01 •• THEODORE KENNARD

460 76 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bel masuk sekolah tidak lebih dari 10 menit lagi akan berbunyi dan Theo kini masih sibuk berlari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bel masuk sekolah tidak lebih dari 10 menit lagi akan berbunyi dan Theo kini masih sibuk berlari. Remaja itu hampir setiap hari melakukan hal seperti ini. Apalagi ketika hari Senin seperti sekarang, Theo sudah dipastikan akan tiba di halaman sekolah tepat ketika bel berbunyi dan harus berlari sekuat tenaga menuju kelas sebelum didahului oleh guru yang bertugas mengajar di kelasnya.

Deru napas Theo sudah tidak beraturan ketika kakinya mulai menginjak halaman sekolah yang luas. Remaja laki-laki itu juga memutuskan untuk berhenti sejenak sembari mengecek jam di tangannya, sebelum akhirnya melanjutkan aktivitas lari paginya dengan sisa tenaga.

Lorong-lorong sekolah sudah sepi, bertepatan dengan itu bel sekolah juga berbunyi. Theo yang mendengar hal itu lantas mempercepat gerakan kakinya, ia juga sudah tidak peduli dengan keadaan seragam sekolahnya yang kini hampir seluruhnya dibasahi oleh keringatnya sendiri. Hal yang ada di otaknya sekarang adalah bagaimana cara agar ia bisa masuk ke dalam kelas lebih dahulu sebelum guru yang bertugas mengajar mereka di jam pertama.

"Aku beruntung," lirih Theo sembari memegang kenop pintu kelas yang masih terbuka lebar.

Remaja itu menyandarkan tubuhnya di pintu sembari mengatur napasnya satu-satu. Dia lelah. Bahkan, sangat lelah.

"Theo!" seru seseorang dari dalam kelas sembari melambaikan tangannya.

Theo yang semula sedang menunduk sembari mengatur napas itu kemudian mendongak. Ia membalas lambaian tangan itu sejenak sebelum akhirnya berjalan masuk dan melemparkan tubuh di kursi miliknya.

"Kau itu kebiasaan sekali, ya," ucap seorang remaja yang duduk tepat di sebelah Theo. Namanya Beval.

"Semalam kita bahkan pulang lebih awal dari biasanya, mengapa kau tetap saja terlambat?" Seorang remaja lain yang duduk di belakang Theo juga ikut berbicara. Yang satu ini adalah Kallen.

"Ada hal yang harus aku selesaikan semalam. Jadi, akhirnya aku tidur lebih larut."

Siswa yang duduk tepat di depan Theo tiba-tiba juga berbalik dan ikut menatap laki-laki paling mungil di antara mereka itu dengan senyum kecil. "Lain kali kalau kau sedang merasa kesusahan, telepon saja aku. Siapa tahu bisa membantu." Dia Yale, yang paling tua jika dihitung dari bulan lahir mereka berlima.

IN MY BLOOD [SELESAI]Where stories live. Discover now