33 - Satu Lusin

4.1K 372 4
                                    

AA (About Alena) UP!!!!

SEBELUM BACA, TEKAN BINTANG DI POJOK KIRI BAWAH ☆

Jangan jadi siders ya?^^

Kalo ada yang typo bisa bilang, soal nya belum di revisi hahaha

UDAH?

BARU BACA HEHE^^

Sori w bcd

******


Happy Reading-! •

• Happy Reading-! •

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

33 - Satu Lusin

Alena dan Ael---yang menyetir sudah keluar dari jalan arah markas Alister. Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, makanya mereka memutuskan untuk pulang. Untuk yang lain, mungkin mereka akan menginap di kamar yang berada di markas.

Entah kenapa hari ini Alena merasa sangat lelah. Gadis itu menguap. Ngantuk.

Ael melirik sekilas, sebelum kembali menatap jalan. "Kalo ngantuk tidur aja Kak, gue tau lo capek. Nanti kalo udah sampai gue bangunin,"

Alena mengangguk menurut. Ia memejamkan matanya, sedikit menyandarkan kepala pada jendela kaca mobil.

Beberapa saat kemudian, mobil Ael sudah masuk ke dalam pekarangan rumah. Ael menepuk pipi Alena pelan. Berusaha membangunkan Kakaknya.

"Kak, bangun,"

Tidak ada balasan.

Ael menggelengkan kepalanya. Cowok itu turun terlebih dahulu dan memberikan kunci mobilnya kepada satpam yang bertugas.

"Pak, tolong masukin garasi ya,"

"Baik, Den."

Mendapat balasan seperti itu, Ael kembali berjalan mengitari mobil lalu membuka pintunya. Mengangkat Alena ala bridalstyle dan melangkah masuk ke rumah.

"Assalamualaikum, hi Mom, Dad," sapa Ael kepada orangtuanya tanpa menghentikan langkah.

"Waalaikum-- Ael, Alena kenapa?" cemas Reta yang langsung berdiri diikuti Afra. Mereka sedang asik menonton Tv.

"Nggak papa,"

"Cuman ketiduran," Ael menyahut saat sudah berada di dalam lift. Tentu saja dia tidak mungkin mengangkat Alena sambil berjalan di tangga. Yang ada nantinya hanya ada 2 pilihan, Alena jatuh karena Ael tidak kuat, atau Ael lebih dulu jatuh di susul Alena? Pilihan buruk!

Afra dan Reta hanya menggeleng kepala.

"Aku pikir Lena--"

"--Syutt, udah ya, aku gak mau kamu mikir aneh-aneh." potong Afra tau maksud Reta.

"Iya Mas," Reta menyandarkan kepalanya di bahu Afra.

Afra mengelus puncak kepala Reta. "Percayakan semua kepada mereka,"

About AlenaWhere stories live. Discover now