bonus after married

1.3K 64 8
                                    

*
*
*
Our breath

Akhir-akhir ini aku merasa tubuhku menjadi lebih mudah lelah, hingga membuatku lebih memilih berbaring di ranjang tanpa melakukan apapun, dan juga penciuman ku menjadi sedikit lebih sensitif.

Beberapa hari semenjak aku merasa tak enak badan, yoongi memutuskan mengerjakan pekerjaannya di  apartemen kami saja, karena terakhir saat yoongi meninggalkan ku pergi bekerja, Aku di temukan tak sadarkan diri, tergeletak di dapur karena pingsan, untung saja ada ahjumma yang menemukan ku.

Tak lama Yoongi tiba setelah mendapat telepon dari ahjumma yang saat itu panik melihat ku tak lama kemudian sadar, padahal aku sudah mengatakan kalau aku baik-baik saja, mungkin karena kelelahan dan juga anemia pikirku.

Setelah kejadian itu Yoongi benar-benar memperhatikan ku bahkan sesekali dia menengokku di kamar hanya untuk memeriksa keadaan ku.

Seperti saat ini ahjumma yang membantu mengurus rumah sedang memasak di dapur untuk kami, sedangkan yoongi sedang berada di ruang kerjanya.

"Ahjuma sedang memasak apa?" Tanyaku sambil menutup hidung dan berjalan ke dapur.

"Beef bulgogi kesukaan nyonya" jawabnya sambil tersenyum.

"Maafkan aku ahjuma aku tidak bermaksud menyinggung tapi bisakah kau jangan memasak itu dulu, aku merasa mual hanya dengan mencium baunya"

"Ah baiklah nyonya" ahjuma langsung mematikan kompor dan menjauhkan masakannya dariku.

"Nyonya mau saya buatkan sesuatu untuk mengurangi mual nya?" tanya ahjuma.

"Tidak apa-apa ahjumma, aku hanya butuh istirahat saja" ucapku lemas.

Lalu tiba-tiba yoongi menghampiri kami "Ada apa ini? Sayang kenapa kau keluar?" Ucap yoongi heran melihatku di dapur.

"Maaf sayang aku sedikit sensitif dengan penciumanku akhir-akhir ini, jadi aku minta ahjuma untuk berhenti memasak, nanti kita pesan saja ya?" Ucapku setengah memohon.

"Maaf kan aku sekali lagi ajumma" Ucapku pada ajuma lalu pergi meninggalkan mereka ke kamar, merebahkan kembali tubuhku yang lemas di atas ranjang.

Sejam kemudian terdengar suara pintu terbuka, yoongi masuk bersama seorang pria berpakaian rapih berjalan di belakangnya.

"Sayang ada apa?" Tanyaku bingung.

"Sudah kau diam lah, biarkan dokter memeriksa keadaanmu" ucap yoongi lalu mempersilahkan dokter pria itu untuk memeriksa keadaanku.

Sesekali dokter menanyakan keluhan apa saja yang ku alami lalu memasangkan stetoskop di telinga dan menempelkan ujungnya yang lain di atas dada ku, lalu kemudian turun ke perutku saat aku menyebutkan jika aku sering tidak nafsu makan karena sering mual.

"Bagaimana dokter, istri saya sakit apa?" Tanya Yoongi dengan wajah khawatir, aku pun ikut melihat ke arah dokter menunggu jawabannya.

"Tuan tidak usah khawatir, karena sekarang saya tidak membawa alat untuk mendiagnosis dengan tepat, Tapi gejala yang ditunjukkan sepertinya istri anda sedang mengandung, namun ini hanya dugaan saya saja. Lalu untuk memastikan nya silahkan kalian datang saja ke rumah sakit" jelas dokter.

Karena sebegitu penasarannya kami, besoknya yoongi membuat jadwal cek up ke rumah sakit besar untukku. Dan karena masih khawatir dan penasaran yoongi memutuskan untuk ikut menemani.

Sesampainya di rumah sakit dan mendaftar, kini giliran kami di panggil. Setelah kami masuk dan bersalaman dengan dokter yang kemarin memeriksa ku, langsung saja dokter tersebut  menuntun ku untuk membaringkan tubuhku di atas tempat tidur di bantu oleh suster di situ.

Stay With Me|| YOONGI [ END ] ✓ (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang