Part Ten

233 68 8
                                    

Melihat saudara mereka koma, membuat keadaan di rumah menjadi suram. Setiap anggota keluarga coping dengan cara mereka masing-masing.

Contohnya Hyunjae lebih sering ke tempat Eunha, bahkan gak pulang. Mama Beomgyu hampir mau resign tapi dihadang oleh Sunwoo. Jadi yang jagain Beomgyu adalah Sunwoo. Sunwoo juga yang mengantar jemput adik mereka yang masih TK.

Papanya bahkan di kantor terus. Sama kayak Hyunjae. Sunwoo sampai curiga ada apa dengan papanya. Jadi kemarin dia coba buntutin papanya setelah menjemput Bonnie  (adiknya). Papanya hanya fokus kepada kerjanya saja semalaman, Sunwoo sudah buntutin papanya tiga hari ini dan untungnya papanya cuma menyibukkan diri dengan kerjaan.

"Kak Beomgyu kok gak bangun sih?" Tanya Bonnie kepada Sunwoo yang jemput Bonnie pakai sepeda warna pink.

"Dia masih istirahat. Yok gua antar Bonnie ke taman" 

Bonnie senang mendengar ajakan Sunwoo. Sunwoo mengayuh sepedanya begitu cepat sampai lupa dia punya asthma.

"Sialan!" Umpat Sunwoo.

Sunwoo awalnya mau ngerem sepedanya, tapi dia melihat seseorang melambai ke arahnya. Dia mirip Beomgyu. Karena refleks, Sunwoo pun langsung terjatuh dari sepeda bersama Bonnie.

Bonnie menangis kencang, sampai-sampai Sunwoo nahan malu karena sudah banyak yang melihati mereka berdua. Sunwoo mengecek kaki Bonnie, ternyata sedikit tergores di bagian lututnya.

"Kalau diam, Bonnie gua beliin eskrim? Mau kan?" Rayu Sunwoo yang sudah membersihkan pasir dari lutut Bonnie.

"Mau..." narik nafas dan ingus. "Yang strawberry"

Sunwoo pun menganggukan kepalanya sebelum berdirikan kembali sepedanya. Dia melihat sekitarannya lagi mencari seseorang yang benar-benar kelihatan seperti Beomgyu. Tapi entah kenapa pakaian yang Beomgyu kenakan sangat jadul sampai-sampai Sunwoo lupa kalau adiknya yang itu sedang koma dan lagi dijagain mamanya.

Menuruti permintaan Bonnie supaya enggak nangis lagi, mereka singgah ke supermarket sebelum kembali ke rumah sakit. Sunwoo rasanya mau umpati Hyunjae dan papanya. Masa sih Beomgyu lagi koma begini mereka malah menghilang?

"Halo ma" sapa Sunwoo sambil mencium pipi mamanya. Kemudian Sunwoo beralih ke Beomgyu "halo bro"

Beomgyu koma sudah dua minggu lamanya. Keluarga mereka suram semenjak dua minggu yang lalu. Tidak ada yang tersenyum, bahkan Bonnie bawaannya nangis aja.

"Kamu bisa jagain Beomgyu  malam ini kan?" Tanya mamanya memastikan kegiatan Sunwoo.

"Bisa ma, mama pulang aja istirahat. Kalau dipikirin nanti stress"

Mamanya mengangguk dan mencium pipi Sunwoo. Bonnie kemudian digendong oleh mamanya, tidak lupa dia mencium pipi Beomgyu sambil bilang "Kak Beomgyu Bonnie beliin eskrim lho. Yang strawberry. Bangun dong"

"Kak Beomgyu lagi istirahat sayang. Kita tinggalin aja eskrimnya ya" ujar mamanya.

Dengan murung Bonnie pun menghela nafasnya dan berpamitan dengan Beomgyu. "Bye Sunwoo" pamit Bonnie kepada Sunwoo. Memanglah, kenapa Sunwoo jadi anak tengah yang menderita. Beomgyu dipanggil kak, Sunwoo cuma dipanggil namanya doang.

"Dadah Bonnie"

"Jagain kak Beomgyu. Jangan makan eskrimnya, punya kak Beomgyu"

"Ya ya"

Setelah Mama dan Bonnie pulang, Sunwoo sendirian di ruangan yang sepi bersama Beomgyu yang tertidur. Sunwoo teringat memori mereka rebutan remote, rebutan sepeda, rebutan Mama, rebutan Papa, rebutan jadi ajudan bang Hyunjae bahkan rebutan pacar. Dari rebut-rebutan tersebut, Sunwoo selalu kalah. Namun sebenarnya dia malas bersaing karena Beomgyu selalu mendapatkan segalanya.

Sunwoo iri dengan Beomgyu yang bisa main lari-larian sama Hyunjae, sementara dia gak dibolehin main dan cuma bisa duduk dipinggir lapangan sama Mama dan Papa. Bahkan Sunwoo sampai matahin CD game Beomgyu. Walaupun kena cubit, Sunwoo puas liat Beomgyu nangis.

Sunwoo merasa dia lebih privilege ketika dia bisa lanjut ke perguruan tinggi tanpa gap year, pilih jurusan apa pun karena sudah Hyunjae yang pilih jurusan psikologi, mau pergi ke mana-mana juga bisa asal bawa inhaler. Sejak saat dia melihat Beomgyu sering berobat, barulah Sunwoo sadar kalau dia lebih sehat. Maka dari itu dia harus lebih kuat.

Jadi melihat Beomgyu menutup matanya sembari bernafas pelan di hadapan Sunwoo tampak seperti adiknya yang dulu dia sering jahili. Bahkan jika mendapatkan perhatian dari orangtua sebanyak yang Beomgyu dapat, Sunwoo tidak mau tukaran posisi. Sunwoo merasa jahat dan egois.

"Beom! Lu cepat bangun napa? Kalau lu ga bangun hancur keluarga" Sunwoo menghela nafasnya. "Lu mungkin ngira kalau keluarga kita bakal lebih fine kalau lu gak dilahirin. Tapi lu salah bro! Liat nih sekarang bang Hyunjae ga pulang-pulang. Sama kayak Papa. Untungnya papa gak seling..."

Lampu di kamar Beomgyu glitching. Sunwoo otomatis melihat ke arah lampu yang kini menyala dengan terang. Sunwoo melihat ke arah Beomgyu yang koma dengan tenang.

Sedetik kemudian, listrik di rumah sakit padam. Memangnya rumah sakit listriknya bisa padam? Sunwoo juga baru rasain nih. Dasar gak modal!

Sunwoo karena khawatir adiknya butuh peralatan khusus yang menggunakan listrik langsung keluar dan nyari informan terdekat untuk mendapatkan informasi.

"Suster! Kenapa lampunya kok..." listrik kembali menyala.

"Dah nyala mas" jawab suster itu dan langsung pergi dari hadapan Sunwoo.

Sunwoo mau malu tapi malah ketutup sama rasa bingungnya. Karena lampu udah nyala kembali, dia pun balik lagi ke kamar Beomgyu takut si Beomgyu rupanya udah jatuh dari kasur.

"Eh" ujar Sunwoo melihat dia salah masuk kamar. "Maaf bro" ujar Sunwoo sebelum memeriksa kamar yang dia masuki.

Lennon Beomgyu Asgard

Sunwoo ingin protes mengapa kamar ini kamar Beomgyu, tapi isinya bukan Beomgyu. Karena penasaran dan ingin konfirmasi, Sunwoo kembali masuk ke dalam kamar Beomgyu.

Kali ini yang dilihatnya bukan cowok dengan potongan rambut yang jadul. Melainkan seorang Beomgyu yang telah terbangun dari komanya.

"B..BEOM! BEOM!" Teriak Sunwoo antara takut dan girang. Sunwoo langsung meluk Beomgyu tapi Sunwoo malah ditampar sama Beomgyu.

"Jam berapa sekarang?" Tanya Beomgyu.

Sunwoo yang masih kesakitan pipinya mengecek jam yang ada di pergelangan tangannya. "Jam setengah dua pagi"

"Fuck" umpat Beomgyu sembari menampar dirinya sendiri.

Sebenarnya Sunwoo mau ketawa lihat Beomgyu nampar diri sendiri, tapi kayaknya Beomgyu lagi banyak pikiran, jadi Sunwoo diam saja mencoba nyembunyiin senyum.

"Yeah" teriak Sunwoo tidak entusias. "Beomgyu bangun!"

"Beomgyu bangun, jam setengah dua siang Beomgyu tidur lagi" jawab Beomgyu.

Sunwoo sedikit freak ngeliat Beomgyu menggunakan nama untuk memanggil dirinya sendiri ketimbang kata 'gua' atau 'aku' karena Beomgyu ini bukan anak manja, dia jamet.

"Maksud lu?"

Beomgyu melepas infus yang terhubung ke tangannya. Sunwoo meringis sedikit tapi wajahnya berpaling ke arah Beomgyu. "Kita harus ke tempat itu lagi!"

"Tempat apaan?"

"Yang kemarin..." Beomgyu menyuruh Sunwoo mengambilkan baju normalnya. "... Hwang Yunseong"

Sunwoo ingin protes namun Beomgyu menambahkan "Percaya atau kaga, ada orang lain di dalam diri gua"

The Gimmick | BeomgyuHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin