WY - 10

147K 21K 4.2K
                                    

Target next chapter followers 15K
Aloisiatherin

Tiktok : @authornyacici
Ig : @aloisiatherin

Kalian di target sehari langsung kecapai ya 😌 hebat bet deh!

Jangan lupa ramaikan chapter ini 🥰

Maaf ya, yang ngomong chapternya selalu pendek 🥺 tapi dari cerita cici yg pertama (LWTD) itu setiap chapter ya selalu segini.

Bahkan lwtd tuh lebih pendek dari ini. Tiap chapternya gak sampek 1000 kata. Sedangkan WY aja lebih dari 1000 kata, khusus untuk ceritanya aja. Ditambah embel embel bisa sampek 1200+ kata.

Mungkin klo kalian ngeh, cici gak terlalu banyak katanya juga, kek setiap adegan gak di jelaskan rinci, karena cici maunya bawa santai di cerita ini.. Jadi maaf ya..

Thank u 🥰😘

Thank u 🥰😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


BRAK!!

"Suami prik! Dimana lo?! Gak usah sembunyi lo! Sini! Gue sidang lo ya!"

Dengan penuh rasa emosi, Stella membanting pintu, kemudian berteriak sekencang mungkin.

"Saya disini. Kalau masuk ngomong Assalamu'alaikum, takutnya ada setan ngikut, lho."

Suara Haidar terdengar sangat santai saat menegur, sekaligus menunjukan posisi pria itu saat ini.

Dapur. Stella bisa mendengar suara blender yang sedang digunakan.

Tak ingin berlama-lama, Stella segera berlari menuju dapur.

Langkah Stella yang berlari berhenti, ketika ia melihat Haidar tengah asik dengan blender dan buah buah segar di atas meja dapur.

"Buat apaan tuh?" Tanya Stella kepo.

"Wa'alaikumussalam—" Ujar Haidar, seolah mengingatkan Stella akan salam yang tadi sempat ia ucap.

Tak merespon Haidar, Stella langsung duduk di atas kursi. Tangannya langsung mengenggam satu gelas besar yang berisi jus jambu dingin.

Langsung saja Stella meneguk jus hingga tandas. "Eeegghhh!" Stella bersendawa keras.

"Ya Allah, di tutup Stella." Tegur Haidar sembari mematikan blender.

"Bodo amat. Gue mau nyidang lo!"

Haidar menghentikkan kegiatannya. Ia berjalan menuju sink, lalu mencuci tangannya hingga bersih.

Setelah mengelap tangannya yang basah dengan kain, Haidar mengambil duduk di depan Stella yang sudah menatapnya garang.

"Ada apa?" Tanya Haidar.

With You [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang