Part Nine

261 68 10
                                    

"Plis bang! Temenin gua ke gedung itu lagi" pinta Beomgyu ke Song Kang Daniels.

"Kan berhantu, takut gua" jawab Song Kang.

Song Kang menyuruh Beomgyu untuk drop keformalan diantara mereka berdua. Song Kang rasa lebih dapat mengerti Beomgyu dengan baik bila berbicara padanya tanpa formalitas namun tetap sopan.

"Nih orang udah buat gua stress. Liat nih!" Kata Beomgyu sambil menyodorkan buku biasanya ke arah Song Kang "terus yang diary gua, gua selalu kaga ingat setiap jam dua kurang atau lebih gua ga ingat apa-apa"

Yang Song Kang baca kira-kira seperti ini:

Still hasn't find it!

Better find it boy

You do want to get to know me don't you?

You do not want to ignore me!

Songkang ada bad vibe dengan Hwang Yunseong ini. Kesannya kayak menekan dirinya untuk mencari tau lebih lanjut tentang keberadaan Hwang Yunseong. Aneh sekali.

Dengan Beomgyu yang sering pingsan dan gak ingat apa-apa, sudah pasti ini adalah salah satu ciri-ciri orang yang terkena DID. Tapi membaca latar belakang Beomgyu, masa lalunya tidak begitu keji. Malahan kelihatan sangat senang karena Beomgyu mendapat perhatian penuh dari keluarganya.

Kecuali...

Beomgyu bohong.

"Satu-satunya alasan kenapa gua gak diagnosis lu DID itu karena background lu gak sedih. Atau ada sesuatu yang mau lu ceritain?"

"Hell.. gua tau penyebab DID itu biasanya karena pelecehan seksual kan? Gua gak pernah, terberkatilah Tuhan, ini agak beda. Kayak..."

Beomgyu menjambak rambutnya hingga kelihatan berantakan. Song Kang sebagai dokter Beomgyu juga sedikit jengkel dengan dirinya sendiri karena gak ada progress pada kondisi Beomgyu. Yang ada malah makin buruk.

"Kayak apa?" Tanya Song Kang.

"Kayak pikiran gua ini mengonsumsi gua! Kayak..."

"Kayak?"

"Kayak dia mau ambil badan gua. Gua tau itu gak mungkin tapi rasanya dia mau ambil alih badan gua"

"Jadi alasan kamu mau balik ke gedung itu karena kamu bakal merasa masalah kamu akan selesai?"

Beomgyu menghela nafas frustasi dan kembali mengacak rambutnya. "Mungkin"

"Berarti kamu masih belum pasti"

"Makanya gua mau memastikan"

Suara deringan timer berdering menganggu keheningan ruangan Song Kang. Waktu Beomgyu telah berakhir. Walaupun membantu pasien untuk menjadi lebih baik adalah tugasnya, menjadi detektif bukan tugasnya.

"Kita lanjutin minggu depan. Tapi untuk saran saya, jangan dekat-dekat sama bangunan itu dulu"

Beomgyu pulang ke rumah dengan tunduk kepala. Bahkan waktu Hyunjae mencoba untuk menghibur Beomgyu, Beomgyu gak ngasih ekspresi apa-apa.

Sampai di rumah, Beomgyu langsung masuk ke dalam kamarnya dan banting pintu. Kenapa Beomgyu begitu kecewa? Hyunjae juga bertanya-tanya. Sunwoo yang lagi nonton Boxing menatap Hyunjae yang mau duduk ikut nonton boxing.

"Kenapa tuh anak?" Tanya Sunwoo.

"Gak tau tuh, balik dari psikater langsung murung" jawab Hyunjae.

"Berarti psikaternya gak bagus. Lu aja dah jadi psikaternya"

"Gak ada income gua anjing!"

"Kan ada dari mama. Dapat makan gratis, dapat tempat tinggal gak bayar sewa, free money on bensin my brother" Jawab Sunwoo.

"Itu mah privillege gua jadi anak orangtua"

"Heiz bro! Lu kira mama papa gak capek apa sediain privilege lu?"

Tumben nih Sunwoo jadi anak berbakti. Tapi walaupun dia mencoba untuk meyakini Hyunjae kenapa jadi psikater Beomgyu itu nguntungin, sebenarnya dia ngusulin itu karena dia khawatir sama Beomgyu. Akhir-akhir ini dia bahkan gak ada kegiatan.

Apa karena serial Supernatural sudah selesai?

"Eh seriusan, kasian Beomgyu" ujar Sunwoo lagi sambil melihat tangga karena kamar Beomgyu berada di atas.

"Udah gua coba hibur tadi, tapi anaknya cuma diam natap ke jendela" jaqab Hyunjae.

"Ugh..." Sunwoo berdiri menuju ke dapur dan ambil beberapa makanan dan minuman di kulkas. Mungkin memang mereka berdua sering kelahi, tapi itulah brotherly love versi keluarga mereka.

"Mau ke mana lu bawa banyak makanan?" Tanya Hyunjae yang sudah fokus ke acara yang ada di TV.

"Ke tempat Beomgyu"

Hyunjae menganggukan kepalanya dan membiarkan Sunwoo pergi ke kamar Beomgyu. Sampai di depan kamar Beomgyu, Sunwoo tidak mengetuk dahulu, yang dilakukannya langsung masuk ke dalam kamar Beomgyu.

"BANGOOOON!" Teriak Sunwoo. "SELAMAT PAGI CIKGU"

Beomgyu yang disemangatin hanya mulai membaca buku yang ada di tangannya. Matanya natap ke arah Sunwoo dengan tatapan horror. Wajah Beomgyu tampak seperti sedang melihat hantu saking pucatnya.

"Nape lu?" Tanya Sunwoo yang juga sudah deg-degan.

Beomgyu berkeringat gak bisa bernafas. Sunwoo tentunya panik dan yang dipikirannya hanyalah inhaler. Sunwoo tau Beomgyu tidak mengidap asthma seperti dirinya, tapi Sunwoo panik dan ingin menyelamatkan adiknya ini.

"BANG!! BEOMGYUUU!!" Teriak Sunwoo panik manggil Hyunjae.

Hyunjae gak tau apa yang terjadi di atas sana, tapi mendengar suara Sunwoo yang kedengaran sangat takut, Hyunjae langsung berlari ke atas.

Sampai di atas, Hyunjae melihat wajah Beomgyu yang pucat serta Sunwoo yang mencoba untuk menenangkan Beomgyu. Tapi wajah Sunwoo benar-benaran panik dan nafasnya mulai tidak teratur.

Hyunjae sedikit terguncang dengan keadaan ini. Dia mau nelfon orangtuanya tapi takut malah nyia-nyiain waktu. Sunwoo juga tampaknya bakalan pingsan.

"Woo, di mana inhaler lu?" Tanya Hyunjae tenang.

"Di... kamar" jawab Sunwoo terengah-engah.

Hyunjae berlari menuju kamar sebelah dan ambil inhaler di atas meja Sunwoo. Balik lagi ke kamar Beomgyu, Sunwoo langsung menghirup ingalernya dan fokus ke arah Beomgyu.

"Beom!" Hyunjae menampar wajah Beomgyu dengan pelan. "Lu kenapa Beom?"

"My last day" jawab Beomgyu.

Sunwoo yang terduduk bersandar di lemari baju Beomgyu menatap Beomgyu heran. Anak ini kan gak pandai bahasa Inggris.

"Last day?" Tanya Hyunjae. Beomgyu mulai melemas dan kepalanya terdorong untuk tidur. Tapi Hyunjae menarik kembali kepala Beomgyu agar Beomgyu tetap sadar. "Woo telfon mama sama papa!"

Sunwoo dengan cepat lari ke bawah untuk ambil HP-nya yang dia tinggal di bawah. Dia gak perduli dia lari atau enggak, yang penting dia harus bisa nelfon mama dan papa.

Balik ke Hyunjae yang sedang mencoba menahan Beomgyu agar tetap sadar.

"His last day" ujar Beomgyu. Hyunjae kembali bingung tapi Beomgyu sudah tidak sadarkan diri. Bahkan ketika Hyunjae menampar Beomgyu berkali-kali, Beomgyu tetap gak bangun.

Hyunjae walaupun tangguh, dia tetap mengeluarkan air matanya. Padahal tadi pagi anak ini masih ceria.

Sunwoo yang terengah-engah kembali menghirup inhalernya. Dengan tampilan yang acak-acakan, Sunwoo melihat pemandangan gak enak di depannya.

Hyunjae memeluk Beomgyu yang tampaknya tidak bergerak. Hyunjae menatap Sunwoo dengan lemah lalu bilang "panggil Ambulance"

—————

Eheyo, masih ada kah yang membaca storyku ini?

Kenapa ya si Bobom? Hmmm......

The Gimmick | BeomgyuWo Geschichten leben. Entdecke jetzt