56 - Surat Tersembunyi Raven

Start from the beginning
                                    

"BECANDA ANJIR! JAHAT BANGET LO NGEDORONG GUE! GUE ADUIN LO! MOMMY DADDY! HIKS HIKSROT!" teriak Alena menggelegar sembari menghentak-hentakan kakinya.

Di dalam kamar, Ael melotot. Segera ia keluar mencegah Kakaknya itu. "BOHONG! BOHONG MOMMY!" Ael menarik tangan Alena. Berakhir kedua saudara itu saling menarik. Dengan Alena yang memegang palang pembatas tangga.

Ael semakin menarik Alena hingga terlepas dari sana. Bukannya marah, Alena malah tertawa sambil menampar pelan pipi Ael. "Mereka gak ada,"

Ael tercengang. Baru sadar jika Reta dan Afra tengah melakukan perjalanan ke luar negeri. "Kak Lena!" geramnya.

"Lagian lo, serius banget. Gue cuman mau ke kamar Kak Raven," Alena melangkah diikuti Ael. Tangannya masih di pegang oleh Adiknya.

"Ngapain Kak?"

"Masih penasaran sama si Joy dan Ramos. Kali aja ada foto-foto mereka, terus gue kenal. Atau info lainnya,"

"Lo.. gak takut lagi masuk kesana?" tanya Ael ragu. Melirik Alena dengan sedikit bingung.

Alena terhenti di depan pintu itu. "Gue udah pernah bilang. Gue gak bisa selamanya kayak gini terus, ketakutan itu harus di lawan," ia menahan napas dan membukanya.

Masih ingat mengenai ruangan yang berada di pojok? Tempat yang pernah Alena dan Ael masuki untuk meretas Cctv sekolah juga mengambil beberapa barang? That right! Itu adalah kamar santai Raven yang di desain malah seperti nuansa dark mafia.

Selama di Indonesia, Alena dan Raven---semasa hodupnya, juga Ael sering kali bermain disitu. Dengan Alena yang memang sangat dekat, kepergian Raven membuatnya shock dan takut untuk kesana. Bukan, bukan takut karena sudah lama tidak di huni. Melainkan takut bayang-bayang Raven menghantui dirinya hingga mengakibatkan Alena mengalami gangguan kecemasan. Gangguan yang membuat penderitanya tidak terkendali terhadap berbagai kondisi.

Untuk beberapa saat, gadis itu mengatur pernapasannya. Mencoba menenangkan diri. Setelah merasa sudah enakan, Alena masuk kesana bersama Ael. Lalu mulai mencari apapun itu pada lemari-lemari juga laci.

Alena mengobrak-abrik isi laci dekat komputer---terakhir kali Ael gunakan. Tumpukan koran, kamus bahasa luar, jam weker, juga.. satu foto berisi mereka bertiga. Dimana Raven yang sedang menggendong Alena, lalu Ael mengacungkan jempol sambil mendongak menatap Raven.

Alena tertawa sambil meneteskan air mata. Mengingat kenangan-kenangan yang dulunya mereka lakukan bersama-sama.

Mendengar itu Ael menoleh dan bergerak menghampiri.

"Liat deh. Disini lo tengil banget," ucapnya sambil tertawa.

Ael merebutnya, membuat foto yang tadinya di pegang Alena terjatuh membalik---bagian belakang. Jauh dugaan, disana ada sebuah kertas kecil menempel.

Ael mengambilnya. Kertas tersebut setelah di buka berisi tulisan. Sepertinya dari Raven. Ael meletakkan kertas itu pada meja di tengah mereka.

Dari: Kak Raven
Buat: Adik-adik

Halo Adiknya Kakak..
Kalo nemu surat ini berarti kalian udah ada di Indonesia dong? Akhirnya pulang juga hahahaha

Kakak kangen sama kalian, tiap malam suka ngebayangin rasanya meluk princess Kakak, rasanya main sama jagoan Kakak juga.

Kalian udah ngebaca ini, kemungkinan besar Kakak udah gak ada, ya? Kakak nulis ini waktu mau berangkat pergi ke markas. Firasat Kakak waktu itu gak enak aja.

About AlenaWhere stories live. Discover now