19 •• ELMAR, ORIEL, DAN OWEN

81 21 0
                                    

Perkelahian yang tiba-tiba saja terjadi itu membuat Blossom refleks bangun dari duduknya. Tanpa berpikir panjang, ia kemudian berjalan mendekati Oriel yang sibuk berteriak dengan histeris sembari terus menangis.

Ketika Blossom berniat untuk merengkuh Oriel ke dalam pelukannya, gerakan tangan perempuan itu menembus tubuh Oriel begitu saja. Blossom terkejut, yang pada akhirnya membuat dirinya kembali melangkah mundur dengan perlahan.

"Elmar! Hentikan!"

Tepat setelah Oriel berteriak sekuat tenaga. Busur panah menancap tepat di dadanya. Kejadian itu terjadi begitu cepat. Bahkan, Blossom yang masih berdiri dua langkah di samping Oriel juga terkejut dibuatnya.

"Oriel!" teriak Elmar dan Owen bersamaan.

Dua laki-laki itu kemudian berlari menghampiri Oriel yang jatuh tergeletak di tanah. Busur panah itu jelas bukan milik Owen. Tapi, siapa yang melakukannya?

Emosi yang semula menguasai diri Elmar dan Owen mereda begitu saja. Mereka bahkan kini berkaca-kaca dan sibuk berusaha melepaskan busur panah dari dada Oriel dengan berbagai cara.

"Bertahan, ya?" bisik Elmar dengan nada bicara yang bergetar.

Darah mengucur deras, Oriel juga mulai kehilangan napas. Perempuan itu sudah tidak sanggup mengatakan hal apa pun, bahkan sepasang bola matanya yang mengeluarkan air mata perlahan mulai kehilangan cahaya.

"Hei! Siapa pun kau! Keluar sekarang juga!"

Teriakan Owen menggema. Laki-laki itu kini juga sibuk merobek bagian bajunya untuk menahan aliran darah yang tidak ada habisnya. Oriel sekarat, dan tentu hal itu bukan menjadi keinginan Owen ataupun Elmar.

Napas Oriel berhenti tepat ketika busur panah itu berhasil ditarik Elmar dari tubuhnya. Owen yang juga menyadari hal itu lantas mendorong Elmar dengan kasar dan memeluk erat tubuh Oriel yang sudah tidak bernyawa.

"Jangan ... kau harus bertahan."

Tangis Owen kemudian pecah. Ia bahkan tidak peduli dengan darah yang menempel di pakaiannya akibat dari memeluk tubuh Oriel terlalu erat. Owen hanya tidak ingin Oriel menjadi milik Elmar, tapi bukan berarti Oriel harus pergi dari dunia ini.

"Kau ... membuat Tuan Putriku mati."

Tatapan mata Elmar kehilangan cahayanya. Garis wajahnya juga ikut mengeras seiring dengan suaranya yang berubah menjadi tegas.

"Kau gila? Aku bahkan tidak pernah menginginkan hal seperti ini terjadi."

"Tapi, anak buahmu yang melakukan hal keji ini."

"Aku datang sendiri!"

Elmar kehilangan kata-kata. Tangan kanan laki-laki itu masih menggenggam busur panah yang ujungnya berlumuran darah. Tatapan matanya juga kosong, bahkan ia hanya diam menatap wajah Oriel tanpa melakukan pergerakan apa pun, meski Owen sedang sibuk memeluk perempuan itu dan menangisinya.

"Tidak!"

Dengan gerakan tangan yang cepat, Elmar menusukkan busur panah itu ke dalam dadanya sendiri.

Hal itu membuat Blossom refleks berteriak histeris. Namun, setelahnya keadaan di sekitar perempuan itu berubah. Ia kembali ke dalam ruangan berwarna hitam dengan sekali kedipan.

 Ia kembali ke dalam ruangan berwarna hitam dengan sekali kedipan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
IN MY BLOOD [SELESAI]Where stories live. Discover now