PART 33

16.3K 1.3K 397
                                    

"Di setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan."

_Rifki Andriansyah.

°°°•••°°°

Khusus part ini aku bikin lebih panjang lagi

250 vote + 250 komen untuk next!

Disinilah mereka semua sekarang berada. Duduk di kursi depan ruang operasi. Zidan sedari tadi mondar-mandir di depan pintu dan menggumam. Tubuhnya masih belum sepenuhnya sehat, namun cowok itu menolak untuk di rawat.

"Bos, mending Lo duduk. Lo belum benar-benar sehat." Kata Ilham khawatir dengan kondisi Zidan.

"Gimana gue bisa duduk tenang, sedangkan di dalam sana Anara lagi berjuang buat hidupnya." Ucap Zidan nyaris tak terdengar.

"Kita berdoa sama-sama buat Anara." Ujar Rifki lalu diangguki mereka semua.

Mereka menundukkan kepalanya dalam dan berdoa dalam hati untuk kesembuhan Anara. Supaya gadis itu bisa melewati masa kritisnya dan kembali bersama mereka.

"Aamiin..."

Zidan meraup wajahnya. Baru dua bulan ini dia bersama gadis itu. Mengenalnya, berbagi cerita dengannya, dan kini? Secepat itu Tuhan mengambil dirinya. Jika bisa, Zidan ingin bertukar tubuh dengan Anara. Agar gadis itu tidak merasakan kesakitan.

"Lo gak boleh pergi Ra, kalo Lo pergi....guee..." Gumam Zidan dan masih bisa didengar oleh yang lain.

"Gak! Anara gak bakal pergi! DIA HARUS BALIK LAGI SAMA KITA!!" Sergah Keyla, Alvaro segera mendekap tubuh gadis itu dan kembali menenangkannya.

"Lo gak boleh berfikiran aneh-aneh bos, kita semua gak ada yang mau Anara pergi. Anara harus tetep sama kita!" Kata Devan dengan mata berlinang.

Air matanya berlinang, emas intan nya terkenang:b

Pintu ruang operasi terbuka, seorang dokter keluar dari dalam sana dengan wajah lesu nya.

"Dokter, gimana keadaan Anara dok? Dia selamat kan? Operasi nya berjalan lancar kan dok?" Cerca Zidan.

Dokter itu menggeleng membuat Keyla menjerit histeris dan tangisan terdengar di lorong rumah sakit. Zidan menarik kerah baju dokter itu dan mengguncangnya.

"DOKTER MACAM APA LO? KENAPA ANARA GA SELAMAT?! DIA GAK BOLEH PERGI!! LO GAK BECUS JADI DOKTER! LO GAK BECUS!!" Teriak Zidan murka dan hendak memukul dokter itu. Rifki dan Ilham menarik tubuh Zidan untuk mundur. Meski kewalahan karena Zidan terus menangis sembari meronta-ronta mereka berhasil menyelamatkan dokter itu dari amukan Zidan.

GADIS KESAYANGAN KETUA ( SUDAH TERBIT )Where stories live. Discover now