9 🍉 Masalah

1 1 0
                                    

Happy Reading..!

!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


#9
🍉M A S A L A H🍉





SELESAI makan, Tata mencuci semua piring, mangkuk, serta gelas, bekas dipakainya di sink.

Sedangkan Mark sendiri masih duduk di atas kursi meja makan. Dari wajahnya pemuda itu terlihat sedang bingung. Seperti sedang memikirkan sesuatu, atau semacam itu.

Jika di katakan bingung, memang benar. Saat ini Mark sedang bingung sekaligus canggung.

Mark berniat ingin membantu Tata mencuci piring. Namun, ia justru di landa kecanggungan dan ragu untuk melakukannya.

Memang setelah kejadian yang membuatnya malu itu, Mark justru ingin lebih dekat lagi dengan Tata. Namun, hal seperti ini saja Mark masih ragu-ragu.

Setelah di pikir-pikir. Tak ada gunanya terus seperti ini. Dan, pada akhirnya Mark pun bangkit dari duduknya. Mungkin iya memang masih ragu untuk mewujudkan keinginannya yang ingin membantu Tata mencuci piring itu. Namun, dengan langkahan kaki yang mantap, Mark pun akhirnya berjalan menghampiri Tata disana.




KHEM~



Setelah tiba di belakang tubuh Tata, Mark baru sadar bahwa saat ini ia memang sangat gugup sekali.

"Oh, Mark". Tata yang menyadari keberadaan Mark itu, disela mencuci piringnya ia spontan menoleh ke arah Mark sebentar.

"Mm.. Aku bantu ya". Dengan ragunya Mark bisa mengeluarkan kalimatnya itu.

"Boleh, kalo kamu mau Mark". Sebenarnya Jika mengingat kejadian beberapa menit yang lalu itu, Tata juga masih malu plus canggung dengan Mark. Akan tetapi, ia dengan senang hati mempersilahkan Mark membantunya.

"Iya, aku mau bantu"

Mark berdiri di samping tubuh Tata.

"Kamu bisa ngerjainnya, kan?"

"Iya, iya, aku bisa"

Mark mulai mengikuti apa yang dilakukan Tata. Mulai dari mengambil spons, lalu diusap-usapkan pada piring.

Sebenarnya Mark sendiri memang belum pernah melakukan pekerjaan rumah, apalagi mencuci piring seperti ini.

Mark memang memiliki beberapa kafe di Korea, namun tak sekalipun ia berada di dekat tempat mencuci piring di kafenya itu apalagi sampai mencoba melakukannya sendiri untuk merasakannya.

Dan, dirumah yang ditinggalinya sendiri pun Mark juga tak pernah melakukan pekerjaan seperti ini. Semua pekerjaan rumah sudah menjadi tugas asisten rumah tangga, ia hanya fokus mengelola kafenya saja.

𝘋𝘰 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘵𝘪𝘭𝘭 𝘭𝘰𝘷𝘦 𝘮𝘦? | 𝑀𝑎𝑟𝑘 𝐿𝑒𝑒Where stories live. Discover now