20

645 85 228
                                    

Fahri bersama keluarganya sedang melaksanakan sahur bersama-sama dengan yang lainnya.

Selesai sahur semuanya berkumpul di ruangan tamu untuk duduk santai sambil menunggu waktu Subuh tiba.

"Berarti kalian semua mudik dong?" Tanya Fahri.

"Gua mudik ke Salatiga Jawa Tengah," Ucap Santo.

"Lihat eyang gua di Surabaya," Ucap Wiwit.

"Ke Padang gua lihat nenek sama kakek," Ucap Danel.

"Aku ke Kalimantan Barat lebih tepatnya kota Entikong," Ucap Ali.

"Satu pulau gua sama Ali kalau gua Banjarmasin," Ucap Ridho.

"Gua deket cuma di Indramayu aja," Ucap Putra.

"Lha gua kemana dong?" Tanya Fahri.

"Gemoy mudiknya ke Australia karena disana opa dan oma tinggal," Ucap Angelina.

"Wih aku ke luar negeri!" Pekik Fahri.

"Ayo Shalat dulu semuanya!" Ajak Angelo.

"Oh iya," Ucap Fahri.

Setelah melaksanakan shalat berjamaah dilanjutkan tadarus dipimpin oleh Danel dengan suaranya yang merdu hingga matahari terbit dan setelah selesai tidur kembali.

Sore harinya

Fahri ngabuburit bersama dengan keluarganya begitupula para sahabatnya.

Di bazar ramadhan Fahri melihat berbagai macam jajanan membuat Fahri ingin memborong semuanya saja.

"Jangan lapar mata saja ingat," Ucap Angelo.

"Mau sate maranggi!" Pekik Fahri.

Fahri memesan 10 tusuk sate maranggi sementara Angelina bersama Roy mencari takjil.

"Hayang cilung jeung surabi atuh," Ucap Fahri.

Note : mau cilung sama surabi dong.

"Hayu meuli," Ucap Angelo.

Note : ayo beli

Setelah puas membeli jajanan mereka berdua bertemu Angelina dan Roy setelah itu pulang ke rumah.

"Mommy es cendol!" Pekik Fahri menunjuk tukang es cendol yang lewat.

"Kalau mau beli saja," Ucap Angelina.

"Uangnya mana?" Tanya Fahri.

Angelina memberikan uang seratus ribu kepada Fahri dan Fahri langsung kabur menuju tukang es cendol untuk memesannya.

Saat Fahri akan kembali ke tempat kedua orangtuanya ada yang sengaja mendorong Fahri begitu saja bahkan Fahri langsung terdorong ke belakang.

Fahri mendongakkan kepalanya ternyata itu Rivaldo dan Fahri mengelus dadanya berusaha sabar akan ulah Rivaldo.

"Gua kira setan udah pada dirantai semua ternyata masih sisa satu ya," Ucap Fahri.

"Apa kau bilang?!" Kesal Rivaldo.

Fahri menahan tangan Rivaldo yang akan memukulnya dan menatap Rivaldo dengan tatapan datar.

"Gua masih puasa jangan pancing emosi gua," Ucap Fahri datar.

Fahri melepaskan tangan Rivaldo dan mengambil es cendol miliknya yang jatuh karena ulah Rivaldo.

"Tunggu lu bodoh!" Pekik Rivaldo.

Fahri melirik kearah Rivaldo dan Rivaldo langsung menendangnya begitu saja karena tidak siap Fahri terpental cukup jauh.

Fahri salah memilih jalan karena saat ini sangat sepi karena tadi Fahri mengejar tukang es cendol.

Fahri (END)Where stories live. Discover now