"Hey sayang tenang lah, kau cukup datang saja dan bertemu dengan nya" ucap yoong sambil mengelus kepalaku lalu berpindah ke punggung tanganku mencoba membuat ku tenang namun aku tetap merasa cemas, akan bagaimana aku nanti? Bagaimana kalau ibunya tidak menyukaiku? Aku masih tetap tenggelam dengan pikiranku sendiri.

Tak butuh waktu lama, kami telah sampai di sebuah kompleks perumahan yang cukup mewah dan asri.

Yoongi membelokkan mobilnya ke rumah bercat putih dengan interior modern, berlantai dua.

Sebelum turun aku terus mengatur nafas ku, mencoba menghilangkan kegugupanku namun sulit jantung ku masih berpacu.

Yoongi yang menyadarinya langsung memegang tanganku "Sayang, tidak apa ..." ucapnya, lalu menyuruhku untuk turun dari mobil.

Yoongi menggandengku memasuki sebuah pintu bercat abu-abu yang terlihat elegan.

"Eomma, appa aku pulang" teriaknya.

Dari dalam dapur muncul seorang wanita paruh baya, cantik dan sangat mirip dengan Yoongi, sudah pasti Beliau adalah ibu Yoongi.

Aku segera membungkukkan badanku sopan "Selamat pagi ... " Ucapku gugup

Ibu Yoongi menatapku dari atas hingga bawah, lalu melirik ke arah Yoongi "Siapa?" Tanya nya menggunakan isyarat tanpa bersuara pada Yoongi yang berada di sebelahku.

"Eomma kenalkan ini yang namanya ku sebutkan kemarin" ucap Yoongi sambil membawaku mendekati ibunya.

Ibu Yoongi seperti sedang mengingat sesuatu
"Aa~... Jadi kau yang membuat anakku lupa untuk pulang?" Ucapnya sambil bertolak pinggang.

"...Ya?maaf?" tanyaku bingung dengan ucapan nya, aku melirik kearah Yoongi berharap mendapat bantuan darinya.

Ibu Yoongi tertawa lalu meraih tanganku lembut"Aku mohon, tolong jaga anakku ya Daisy" wajah nya seketika berubah ramah dengan senyum lebar dibibirnya, cantik sekali. Senyum menawan Yoongi ternyata menurun dari beliau

"... Ah.Baik... "

"...Eomma panggil aku eomma, sama seperti Yoongi memanggilku, kau boleh memanggilku begitu" ucapnya akrab.

"Baik ... Eomma" ucapku akhirnya, tanpa ku sadari air mataku mengalir di pipi "Ah, maaf" ucapku malu sambil menghapus air mataku

"Kenapa kau malah menangis, aku tidak menindas mu Daisy, kenapa kau menangis?" Tanyanya sambil menggenggam tanganku dan menepuk-nepuk nya dengan lembut.

"Maaf, aku terlalu senang eomma ..." Ucapku dengan sedikit terisak.

Ibu Yoongi tersenyum lalu membawa ku ke ruang tengah dan duduk di sofa, tiba-tiba datang ayah dan Hyung Yoongi menghampiri kami. Aku memperkenalkan diriku dengan sopan dan keluarga yoongi menyambut ku dengan sangat ramah, syukurlah keluarga nya menerimaku dengan keadaan ku yang sudah tidak memiliki siapapun kecuali bibiku.

Lalu saat kami sedang makan bersama sambil mengobrol banyak hal, ayahnya tiba-tiba bertanya padaku dan Yoongi "Jadi kira-kira kapan?" Tanya ayah mengejutkan ku.

"Jangan lama-lama kalian berpacaran, segerakan saja" sambung ibu dengan antusias.

Aku dan Yoongi langsung saling memandang "Nanti ... jika sudah waktunya, appa dan eomma tinggal terima kabar baiknya saja" ucap Yoongi sambil menggenggam tanganku.

Senyumku terus-menerus terkembang tanpa bisa ku tahan, karena merasa hangat dengan keharmonisan kelurga Yoongi yang telah lama tak pernah kurasakan lagi.

Tanpa terasa waktu menjelang petang, kami pun berpamitan kepada ayah, ibu dan Kakak karena besok Yoongi masih ada jadwal.

"Sering-seringlah kemari ya"  Ucap ibu sambil mengantar kami keluar.

Stay With Me|| YOONGI [ END ] ✓ (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang