Prolog

20.9K 305 9
                                    

"Ibu, kau berjanji tidak akan meninggalkanku sendirian disini?" tanya gadis kecil itu terisak

Wanita itu mengangguk. "Ibu janji sayang."

"Semuanya harap tenang! Jangan panik, semuanya pasti akan baik-baik saja." Salah seorang pilot  berteriak.

 ====

"Mimpi itu lagi." gumam gadis itu seraya duduk dipinggiran tempat tidurnya.

Gadis itu meraih ponselnya nya dan langsung melakukan kegiatan rutinitasnya dipagi hari. Senyuman indah terukir diwajahnya setelah membaca pesan dari Sahabat perempuannya. Dengan sigap jari-jari mungilnya menari lincah diatas layar ponselnya.

Gadis berparas cantik dengan rambut Straight Blonde itu, adalah satu satunya penumpang yang selamat atas kecelakaan pesawat yang merenggut nyawa kedua orang tua nya dan penumpang lain yang ada di pesawat itu.

"Good morning uncle." sapa Gadis itu seraya memeluk Lelaki tua itu singkat.

"Morning, Ash. This is your first day of school, am i wrong?" tanya Lelaki itu.

"Yep and dont worry uncle i'll be fine. I'm sixteen." Jawabnya seraya menunjukan jari telunjuk dan jempolnya.

Lelaki tua itu hanya tersenyum melihat tingkahnya. Gadis yang memiliki tinggi 169cm itu mengambil sepotong roti bakar lalu berlari keluar rumah.

"Bye uncle, i'll be home at 1! " ucapnya sebelum menghilang dari pandangan Lelaki tua tadi.

--

Aku berjalan cepat, maksudku bukan berlari. Oke kalian tahu maksudku. Oh ya, Perkenalkan namaku Nathalie Ash Anderson. Panggilanku Nath atau Ash. Rambutku berwarna pirang dengan bola mata berwarna biru, anak tunggal dari Mr.Steve Anderson and Mrs.Ashley Anderson.

Aku memiliki dua orang sahabat yang sangat setia yaitu ,Irene Myler Stone and her brother Michael Myler Stone.  Sebenarnya umur mereka hanya berbeda satu tahun. Ya, pokoknya mereka sahabatku.

Aku tinggal bersama pamanku Mr.George Brown yang adalah adik dari ibuku. Dia lah yang merawatku sejak sepeninggal orang tuaku.

"Hey, stone! Terima kasih sudah menungguku!" sapaku seraya memeluknya erat.

"Hey! aku tidak bisa bernafas! eh coba tebak!" ucapnya seraya melepaskan pelukanku.

Aku mengernyitkan dahi sambil menerka-nerka apa yang dia maksud.

"Apa?!" tanyaku penasaran.

"Kita sekelas!"

"Aaa!", pekik kami bersamaan.

"Dan ... "

Aku menatapnya seraya menaikan alis mataku menunggu lanjutan dari perkataannya yang belum diselesaikannya tadi.

"One Direction juga bersekolah disini!" teriaknya kegirangan.

Seketika aku memanyukan bibirku sambil memutar kedua bola mataku. Aku sama sekali tidak terkejut. Karena apa? Pertama , karena aku sudah tahu tentunya. Kedua, aku tidak seorang penggemar. Tapi for your infromation, aku juga bukan seorang hater. Aku hanya, tidak tertarik?

Irene adalah seorang penggermar berat dari One Direction. Terkadang aku bisa bosan jika dia terus mengoceh tentang 5 pria keren itu. Oke, i admit that mereka memang keren dan berbakat. Aku juga mengaggumi mereka akan bakat mereka itu.

There's Just One °°° z.mWhere stories live. Discover now