16 🍉 Sedih? bahagia?

1 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




# 1 6
🍉 S E D I H B A H A G I A 🍉








2 tahun kemudian.



SETELAH menjalani pernikahan yang sudah berumur hingga dua tahun ini Mark masih belum bisa mencintai Suji istrinya. Dan, Mark juga masih belum bisa menerima pernikahannya dengan wanita itu.

Mark memang yakin sampai kapan pun dirinya memang tak bisa mencintai Suji dengan tulus.

Pikiran Mark sendiri hingga saat ini masih terbayangkan akan sosok Tata, gadis yang pernah tinggal bersamanya meskipun tak lama saat itu.

Sosok yang juga Mark cintai hingga saat ini.

Mark memikirkan bagaimana wajah gadis itu sekarang, bagaimana hari-harinya sekarang, dan memikirkan bagaimana ingatannya sekarang.

Mark tak tahu kabar Tata setelah hari dimana dirinya dipaksa pulang oleh Daddynya waktu itu.

Mark tak tahu perasaan Tata setelahnya akan seperti apa setelah mendengar pernyataan cinta darinya di hari terakhirnya bertemu saat itu.

Apakah perasaan Tata hancur seperti perasaannya?

Ataukah malah perasaan Tata biasa saja?

Mark tak tau. Namun, yang ia ingat Tata pun membalas rasa cintanya padanya.

Saat ini Mark memang tak bisa melupakan sosok Tata. Ia yakin bahwa perasaan cintanya masih sama seperti saat menyatakan cintanya pada Tata dulu.





Dret~

Dret~





Handphone diatas meja tiba-tiba bergetar.

"Yeoboseo"

"Mark cepetan kesini, keadaan istri kamu tambah memburuk Mark"

Suara wanita paruh baya diseberang telpon itu terdengar panik, membuat Mark juga spontan ikut merasakan kepanikan itu.

"Yaudah Eomma, Mark akan segera kesana"

Setelah ditelpon oleh mertuanya tadi Mark pun segera memakai jasnya kembali. Ia jelas ikut panik sekarang.

"Mark? Buru-buru banget, mau kemana lo?". Haechan yang baru masuk ke ruangannya pun terkejut dengan kepanikan wajah temannya itu.

"Gue mau ke rumah sakit" ujar pemuda itu seraya berjalan keluar ruangan. Tentunya meninggalkan Haechan yang masih berdiri di depan pintu.

"Mark, tanda tangannya"

Haechan yang tadinya akan meminta tanda tangan Mark sontak tak sempat mengatakannya pada pemuda itu. Karena saat Haechan masuk Mark sudah terlihat buru-buru. Jadi, Mark tak menghiraukannya.

𝘋𝘰 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘵𝘪𝘭𝘭 𝘭𝘰𝘷𝘦 𝘮𝘦? | 𝑀𝑎𝑟𝑘 𝐿𝑒𝑒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang