•part20•

Mulai dari awal
                                    

Di pegang pelan sudut bibir Alena guna menghindari darah memasuki area mulut.

Damar tentu terkejut akan perlakuannya barusan. Dia tidak menyangka bisa melakukan hal keji ini terhadap wanita. Apalagi wanita ini adalah kekasihnya.

Pukulan yang biasanya di beri Damar untuk para pria brengsek, Kini salah sasaran. Entah setan apa yang memasuki tubuh Damar.

Tentu kejadian ini di lihat oleh seluruh murid dengan jelas. Apalagi pada saat Damar memukul Alena secara terang-terangan. Mereka tau seberapa kerasnya pukulan itu. Apalagi suaranya terdengar begitu nyaring. Bukan cuma itu, mereka juga terkejut kala melihat Regan memasuki area kerumunan untuk melihat permasalah. Hingga dapat di yakini setelah kejadian ini. Alena dan Dilla di pastikan keluar dari sekolah. Dan tak pala terkejutnya, mereka dapat melihat sudut bibir Alena koyak begitu besar. Darah mengalir sedikit kuat, dan ada tanda memar di sana. Hingga ini dapat di sebut kekerasan sesungguhnya.

Adira, Bella, serta Amel juga merasakan hal sama. Mereka sangat terkejut akan kelakuan tak terduga dari Damar. Hingga ada sedikit ringisan keluar dari mulut mereka. Begitu pun dengan Dilla. Dia merasa jika Damar terlalu memihak kepadanya.

Regan. Pria itu cukup terkejut apa yang baru saja terjadi. Begitu dia memasuki kerumunan kantin yang begitu banyaknya murid-murid menonton aksi di tengah-tengah ini. Regan melihat Damar dengan kuatnya memukul seorang wanita tanpa perasaan. Apalagi wanita itu adalah adiknya.

Ingin rasanya Regan membalas pukulan Damar. Tapi dia dapat melihat ekspresi datar Alena hingga membuat Regan menanam rasa emosi.

Di detik kemudian. Alena dapat merasakan ada yang aneh dari dirinya. Setelah mendapat pukulan kuat dari Damar, Alena merasa jika seluruh tubuhnya seketika melemas. Penglihatan Alena Memburam di detik berikutnya. Hingga Alena tau apa yang terjadi setelah ini.

Perlahan darah mengalir bebas dari dalam hidung Alena. Dengan cepat gadis itu memegang bagian hidung agar darahnya tidak jatuh membasahi bibir.

Melihat ini, seluruh murid berteriak histeris kala darah mengalir dari hidung Alena. Mereka cukup shock melihat kejadian ini, apalagi di kalangan wanita.

Emosi Regan sudah di puncak sekarang. Melihat keadaan Alena sekarang, Regan dapat memastikan jika Damar itu emang pantas mendapatkan pelajaran.

Regan berjalan mendekati Damar dengan rahang mengeras. Terlihat dari ekspresinya, jika pria ini tengah menahan emosi. Kedua tangan mengepal kuat, siap mendaratkan pukulan kepada sasaran.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Pukulan brutal Regan berikan untuk pria brengsek seperti Damar. Dia bahkan merasa jika pukulan ini tidak ada apa-apa nya daripada pukulan yang Alena rasakan.

Di tariknya kera baju Damar kuat. Terlihat jika pria teladan ini tidak ada niatan membalas perlakuan Regan barusan. Dia hanya menampilkan ekspresi terkejut serta menahan rasa sakit. Hingga membuatnya mengaduh kesakitan.

Bugh!

Pukulan lagi Regan beri ke bagian pipi Damar. Di tatapnya Damar nyalang, seolah siap menghabisi pria ini kapan saja.

"Berani banget lo mukul ad--" ucapan Regan terhenti kala mendengar panggilan dari arah belakang.

"Regan!" Panggilan itu tentu dari Alena. Ada nada lemah di sana.

Alena sudah muak dengan adegan pukul-pukulan antara mereka bertiga. Tapi kenapa Regan malah menambahnya menjadi lebih riuh.

Dengan cepat Regan menoleh. Dia sampai lupa jika adiknya lebih membutuhkan bantuan Regan, daripada dia harus memukul pria brengsek ini duluan.

My transmigration [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang