𝘋𝘰 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘵𝘪𝘭𝘭 𝘭𝘰𝘷𝘦 𝘮𝘦? | 𝑀𝑎𝑟𝑘 𝐿𝑒𝑒

22 🍉 Bau Parfume

Rabu, 27.4.22
10.00 am

# 2 2

🍉 B A U P A R F U M E 🍉

Pagi-pagi sekali Mark sudah pergi dari hotelnya tanpa sepengetahuan Haechan.

Kini, pemuda itu sudah berada didalam mobil rentalnya. Mark berencana akan ke apartemen miliknya berharap bertemu Tata disana.

Semalaman Mark terus memikirkan Tata, hingga Mark tak bisa tertidur. Mark ingin tau kehidupan Tata sekarang. Apakah memang benar jika Tata sudah melupakannya? Dan, apakah Tata sudah menikah? Kedua pertanyaan itu terus menganggu pikirannya.

Sesampainya didepan pintu apartemen Mark terdiam, seperti sebelumnya Mark ragu.

Tut, tut, tut, tut, tut

Suara pintu sudah terbuka. Mark pun melangkahkan kakinya masuk. Saat pertama kali masuk hanyalah kesunyian. Seperti sebelumnya, tak ada tanda-tanda seseorang berada disini.

"Tata? Ta?"

Mark mencoba memanggil-manggil nama Tata berharap Tata menyaut panggilannya. Tapi, sudah beberapa kali Mark mengeluarkan nama Tata tak ada seorang pun yang menjawabnya.

Setelah melihat kedalam kamar, hanyalah kesunyian yang ada. Tata memang tak ada di apartemen kali ini juga. Mungkinkah Tata sudah tak tinggal lagi di apartemen ini? Itu adalah gambaran Mark saat ini, setelah dua kali ini mengunjungi apartemennya tapi terus tak melihat Tata tak berada ditempat ini.

DRREET~

DRREET~

DRREET~

Handphonenya bergetar di saku celananya. Hanya nama Haechan yang tertera di layar. Pasti saat ini Haechan ingin menanyakan keberadaannya.

"Ya, hallo"

"Markeulee! lo dimana? Lo gak ada dikamarkan? Emang dasar anak setan ya lo, ngilang-ngilang"

"Gue diapartemen"

"Kesana lagi? Trus, gimana? Tata ada disana?"

"Seperti sebelumnya, Tata gak ada disini. Udahlah, nanti aja gue cerita. Gue matiin nih"

Tut~

Mark tak tau harus mencari Tata kemana lagi. Karena ini satu-satunya tempat Tata, tak ada yang lain.

Namun, saat ini Mark ingin menikmati kerinduannya sebentar dengan apartemen yang pernah ditinggalinya dulu bersama Tata.

Saat membaringkan tubuhnya diatas kasur Mark langsung teringat akan dirinya yang pernah tidur bersampingan dengan Tata disini. Saat itu Tata menyuruhnya untuk tidur didalam kamar dan Mark pun menurutinya.