L y n a l s a 5

216 196 155
                                    

Alsaki masih tersulut emosi dengan Ibundanya yang menceritakan tentang perjodohan kepadanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alsaki masih tersulut emosi dengan Ibundanya yang menceritakan tentang perjodohan kepadanya.

"Alsaki, Bunda gak ada maksud maksa kamu untuk berjodoh sama anaknya Tante Vena."

"Sama aja, Bund. Alsaki gak suka sama pembahasannya kayak 'gitu, maksudnya apa? Emang sekarang zamannya kuno yang harus di jodohkan-jodohkan? Udah ganti zaman, Bund."

Lyna diam.

Alsaki menyadari sikapnya tadi sedikit membuat Bundanya tersinggung, ia pun memeluknya seraya memejamkan matanya.

"Maaf, Bund, aku gak ada maksud buat Bunda tersinggung, maaf maaf.."

Lyna mengangguk sembari menghapus air matanya yang sedikit keluar. "Iya, Nak, gapapa. Bunda ngerti maksud kamu, tapi Bunda gak mengekang kamu buat di jodohin sama anaknya Tante Vena."

"Iya, Bund."

°°°°°

Alsaki berbaring di kamarnya untuk merebahkan tubuhnya, sambil menatap langit-langit kamarnya, dia teringat kepada seorang gadis yang membuatnya tersenyum setiap harinya.

Sudah lama dirinya tidak datang ke rumah sakit karena orangtuanya tidak membiarkannya pergi apalagi di hari biasa, itu akan membuatnya berfokus pada gadis itu tanpa ingin sekolah. Alsaki menyadarinya, apa yang di katakan orangtuanya memang benar. Tidak seharusnya dia seenaknya seperti kemarin.

Melihat kondisi temannya yang semakin membaik, Alsaki pun senang. Tetapi, rasa bahagianya itu bukan karena temannya pulih, tetapi Gadis itu akan pulih dalam waktu dekat.

Kata Dokter yang merawat Gadis itu mengatakan jika sekarang kondisi dia membaik, tidak lagi koma seperti kemarin. Memang, Gadis itu sudah lama koma sekitar 2 bulan lamanya. Syukurlah, Tuhan memberikan kesempatan untuk Gadis bermuka mungilnya.

Alsaki mengambil Jaket, dan tidak lupa dia mengambil kunci motor. Dia segera pergi karena nampaknya rumahnya sangat sepi, sudah di pastikan orangtuanya pergi ke tempat saudaranya.

Dengan kecepatan tinggi dia membawa motor tersebut, tapi dia bukan cowok sembarangan yang melanggar peraturan lalulintas. Meskipun dia sering mengendarainya cepat, tak lupa dia untuk tidak melanggar lalulintas. Anak di disiplin, kata temannya, Marva. Seringkali Marva memperhatikannya, tentang kegiatannya dan peraturan sekolah. Biasa, suruhan Papahnya.

Alsaki pun menghentikan motornya di tempat parkiran tersebut. Sudah sampai di tujuannya, dia pun buru-buru memasuki tempat yang membawa orang-orang sakit. Sebelum sampai, Alsaki tak lupa membawakan buket bunga berwarna putih yang sangat menggambarkan Gadis itu.

Cinta Lyn Alsa (Revisi)Where stories live. Discover now