," Ucap Santo.

"Itu mandang fisik namanya dodol!" Kesal Putra.

"Lu juga sama lihat yang bening langsung melotot!" Pekik Santo.

"Bening-bening dikira air kali!" Pekik Putra.

"Anjing!" Pekik Ridho.

"Astaghfirullah Ridho kesayanganku jangan begitu," Ucap Wiwit.

"Jijik wit sumpah," Ucap Danel.

"Geli sumpah," Ucap Fahri.

"Lu napa ngegas sih dho?" Tanya Santo.

"Masalahnya di belakang kita ada anjing oi!" Pekik Ridho.

Mereka semua melihat kearah belakang ternyata benar ada seekor anjing yang berlari kearah mereka dan mereka dengan sekuat tenanga langsung berlari begitu saja menjauh dari kejaran anjing berjenis bulldog tersebut.

"Santo gara-gara lu!" Pekik Fahri.

"Lu gitu ya ri malah nyalahin gua!" Pekik Santo.

"Dosa lu kebanyakan jadi kita yang kena apes!" Pekik Putra.

"Masih banyakan dosa lu berdua!" Pekik Santo.

"Lari oi malah bahas dosa!" Pekik Danel.

Mereka terus berlari menjauh dan ada pohon jadi mereka semua memanjat keatas pohon begitu saja dengan cepat sekali.

"Hah hah hah gila tuh anjing masih ngejar," Ucap Fahri ngos-ngosan.

"Lu kenapa kagak bilang dari tadi sih dho?" Tanya Santo.

"Tuh anjing tadinya lihatin aja kok terus gua iseng ledekin dia eh malah ngamuk dia," Ucap Ridho.

"Sue lu biang masalahnya lu ternyata!" Kesal Fahri.

"Ganti rugi dho duit gua ilang sue!" Kesal Santo.

"Berapa yang ilang?" Tanya Ridho.

"Goceng," Ucap Santo.

"Perkara duit goceng aja di ributin lu santo," Ucap Wiwit.

"Goceng lumayan bisa beli seblak," Ucap Ali.

"Dan aku tidak bisa turun dari sini," Ucap Ali.

"Mampus lupa kan kalau Ali takut ketinggian," Ucap Danel.

"Kita panik oi jadi lupa segalanya!" Pekik Fahri.

"Bener sih ulah si Ridho sih!" Kesal Putra.

"Ribet lu pada nanti gua traktir mie ayam di kantin!" Pekik Ridho.

Fahri (END)Where stories live. Discover now