"Em, Dokter? Ini aku dimana?"
"Di rumah sakit."
"Eh, bentar, Dok, ini aku di apain ini?"
"Di.. tusuk."
Kulit gadis itu mendadak meremang. Dokter yang berada sampingnya terkekeh kecil melihat gadis itu yang masih dibaluti luka-luka yang masih tubuhnya dan matanya yang masih di perban.
"Kamu aman di sini."
"Memangnya aku kenapa?" tanyanya dengan lugunya.
Dokter itu menoleh pipinya. "Coba, kamu gak inget kamu kenapa?"
"Gak tau."
"Masa, sih, ga inget?"
Gadis itu menggeleng polos. Dokter itu hanya terkekeh lagi melihat gadis itu seperti anak kecil yang minta jajan ke orangtuanya.
"Oke, gapapa kalo ga inget.. yang penting kamu sembuh dulu."
"Aku sakit, ya, Dokter?"
"Iya. Kamu sekarang di rawat karna gara-gara kecelakaan itu."
"Hah? Kecelakaan? Apa? Aku gak tau."
Dokter itu mengusap rambutnya dengan lembut. "Beberapa hari yang lalu kamu kan sempet kecelakaan, tapi ada orang yang nolongin kamu.."
"Siapa, Dok?"
"Nanti juga tau.."
°°°°°
"Bang, ini bawain aku kopernya, dong!"
"Ribet lo!"
"Ih! Abang 'kan gak ngapa-ngapain, ya!"
"Ini Abang yang nyetir, ya, bocil!"
Levanka mencubit lengan Alsaki. "Diem!"
Baru saja ia pulang dari luar kota, sudah ada yang mengajaknya berantem. Suara yang masih berceloteh, bagaimana Alsaki masih menggerutu dirinya sembari membawa kopernya, membuatnya tak segan untuk melemparkan Abangnya ke sungai.
"BERISIK, BANG!" Betapa malunya Levanka saat melihat sekeliling ralat ramainya penduduk asing dan orang-orang yang menatapnya.
YOU ARE READING
Cinta Lyn Alsa (Revisi)
Teen FictionRevisi kembali, ceritanya sudah end "𝓚𝓪𝓶𝓾 𝓵𝓮𝓫𝓲𝓱 𝓴𝓾𝓪𝓽 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓴𝓪𝓶𝓾 𝓽𝓪𝓱𝓾. 𝓛𝓮𝓫𝓲𝓱 𝓬𝓪𝓴𝓪𝓹 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓹𝓮𝓻𝓷𝓪𝓱 𝓴𝓪𝓶𝓾 𝓲𝓶𝓹𝓲𝓴𝓪𝓷. 𝓓𝓪𝓷 𝓴𝓪𝓶𝓾 𝓭𝓲𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪𝓲 𝓵𝓮𝓫𝓲𝓱 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓫𝓲�...