Part 4 | Kantin

664 62 135
                                    

Assalamualaikum

Sebelum membaca ada baiknya tinggalkan jejak kalian dengan vote dan komen!!

Jangan jadi readers Silent ya!

Happy Reading!

****

Di pukul 03.37 Zaid baru pulang dari tempat balapan dan markasnya. Dipukul seperti itu Zaid harus berjalan mengendap-endap menuju kamarnya, untungnya kedua orang tuanya sedang melakukan sholat tahajud hingga ia merasa aman.

Zaid menghela nafas lega setelah berhasil memasuki kamarnya. Ia melangkah gusar dan merebahkan tubuhnya di ranjang.

Matanya perlahan mulai memejam, namun gedoran pintu membuatnya berdecak malas dan terpaksa membuka matanya yang sudah lengket, karena teringin tidur.

"ZAID!" Teriak Khanza memanggil putra sulungnya itu dari arah luar.

"Eh, mampus gue belum ganti baju!" Zaid kalang kabut dan mengambil piyama di lemari dengan kasar hingga membuat isi lemari berantakan dibuatnya.

"Sih anj eh Astaghfirullah. Kenapa pake jatuh segala sih!" Zaid mulai memungut bajunya yang jatuh di lantai dan memasukan asal kedalam lemari.

Dengan cepat ia melangkahkan ke kamar mandi untuk mengganti bajunya. Setelah itu membuka pintu seraya berakting mengucek matanya seperti bangun tidur.

"Kenapa Ummah?" Tanya Zaid dengan suara yang dibuat-buatnya seperti bangun tidur.

"Kamu ini tidur mulu, sana sholat tahajud lalu ngaji sambil nunggu adzan subuh! Gih nak, kamu kan anak pintar Ummah." Ucap Khanza seraya mengelus surai hitam Zaid.

"Iya, Ummah." Jujur sebenarnya Zaid malas, tapi ini masalah ibadah ia harus tetap menuntaskannya meskipun ngantuk menyerang dirinya.

Zaid menutup pintu dan melangkah gusar memuji kamar mandi. Ia akan berwudhu supaya ngantuknya hilang, selesai berwudhu ia mengambil baju dan sarung lalu melaksanakan sholat.

Saat adzan subuh berkumandang, Zaid mengakhiri membaca Al-Qur'an dan pergi ke masjid terdekat untuk sholat berjamaah. Tentunya ia berangkat dengan Abinya, Azzal dan Zafran.

Meskipun di katakan bad boy, bandel tapi kalau masalah agama jangan di tanya. Cowok itu selalu menaati perintah Allah, walaupun terkadang imannya naik turun. Tapi ia tak menyerah, bagaimana pun disaat imannya turun ia mencari cara supaya iman itu kembali naik.

Setelah sholat berjamaah, mereka pulang dari masjid. Zaid yang berada di kamar merasa bosan, sebenarnya ia ingin tidur karena ngantuk. Tapi jam sudah mendekati jam lima pagi takutnya nanti terlambat ke sekolah.

Zaid membuka ponselnya yang sedari tadi bergetar karena notif pesan, meskipun ponselnya sudah di silent tapi tetap aja bergetar.

"Napa nih bocil ngechat gue?" Gumamnya saat mengetahui pesan masuk tersebut dari Hafidzah.

Dengan iseng Zaid membuka pesan tersebut.

___

🔋 79% 🔇 06.18

WhatsApp

Bocil rese 🤛🏻
Online

Hari ini

|Kak Zaid jangan lupa nanti traktir Iza ya kak!!!! 😁😁😁😁|

|Kak Zaid yuhuuuuu|

|Ih Kak Zaid bales dong|

|Yaudah aku bilangin aja ke om dan Tante kalau Kak Zaid kabur dari rumah
Oke deh aku bilangin|

Z A I D (ON GOING)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz