WY - 46

77.1K 14.7K 4.7K
                                    

Yey! Kemarin target komen di IG @penerbit.romancious kecapai!

Untuk Next chapter, cici target komen lagi di ig @penerbit.romancious postingan Debat Haidar & Stella 1.

Komen sebanyak mungkin. Target 100+ yaa!!

Kalau kecapai, nanti cici update lagi!!!

Yuhuu!! Cusss, 😎

Yuhuu!! Cusss, 😎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Setelah sholat subuh, Stella tidak kembali tidur seperti biasanya. Wanita itu sedang berada di dapur dan berkutat dengan segala peralatan dapur.

Bahkan Haidar saja kembali ketiduran setelah semalam begadang, sedangkan Stella malah sebaliknya.

"Papa muda.. Papa muda.. Goyang goyang goyang, papa muda.." Stella bernyanyi sambil menggeol geolkan pantatnya.

Suasana hatinya kali ini sedang sangat baik, membuat Stella sering bernyanyi dan berjoget menggoyangkan pantatnya, mirip Stelli.

"Huum, aromanya wangi sekaliii.." Ujarnya senang, saat aroma bawang yang ia tumis tercium.

"Oh ya, Haidar kan mau ke kandang ayam. Gue bawain bekal, ah!"

Stella tersenyum lebar saat mendapat ide cantik untuk lauk bekal Haidar.

"Ayo, semangat Momski!!" Ujarnya menyemangati diri sendiri.

***

Haidar meregangkan ototnya, begitu ia terbangun dari tidur pagi. Ia segera duduk dan bersender pada kepala ranjang.

"Astaghfirullah, kok matahari sudah muncul sih."

Saat Haidar menoleh dan tidak menemukan istrinya terbaring di sebelahnya, alis Haidar langsung mengkerut.

"Lho, istri saya dimana?"

Haidar celingukan. Ia turun dari atas kasur dan mengambil kaos putih untuk ia pakai.

Ia berjalan keluar kamar. Hidungnya langsung di sambut oleh aroma masakan yang wangi.

Mata Haidar berbinar, melihat istrinya sedang berada di dapur dapur dan telihat sibuk memasak.

"Astaghfirullah, istriku.."

Haidar seketika berlari menghampiri Stella yang sedang bernyanyi.

"MasyaAllah.."

Haidar langsung memeluk Stella dari belakang.

"Kenapa tidak membangunkan saya?" Tanya Haidar sembari memberi kecupan ringan di kepala istrinya.

"Gue pengin masak sendiri." Jawab Stella.

"Itu, bekal makan buat lo ke peternakan." Stella menunjuk kotak makan persegi panjang yang tergeletak di atas meja.

With You [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang