PART 11

23.7K 1.5K 35
                                    

“Gue gak yakin bisa ngelupain lo setelah ini.”

_Razidan Zein Nasution.

🦟

Hampir genap satu bulan sudah Anara tinggal bersama keluarga Zidan. Dan selama satu bulan juga Anara bersekolah di SMA Cakrawala serta mengenal banyak orang di sana. Dan sejak kejadian beberapa hari lalu membuat ia dan Zidan semakin dekat.

Perhatian kecil selalu ia dapatkan dari Ketua Geng Motor Sadis itu, walau tak jarang mereka masih sering bertengkar untuk hal yang kecil. Anara pun semakin dekat dan akrab dengan sahabat Zidan juga anggota Black Carloz lainnya.

Selain itu Anara juga semakin dekat dengan Keyla dan Alvaro. Dua orang berbeda jenis kelamin yang mengajaknya berkenalan dan memberinya kesempatan untuk menganal lebih dekat lagi dengan mereka.

Seperti hari ini, setelah melewati hari yang panjang di sekolah. Keyla mengajak Anara untuk pergi ke Mall, tentu saja dengan Alvaro yang setia menemani mereka berdua.

Walaupun berulang kali Alvaro berdecak kesal karena lelah mengikuti langkah kaki Keyla dan Anara yang terus berjalan mengelilingi Mall.

“Kalian kesini niat belanja atau cuma jalan-jalan sih?!” pertanyaan itu akhirnya terlontar dari bibir Alvaro.

Anara menoleh ke belakang, dan mendapati raut kesal serta lelah di wajah Alvaro. Gadis itu lalu menyenggol lengan Keyla yang sibuk memilih baju.

“Kenapa?”

“Kayaknya Al kecapekan deh, istirahat dulu yuk.” kata Anara membuat Alvaro tersenyum.

“Ya udah, ayo.”

Mendengar perkataan Keyla membuat senyum Alvaro semakin lebar. “Gitu kek dari tadi, jadi orang itu peka dikit.”

Keyla mencibir pelan, lalu mengajak Anara dan Alvaro mencari restauran untuk mereka makan siang juga beristirahat sejenak.

“Tempatnya bagus, pantes rame.” Anara berdecak kagum.

“Iya, kesannya minimalis.”

Mereka bertiga akhirnya memesan makanan masing-masing, hanya butuh waktu sekitar lima belas menit hingga akhirnya pesanan mereka datang.

“Habis ini mau kemana lagi?” tanya Alvaro di sela-sela kegiatan makan.

“Giwmana alo kwita kew pasal malam.” jawab Anara dengan mulut penuh makanan.

Keyla yang melihat itu menatap Alvaro tajam, sudah tau sedang makan malah di ajak ngobrol. “Telen dulu, baru ngomong. Ntar keselek nangis.”

Anara mengangguk, menghabiskan makanannya lalu meminum jus strawberry. “Kita ke pasar malam aja yuk.”

Alvaro menggelengkan kepalanya, menunjukkan jam di pergelangan tangannya kepada gadis itu.

“Jam dua siang, Lo mau lihat apaan di sana?”

Anara lantas tersenyum kikuk, Alvaro geleng-geleng kepala melihatnya. Satu bulan bukan waktu yang sebentar, namun sifat dan kepolosan Anara bukannya berkurang malam semakin bertambah. Itulah yang Anara disukai banyak orang.

Tak terkecuali Gibran.

“Kita pulang aja yuk, capek gue.” usul Keyla.

Bibir Anara mengerucut sebal. Keyla pun menghela nafasnya pelan, sudah tahu isi pikiran gadis di depannya itu.

“Pulang ya? Kapan-kapan kita lanjut lagi.” ujar Keyla membuat Anara mau tak mau mengangguk.

“Iya.”

GADIS KESAYANGAN KETUA ( SUDAH TERBIT )Where stories live. Discover now