PROLOG

575 257 368
                                    

Halo guys!
Btw, gimana kabar kalian hari ini? Sehat? Oww, alhamdulilah, ya!

emmm.. aku revisi ceritaku lagi karna kemarin aku lupa sama alurnya dan itu membuatku harus mikir alurnya kembali, dan ini alurnya sama dengan yang kemarin cuman bedanya alurnya sedikit kisah perjalanan dulu bukan kayak kemarin yang langsung ke intinya, hehe.

"Kenapa, sih, Kak, kok di ubah-ubah mulu?"

Dan okey, aku jawab, sebenarnya aku sempat baca cerita aku dan aku juga ngeunpublish karena ada satu masalah dari alur cerita dan juga ceritanya itu gak nyambung dengan apa yang di kisahkan, seperti endingnya kemarin? Yap, itu betul, karna aku juga pusing soal kerjaan aku sehingga aku juga lupa dengan alur cerita-ceritaku yang terbengkalai, wkwk. Jadinya aku mutusin untuk kembali menulis cerita---sedikit ada waktu luang, sih.. hehe.

go on, aku juga gak mau kalian mendengar suara hati author, so..baca ceritanya, kuy!

"LYNELLE!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"LYNELLE!"

Aku menoleh seraya tersenyum tipis kepada Lelaki yang menyebut namaku. Tetapi, setelah aku menatap ke arah depan, pandanganku mulai memburam tidak sedikitpun terlihat, aku tergelatak saat ada mobil ke arah berlawanan dengan laju kencang.

BRUK!

"LYN!" Aku dapat mendengar Alsaki berteriak memanggilku. Lalu, aku menutup mataku yang tiba-tiba saja menghitam.

°°°

Alsaki, dia memegang tangannya dengan erat dan masih berharap Lynelle baik-baik saja. Dokter masih belum keluar dari ruangan tempat Lynelle yang saat ini di rawat. Tangannya pun di penuhi oleh darah-darah yang terkena darah milik Lynelle karena dia ikut menggendongnya.

"Mas, tolong cuci tangannya soalnya darah-darahnya nempel di tangan." kata Suster yang melewatinya tadi.

Alsaki mengangguk tanpa menjawabnya. Lalu, dia menuju kamar mandi di rumah sakit tersebut lalu mencuci tangannya dengan sabun lalu membilasnya.

Pikirannya masih memikirkan Lynelle saat ini Alsaki berusaha untuk tidak memikirkan berlebihan, dia pun di kagetkan kedatangan orangtuanya yang memanggilnya dengan nada khawatir.

"Alsa, gimana Lynelle?" tanya Bunda Alsaki, Lyna.

Alka mengusap pundak istrinya lalu berkata, "tenang, Bund.."

"Gak bisa, Yah.. ini soal Lynelle. Pokoknya Lynelle gak boleh kenapa-kenapa."

Alsaki mengusap wajahnya lalu menghela napas. "Bund, Lynelle kita doain aja semoga baik-baik saja. Jangan bikin khawatir Alsaki, Bund.." dia di buat kacau dengan kondisi Lynelle karna Dokter itu masih belum keluar dari ruangan tersebut.

Beberapa jam mereka menunggu, Dokter itu keluar dari ruangan tersebut lalu menghadap kepada Alsaki untuk memberitahu tentang kondisi Lynelle.

"Dok, gimana keadaan Lynelle, Dok?" tanya Lyna seraya memeluk tangan Alsaki.

"Pasien mengalami buta akibat kecelakaan, dan kondisi tubuhnya memburuk."

"Astagfirullahaladzim.. gimana, Dok?" Lyna semakin khawatir dengan keadaan Lynelle. Lalu, dia menatap Alsaki yang memejamkan matanya dan kembali menatap Dokter tersebut.

"Saya bisa bantu untuk itu. Tetapi, saya tidak bisa bantu menyembuhkan matanya. Dan jalan satu-satunya hanya orang untuk mendonorkan matanya untuk Pasien."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Quote hari ini, ya, guys!!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Quote hari ini, ya, guys!!!!

Cinta Lyn Alsa (Revisi)Where stories live. Discover now