28. Taman

668 45 0
                                    

Keluarga Karin sedang berada di ruang inap nya Reno, mendengar Reno sadarkan diri dari koma mereka sangat bahagia mendengarnya.

Setelah mereka jenguk Reno yang sudah siuman, kini teman teman Reno dan Karin yang menjenguk Reno.

"Sumpah bro gue beneran kangen lu". Kata Haikal

"Halah boong, lu aja jarang kesini". Kata Reno

Reno mengingat semuanya saat dirinya menjadi Roh melihat setiap hari siapa aja yang datang menjenguknya.

"Dih kok tau, lu kan tidur". Kata Haikal

"Tubuh gue emang tidur, tapi tidak dengan roh gue". Kata Reno yang membingungkan semua temannya

"Hah? Gimana sih maksudnya?". Tanya Rendi

"Gue tau lu Rendi, bawain gue shusi tapi kalian yang makan..  bawain sih bilangnya buat gue, eh yang makan kalian semua". Kata Reno

"Sumpah jadi Roh lu beneran keluar dari tubuh lu Ren?". Tanya Rendi penasaran

"Tanya Jiro selaku indirumah yang bisa melihat hantu". Kata Haikal

"Lu pasti ngeliat kan Jir, gak mungkin ngga sih". Kata Rendi

Jiro hanya diam tak bersuara, dia juga bingung gimana jelasinnya.

"Thanks Jir udah minjemin tubuh lu biar gue bisa meluk Karin". Kata Reno

"Iya sama sama". Jawab Jiro

"Hah? Sumpah gue gak bisa mencerna maksudnya gimana". Kata Rendi

"Wait.. jadi pas lu masih jadi roh, lu masukin tubuh Jiro?". Kata Haikal

"Iyaa.. berkat Jiro juga gue bisa sadar dari koma". Kata Reno

"Gak masuk akal sih". Saut Ningsih

"Emang beneran Rin?". Tanya Gisel

"Gue juga masih gak percaya dengan hal ini, tapi yang gue rasain itu nyata". Kata Karin

"Makasih Rin.. udah bikin aku bangun lagi". Kata Reno

"Daddy Reno.. Raja kangen Daddy". Kata Raja sambil memeluk tubuh Reno yang masih di atas ranjang

"Daddy juga kangen Raja".

Selesai dengan hari itu, Karin masih menemani Reno dirumah sakit, sudah kurang lebih dua bulan Karin tidur di sana.

Pagi Hari tiba, Reno yang sudah bangun sejak mata hari terbit.. melihat Karin yang masih tertidur pulas di sofa, mencoba bangun dari ranjangnya menghampiri Karin.

Namun saat Reno ingin melangkah, kakinya tidak bisa menyeimbangkan tubuh Reno, hal hasil Reno jatuh dan membuat Karin terbangun.

Karin yang masih setengah sadar, melihat keadaan sekitar mencari sumber bunyi yang sebelumnya ia dengar, namun ia mendapati Reno yang sudah duduk di lantai.

"Reno..". Karin beranjak dari sofa menghampiri Reno mencoba menopang badannya untuk bangun.

"Mau kemana Ren? Kok gak bangunin aku?". Kata Karin

"Mau.. nyamperin kamu".

"Ngapain? Kalo butuh apa apa panggil aja".

"Iyaa maaf Rin, aku cuma mau jalan jalan".

"Mau jalan keluar?".

"Iya Rin".

"Bentar lagi sarapan kamu dateng kayanya, tunggu dulu ya.. nanti makannya di taman rumah sakit aja sekalian jalan pagi".

"Kamu gak beli sarapan?".

"Nanti aja kalo aku mah, gampang itu sih". Kata Karin

Tidak lama makanan untuk sarapan Reno datang, dan Karin mengajak Reno untuk berjalan jalan menikmati pagi nya Bali yang sudah lama tidak dirasakan Reno.

Karin mengambil kursi roda, mendorong Reno menuju taman rumah sakit tersebut.

Mereka sampai di taman yang cukup bagus untuk ukuran rumah sakit, tamannya berada di lantai enam masih satu lantai dengan ruang inap nya Reno jadi sangat dekat.

"Cah.. sampe, wah.. view nya". Kata Karin sambil menarik nafas nya dalam dalam dan tersenyum

Reno sangat senang Karin saat ini sudah bisa tersenyum lagi.

"Rin..".

"Hmm...".

"Makasih ya udah bertahan, dan selalu ada disamping aku". Kata Reno

"Hmm.. iya Ren, sekarang sarapan ya, aku suapin".

Karin menyuapi Reno makanan sambil menikmati udara dan view pegunungan Bali.

"Rin.. maaf ya selama ini aku bikin kamu nangis terus, dan maaf juga seharusnya besok kita melakukan ijab Kabul, tapi gara gara aku kaya gini impian kamu untuk menikah seakan musnah". Kata Reno

"Ren.. jangan ngomong gitu ah, aku gapapa kok.. malah seneng kamu bangun, acara pernikahan bisa kita atur ulang". Kata Karin

"Kamu gak liburan Rin? Sebulan full kamu nemenin aku dirumah sakit, apa gak bosen?".

"Ngga Ren.. aku liburan tanpa kamu rasanya gak enak, kaya beda aja gitu.. mangkanya kamu cepet keluar dari rumah sakit biar kita bisa liburan bareng lagi". Kata Karin

"Ekhm.. bucin gini nih". Saut seseorang yang berjalan mendekati mereka

"Lah.. Ka Mahesa?". Kata Karin yang kaget dengan tampilan laki laki yang menghampiri mereka

"Hi Rin.. how are you?". Sapa laki laki yang bernama Mahesa tersebut

"I'm fine".

"Lu gimana Ren? Udah ngerasa baikan?". Tanya Mahesa

"Alhamdulillah udah jauh lebih baik".

"Kok bisa di sini ka?". Tanya Karin

"Gak liat dia pake baju apa Rin?". Kata Reno

"Lah iya kakak dokter disini?".

"Hehe iya, dokter bedah saraf". Jawab Mahesa

"Waw.. keren". Kata Karin sambil menepuk tangannya

"Di sini juga ada si Chris, dia dokter spesialis anak". Kata Mahesa

"Hah? Chris? Chris yang adek kelas kita dulu itu? Yang blasteran china indo? Yang suka rusuh sama si Rio?".

"Iya Chris Zhang".

"Astaga gak nyangka dia jadi dokter spesialis anak, padahal dulu di SMP dia masih kaya anak kecil, lah sekarang jadi nanganin anak anak". Kata Karin

"Kaget ya, aku juga pas denger gitu kaget banget.. kok bisa si Chris jadi dokter spesialis anak". Kata Reno

"Jangan kan kalian berdua, gue sebagai rekan kerjanya disini pun heran kok bisa".

Mereka saking asiknya mengobrol hingga tidak sadar kalau matahari sudah sangat terang dan taman tersebut sudah mulai diramaikan pasien pasien lain.

"Eh gue duluan ya, ada briefing soalnya". Kata Mahesa

"Iya iya.. semangat bro". Kata Karin dan Reno

"Semangat juga kalian, terutama lu Ren.. semangat untuk sembuh".

"Thanks bro".

"Nanti kapan kapan kita ngumpul deh biar enak ngobrolnya". Kata Mahesa

"Siap siap atur aja".

"Oke gue duluan".

"Iya bye".

Mahesa meninggalkan mereka berdua di taman yang sudah mulai diisi beberapa pasien.

"Rin.. ke kamar aja yuk, aku cape". Kata Reno

"Mau kekamar? Yaudah yuk".

Karin mendorong kursi rodanya jalan menuju kamar inap nya Reno.

Sampai dikamar inap Reno dan Karin melakukan aktifitas seperti biasa, Reno juga sedang meminum obat dan bersiap untuk beristirahat lagi.

~•~
Hii guys
Dikit lagi ending loh

Mau nanya dong, sejauh ini menurut kalian cerita ini gimana?

Tunggu kelanjutan ceritanya oke
See you in the next chapter
Bye bye

KARIN [END]Where stories live. Discover now