Stay With Me|| YOONGI [ END ] ✓ (SEGERA TERBIT)

09

*
*
*
My first kiss

"Maaf kan aku" ucap yoongi melepas ciumannya sambil memandangku

".......... mm" ucapku lirih,

Mata yoongi memandang lekat padaku "Bolehkah... " ucapnya lagi, seperti kali ini ia meminta ijin padaku,

Aku mengangguk mengiyakannya, otakku seperti tak bisa berfikir jernih. Yoongi menciumku lagi dengan lembut, lalu mengusap pipiku, aku membalas ciumannya, bibirnya terasa hangat menempel di bibirku.

Ciuman yang awalnya hanya sebuah ciuman lembut berubah menjadi lumatan, bibir kami saling berpagutan, yoongi memegang leherku dan menarikku mendekat.

Sampai akhirnya Yoongi melepaskan ciuman kami, dan mengecup bibirku sekilas.

"Kau tidak sendiri, ada aku disini yang akan menemanimu, jangan sungkan untuk bercerita padaku" ucapnya mengusap bibirku yang sedikit bengkak karena ciuman kami, suaranya rendah membuatku sedikit menenangkan. Mata kami bertemu, untuk yoongi dapat meyakinkanku dengan sorot matanya yang lembut.

"Apa sekarang perasaan mu sudah lebih baik?" Tanyanya, lalu Aku mengangguk.

"Kupikir kalau parasaanmu tadi masih belum membaik, aku berencana untuk menginap" godanya, pipiku sudah mulai sedikit memerah
Aku memukul bahunya "Ya, bercanda mu lucu sekali" Yoongi tertawa terbahak.

Aku memalingkan wajahku malu dan kesal karena di tertawakan.

"Daisy ..." panggil yoongi

"Hmm..." Jawabku singkat tanpa menoleh padanya
Yoongi tertawa "Apa sopan begitu, saat atasanmu memanggil?" Ucapnya

Aku menoleh padanya dengan senyum manis

"Maaf Min Yoongi-ssi yang terhormat, tapi anda sedang berada di rumah saya, dan kita tidak sedang berada di studio" jawabku kesal, Yoongi masih tertawa hampir menangis memegangi perut nya. Lalu aku memalingkan wajahku lagi

"Ya Daisy... Lihat aku" panggil yoongi, kini suara tawanya sudah ia redakan untuk yoongi mulai berkata sedikit lebih serius.

Yoongi memegang pipiku agar kini mataku melihat kearahnya

"Apa?" Ucapku acuh

"Syukurlah kau sudah membaik, aku ingin pamit pulang, kalau kau butuh sesuatu jangan ragu untuk menghubungiku" ucap yoongi

Aku menatapnya bingung "Apa kau biasanya bicara sebanyak ini yoongi?" Tanyaku

Yoongi tersenyum lalu mencium keningku lembut , aku dibuat terkejut untuk kesekian kali karena perlakuannya padaku "Aku pamit, sampai bertemu di studio" kini ia mengelus puncak kepalaku

Setelah itu Yoongi berdiri dari kursinya, aku mengantarkan yoongi ke depan pintu "Tutuplah pintumu dan segera tidur" Aku mengangguk mengerti

"Mm... hati-hati lah menyetir dan terimakasih yoongi" setelah melihat yoongi masuk kedalam lift, aku menutup pintu.

Aku bersandar pada pintu yang sudah kututup sambil memegang dadaku, detak jantungku begitu kuat "Ah aku sudah gila, kami berciuman? Yoongi menciumku?" Aku menyentuh bibirku lembut

"Apa aku bermimpi?" Aku menggeleng-gelengkan kepalaku

"Apa aku sudah mabuk? Tapi aku tadi tidak minum banyak bir, satu kalengpun tak ku habiskan"

"Lalu apa yang kami lakukan tadi?" Gumamku masih tidak percaya. Aku mulai meracau tak jelas, membuat jalan otakku jadi tak beraturan, Apa dengan begitu artinya Yoongi menyukaiku? Atau malah itu hanya hayalanku semata? aku menghempaskan tubuh ku di atas sofa lalu menegak habis sisa birku.

Ku bereskan kaleng-kaleng bir sisa yoongi juga, saat membersihkan bir milik yoongi adegan tadi berputar kembali, membuatku tersipu.. lagi.
Aku menepuk pipiku kuat "Ah sial ... Kau benar benar membuatku gila min yoongi" mencoba menyadarkan diri,

Aku mencuci piring sisa makan tadi mencoba untuk mengenyahkan adegan yang berputar didalam kepalaku. Setelah selesai, aku berjalan menuju kamar lalu merebahkan tubuhku di atas ranjang. Tiba-tiba Ponselku bergetar

1 pesan 

Yoongi

Besok akan ku jemput

Ku balas "Ok "

Aku meninggalkan pikiran itu lalu memejamkan mataku mencoba untuk tertidur.

***

Pagi ini aku bangun terlalu pagi, aku beranjak dari tempat tidur langsung menuju kamar mandi untuk bersiap-siap berangkat bekerja.
Setelah selesai bersiap-siap aku berjalan ke dapur untuk membuat sarapanku, juga es kopi. Dan juga untuk yoongi karena sebentar lagi yoongi akan menjemputku. Jadi aku membuatkan roti isi dan es kopi satu lagi untuknya, setelah hampir selesai kemudian ponselku berdering

1 pesan

Yoongi

Aku sebentar lagi sampai

Setelah membaca pesan darinya segera aku siap-siap dan berlari keluar mengejar lift yang segera tertutup. Setelah sampai di lantai dasar, pintu lift terbuka. Aku segera berjalan keluar, tak selang beberapa lama, mobil yoongi masuk ke area apartemenku.

Yoongi memberhentikan mobilnya tepat di depanku, ia lalu membuka pintu dari dalam dan menyuruhku segera masuk. Setelah itu

"Selamat pagi, Ini kubuatkan roti isi untukmu, kau pasti belum sarapan kan? makanlah" ucapku sambil menyodorkan kotak bekal padanya setelah kini aku sudah duduk di kursi mobilnya

"Wah kebetulan sekali, bisa tolong kau suapi aku? aku sedang menyetir" ucapnya

Aku terdiam sejenak. Yoongi membuka mulutnya,

"Jadi tidak, rotinya?" Tanya yoongi

"Ah, i-iya" ucapku sedikit gugup, jantung ku berdetak terlalu cepat.

Aku mengambil roti lapis dan mendekatkan ke mulutnya. Yoongi menggigitnya dengan gigitan besar lalu mengunyahnya

"Mmm...Enak" ucapnya tersenyum

Aku juga ikut tersenyum "mm...Kau mau kopi juga?" Tawar ku padanya

Yoongi mengangguk. Lalu aku menyodorkan gelas kopi kek bibir lembutnya, wajahnya menoleh tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan.

"Awas panas" ucapku, memperingatkan

"Terimakasih" bisiknya sambil tersenyum manis.

Aku pun tersenyum, namun jantungku saat ini tidak bisa sedikit menurunkan kecepatan detakannya. Aku harus mengatur wajahku agar yoongi tak menyadari, jika saat ini aku sedang sangat gugup berada di sampingnya.

Rasa ini berbeda dengan saat kemarin ia mengantarkan ku pulang, rasa kali ini lebih membuat wajahku tidak hanya memerah, namun jantungku berdetak lebih tidak karuan, hanya karena seorang min yoongi... Memperlakukan ku berbeda.

***

"Salange, Daisy"
Pas dilihat ternyata sedang foto,
udah kaget duluan aja. 🙄