Part Thirteen

218 63 6
                                    

Beomgyu bangun. Matanya terbuka melihat sisi dunia yang lain. Badannya terkejut, dia merasakan lelah. Beomgyu menggunakan tangannya untuk menyentuh badan dan wajahnya. Walaupun capek, Beomgyu tetap berlari dan mencari cermin atau kaca terdekat supaya dia bisa melihat pantulan dirinya.

Dia menghiraukan fakta bahwa dia terbangun di tengah jalan dan sedang berjalan. Beomgyu langsung saja berlari menuju sebuah gedung kosong yang entah berapa lama sudah ditinggalkan.

Beomgyu sedikit takut dengan pantulan apa yang akan dilihatnya. Kemarin harinya cukup mengerikan. Beomgyu hanya berharap kemarin hanyalah mimpi buruk yang berjalan dengan sangat lama.

Tapi Beomgyu pikir, mimpinya itu selalu absurd. Kadang dia berada di Krusty Crab dan tiba-tiba ada Harry Potter yang menyelamatkan dia dari bom Bazooka Carl Johnson. Kali ini mimpinya sangat terstruktur. Tidak ada cameo aneh dan tidak ada lompat ke plot lain.

Beomgyu melihat pantulan dirinya dan lega. Benar-benar lega melihat wajah gantengnya ini yang ada di pantulan kaca. Wajah senang ganteng Beomgyu berubah menjadi wajah bingung ganteng Beomgyu. Dia bingung karena sepertinya ada orang yang mirip Sunwoo sedang berlari ke arahnya.

Oh... orang itu memang Sunwoo. Beomgyu membalikkan badannya dan menatap Sunwoo dengan senang. Walaupun mereka sering kelahi, sebenarnya hal itu cuma aksi dari afeksi.

Sunwoo yang awalnya berlari kemudian terdiam. Inhaler ada di tangannya, tapi tangan yang Sunwoo lihat adalah tangan Beomgyu. Beomgyu menjatuhkan pandangannya ke arah tangannya. Barulah Beomgyu sadar, di sekitar lengannya ada darah. Tapi telapak tangannya bersih.

Sunwoo meniup inhalernya sementara Beomgyu kembali melihati pantulannya di cermin. Mungkin kemarin bukanlah mimpi buruk. Apa pun yang terjadi, seseorang telah memanfaatkannya untuk melakukan sesuatu yang jahat.

"Sunwoo..."

"Psikolog lu dibunuh" jawab Sunwoo bahkan sebelum Beomgyu dapat mengucapkan kalimatnya.

"Hah?"

"Dokter lu... yang biasanya pergi diantar Hyunjae. Mati"

Beomgyu tidak pernah suka dengan kata mati. Dia lebih suka dengan term tiada. Entah kenapa mati terasa sangat final.

"Wha.. hah?"

"Jujur Beom... lu ngapain di gedung itu tadi malam?"

Beomgyu aja sedikit bingung, soalnya langit masih gelap dan dia juga gak tau sedang berada di mana. Bagaimana juga Sunwoo bisa menemukannya sekarang?

"Gedung apa?"

"Jangan pura-pura bego Beom! Gua lega lu bangun. Tapi kalau bangun jadi pembunuh, mendingan lu koma aja" komen Sunwoo.

Komen Sunwoo mengiris hati Beomgyu. Bagaimana pun juga, walaupun Sunwoo itu manusia paling menyebalkan di dunia, Beomgyu tidak akan mengatakan hal yang sama dengan apa yang Sunwoo katakan.

Di belakang ada Hyunjae yang ikut berlari menyusul Beomgyu. Beomgyu merasakan ada cairan yang mengalir di pipinya. Tapi langsung dia seka secepat mungkin.

"Beomgyu" ujar Hyunjae langsung memeluk Beomgyu begitu melihat adik hampir bungsunya.

"Cepat jujur Beom! Itu polisi udah pada ngumpul minta interview. Daripada bohong mendingan..."

"GUA GAK INGAT BANGSAT!" Teriak Beomgyu dituduh yang enggak-enggak oleh Sunwoo. "Gua aja kaga ingat kenapa bisa di sini, kenapa gua dituduh, kenapa gua pakai baju ini juga gua kaga ingat"

"Itu karena lupa ingatan akibat..." Jelas Hyunjae namun penjelasannya dipotong oleh Beomgyu.

"Enggak... gua gak DID. Gua udah pernah ketemu sama orang DID, dan semuanya beda" jawab Beomgyu.

The Gimmick | BeomgyuWhere stories live. Discover now