Part 32 [FLASHBACK II]

Start from the beginning
                                    

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Sagara turun dengan muka datarnya. Gaby dan Dian menatapnya bersamaan.

"Lamaaaa, keburu masuk nanti. Ayo cepetan!" titah Gaby.

Sagara tak menjawab ia mendekati Dian untuk menyalami tangannya dan sekaligus mencium pipi bundanya. Sagara segera keluar dari rumahnya berbicara sedikitpun.

"Eh! Tunggu gue." Gaby menyalami tangan Dian lalu mencium pipinya juga, dan segera menyusul Sagara yang meninggalkannya tadi.

"GABY BERANGKAT YA BUN!"

"HATI-HATI!"

•••

Dengan segala bujuk rayu dari Gaby, akhirnya Sagara mau bersamanya ke sekolah. Gaby juga sebenarnya sedikit kesal mempunyai Abang sepupu seperti Sagara, tapi mau bagaimana lagi, walaupun begitu Sagara tetaplah Abang kesayangannya.

Sepertinya Gaby akan menarik ucapannya tentang 'abang kesayangan' karena pagi ini Sagara begitu menyebalkan.

Sagara menghentikan motornya di lampu merah. Ia menengok ke arah Gaby lalu berkata. "Turun sini, gapapa kan?" tanyanya.

Raut wajah Gaby berubah bingung. "Loh, kenapa?"

"Gue takut nanti pas nyampe di sekolah ada yang liat. Nanti pada curiga," jelas Sagara yang disetujui oleh Gaby.

"Tapi masa gue turun di sini sih?!" keluhnya.

"Gapapa."

"Gapapa mata lo! Ini panas anjir."

"Turun, Gaby."

Gaby berdecak lalu menuruni motor itu dengan sebal, ia sedikit menendang ban belakang motor Sagara.

Sagara hanya diam, ia mengambil dompetnya lalu mengeluarkan uang berwarna merah sebanyak dua lembar dan memberikannya pada Gaby.

"Naik taksi atau angkot. Jangan jalan," setelah uang itu diterima oleh Gaby, Sagara langsung menjalankan motornya.

"Dasar Abang nyebelin! Gue doain bannya kempes di jalan!"

Sepanjang jalan Gaby menggerutu kesal. Ia mencari taksi tapi tak kunjung ketemu, ingin menaik angkot tetapi Gaby bingung harus menaiki angkot yang berwarna apa, takutnya ia akan diculik oleh si supir angkot. Membayangkannya saja Gaby tak mau.

Belum lama ia berjalan ada yang memanggilnya dari belakang. Ternyata itu Bintang mantan temannya, Gaby sebenarnya masih sebal dengan cowok itu karena chatnya tadi pagi hanya dibaca, sombong sekali pikir Gaby.

Tetapi tiba-tiba Bintang mengajaknya untuk ke sekolah bersama. Gaby ingin menolak tapi takut jika dirinya terlambat, ia sedikit tak enak jika berangkat dengan mantan pacar dari temannya. Gaby berjanji ini pertama dan terakhir ia berangkat bersama Bintang.

Setelah beberapa menit akhirnya mereka berdua tiba di sekolah tetapi sebelum masuk ke dalam Gaby lebih dulu meminta Bintang untuk menurunkannya di depan gerbang, setelah itu ia berlari masuk ke dalam tak lupa mengucapkan terimakasih.

My Absurd Ex [END]Where stories live. Discover now