Chapter 26

0 0 0
                                    

Mereka kebingungan dengan apa di temuman Arkeolog . Mereka bertanya tentang pecahan batu relic .
 
Anki : “kukira hanya sempak saja “
 
Tina : “relic apa ini “
 
Arkeolog : “sepertinya orang-orang mengincar kalian , mengincar batu ini “
 
Zaram : “yang benar saja aku di kejar “
 
Nunda : “tapi  orang mengejar kita itu orang-orang ras Suchusnoid “
 
Kaen : “Suchus ya , aku dengar negara itu kacau sehabis operasi militer di lakukan Mesozo , banyaknya terroris dan badai pasir yang makin banyak membuat negara itu kacau balau “
 
Arkeolog : “aku harus meneliti lebih jelas relic ini di perpustakaan “
 
Arkeolog pergi dari ruang komando dan membawa relic itu . Mereka masih belum tau apa sebenarmya Relic itu .
 
Jurastic .
 
Chapter 26
 
Di sebuah kedai teh di area pertokoan di Kota Jurakarta . Seismo masuk kedai teh itu . Kebetulan kedai sepi . Seismo duduk di kursi dan menunggu seseorang . Seismo mengeluarkan sebuah koran . Seismo membaca koran itu sambil menunggu pelayan . Tak lama Raven datang dan menaruh teh pesanan Seismo . Seismo tersenyum ke Raven .
 
Seismo : “kau sedikit berubah , bagaima kondisi mata kananmu “
 
Raven : “um sudah buta permanen , huff kenapa kita harus menjauh dari Kekaisaran “
 
Seismo : “sekarang ibi kekaisaran masih di tangannya , jika kita nekat maka kita di tuduh penghianat , lebih baik kita menyamar “
 
Raven : “setelah Arkadis memberi tau tentang dalang dari pembunuhan ibuku awalnya aku marah namun entah kenapa saat mataku tertebas aku jadi takut melawannya , huff seandainya aku lebih kuat lagi “
 
Seismo : “kau ini , kau benar-benar mengingatkan ku pada kakakmu “
 
Seismo tersenyum tak lama Rozi datang menghampiri mereja . Rozi tersenyum pada Seismo .
 
Rozi : “wah-wah Seismo , gimana sekarang rumah tanggamu dengan Sonara “
 
Seismo: “ya normal saja , kau ternyata serius untuk menjodohkan kami sebagai keluarga agar kita berdua bisa berbaur masyrakat “
 
Rozi : “bagaimana pekerjaanmu sebagai security musium setempat “
 
Seismo : “berjalan dengan lancar , namun aku menyalin sebuah peta yang akan membantu Raven “
 
Seismo memberikan salinan peta ketangan Raven .
 
Raven : “kenapa kau memberikan ini “
 
Seismo : “pergilah bersama Arkadis mungkin kau akan mengetauhi kekuatan mu untuk apa “
 
Raven : “kekuatan ku untuk apa , aku tidak tau apakah untuk membalas dendam atau mengalahkan dia aku masih bingung “
 
Rozi : “nak sebaiknya kau harus segera cari tau jawabannya mungkin saja seismo memberi tau jalan keluar yang tepat “
 
Seismo : “ya aku tak suka caramu untuk di akui namub kau  terlalu objektif , aku takut suatu saat kau akan jadi orang yang ambisius “
 
Raven terdiam dan menatap peta itu dengan bimbang dan bingung di mau apa sebenarnya. Pada malamnya Arkeolog masih di perpustakaan untuk mengidentifikasi relic itu dan menterjemahkan relic itu . Tina datang membawakan kopi untuk Arkeolog . Tina menaruh kopi itu di meja .
 
Tina : “Arkeolog ini sudah malam sebaiknya anda istirahat “
 
Arkeolog : “tidak apa-apa sering tidur malam lagi pula kita punya tanggung  jawab menghentikan kebangkitan para Apex dan mengamankan tulang , aku memiliki visi dan misi sama dengan Teman ku “
 
Tina : “jadi anda peduli juga dunia “
 
Arkeolog : “ya dunia ini seperti rumahku dan kampung halamanku , meski aku di benci beberapa orang , aku berusaha melindungi mereka dengan caraku “
 
Tina : “begitu ya , kenapa anda tidak cari di buku itu “
 
Arkeolog : “maksudmu Jurnal 3 , ah aku baru sadar “
 
Arkeolog mulai mengeluarkan Jurnal 3 dan mulai membuka Jurnal 3 . Arkeolog menemukan artikel yang sama . Ternyata batu itu berasal dari reruntuhan piramida .
 
Arkeolog : “Tina bisa kah kau tinggalkan aku , aku harus memperdalam ini “
 
Tina : “eh baiklah “
 
Tina keluar dari perpustakaan . Arkeolog dengan serius membaca artikel itu sambil minum kopi yang di bawakan Tina . Ke esokan paginya . Raven bersama Arkadis pergi ke hutan yang jauh dari kota menunggangi Sachomimus . Mereka menelusuri hutan .
 
Raven : “Arkadis san apa kita masih lama “
 
Arkadis : “ya lumayan jauh , vegatasi hutannya terlalu lebat “
 
Raven : “um aku masih bingung untuk menentukan pilihanku “
 
Arkadis : “aku tau itu , kau itu masih muda , kau harus cari jati dirimu mulai dari sekarang”
 
Raven : “aku masih bingung apakah nanti apa yang ku putuskan itu benar atau salah “
 
Arkadis : “tergantung dirimu sendiri , um “
 
Hanzo meraung-raung karena sesuatu mendekat . Lalu datang pasukan Velociraptor di tunggangi pasukan Trias . Arkadis langsung mengambil langkah berbahaya .
 
Arkadis : “Raven cepat lari “
 
Raven : “tapi Arkadis san “
 
Arkadis : “seperinya mereka nengincar peta kau bawa , karena sepertinya mereka tau sesuatu tentang peta itu “
 
Raven : “Arkadis tapi kau “
 
Arkadis menendang Raven hingga terlempar dan masuk ke semak-semak . Arkadis menembakan salah satu Velociraptor dengan dart untuk memprovokasi Trias . Arkadis menunjukan sebuah gulungan palsu .
 
Arkdis : “hey kalian , kalau kau mau gulungan peta ini kejar aku brengsek “
 
Arkadis pergi dengan Suchimimus yang ia tunggangi para penunggang Velociraptor mengejar Arkadis . Raven bangun melihat Arkadis pergi .
 
Raven : “dia itu , dia sengaja menendangku untuk melindungiku “
 
Raven berdiri dan membersihkan pakaiannya dari debu . Raven melihat di sekitar .
 
Raven : “apa boleh buat aku harus jalan kaki “
 
Raven berjalan menusuri hutan . Raven melihat gadis yang berlarian di hutan .
 
Raven : “seorang gadis apa aku tak salah liat “
 
Raven mengucek matanya dan kebingungan dengan keberadaan gadis itu . Gadis itu muncul berjalan dengan riang .
 
Raven : “apakah dia penduduk lokal ,sebaiknya aku ikuti dia “
 
Raven mengikuti gadis itu . Gadis itu terus berjalan tanpa memperdulikan Raven . Raven terus mengikuti gadis itu . Raven sangat penasaran dengan gadis itu . Raven berjalan sangat dalam dan menemukan sebuah bunker . Raven pun bingung melihat adanya Bunker . Raven makin panik karena gadis itu menghilang . Raven melihat dari kejauhan kalau Bunker itu dekat dengan sebuah kuil .
 
TO be contined .
 
 
 
 

Jurastic Where stories live. Discover now