39. PROTECT HER AT ALL COSTS

Start from the beginning
                                    

Cowok itu menengokkan kepalanya pelan. Berusaha sebisa mungkin untuk tidak tersenyum lebar. "What was that?"

"What?"

"Aku dan kamu?" tanya Januar balik. Kali ini ia tidak bisa untuk tidak tersenyum saat melihat pantulan dirinya dan Nasa dari cermin di hadapannya.

Nasa menyudahi kegiatan cuci tangannya lalu menatap cowok yang jauh lebih tinggi darinya. "Let's use it from now."

Hari ini benar-benar hari kemenangan bagi Januar. Tidak ia duga sebelumnya bahwa memiliki seorang kekasih ternyata semenyenangkan itu. Pantas saja saat Juan masih tinggal bersamanya, kakak lelakinya itu suka senyam-senyum sendiri saat menelepon Kak Nat.

Tangan mereka saling bertautan satu sama lain. Hanya dalam beberapa langkah, pasangan itu telah tiba di toko sebelah yang Januar maksud.

Wow.

Adalah kata pertama yang diucapkan Januar saat kakinya melangkah masuk ke toko tersebut. Ia cukup takjub saat melihat bahwa toko ini benar-benar dipenuhi dengan berbagai macam action figure dari karakter superhero yang disukainya. Tak hanya itu, mainan lain pun juga tersedia di sini.

"Gila, ini kembar tiga Spider-Man keren banget," puji Januar dengan mata berbinar. Namun, saat ia melihat tag harga dari talase, cowok itu langsung menaruhnya kembali, "gak jadi, jelek."

"Lho, kenapa?" tanya Nasa bingung.

"Jelek, Nas. Tuh lihat, deh. Kakinya ada damage."

Sebenarnya Januar hanya membual. Tidak ada yang salah dari action figure tersebut. Hanya saja, isi dompetnya tidak mampu untuk menebusnya. Ada rencana lain yang harus Januar urus, sehingga sangat tidak mungkin jika ia menghabiskan uangnya demi kepuasan pribadinya semata.

Nasa hanya ber-oh ria kemudian beralih ke talase besar yang berisi kincir ria mini dengan banyak kotak musik yang menggantung. Ia mengambil salah satu kotak lalu memutarnya. Iringan piano dari lagu "All Of Me" milik John Legend terdengar diikuti dengan karakter pasangan yang tiba-tiba muncul dan kemudian menari bersama.

"Isn't this beautiful?"

Januar mengangguk polos.

"Aku mau beli ini," ucap Nasa enteng lalu mengantre di kasir.

Percaya atau tidak, saat ini mulut Januar terbuka sampai membentuk huruf O. Harga yang tidak masuk akal baginya menjadi penyebab mengapa ia terkejut. Bagaimana tidak? Harga satu kotak musik itu sama seperti jumlah uang jajan sehari-harinya selama dua bulan! Sepertinya ia harus mulai membiasakan diri jika melihat Nasa bertransaksi.

"Januar, ambil action figure Spider-Man kembar tiga yang tadi kamu ambil ke sini."

"Eh? E-nggak Nas! Gak usah! Aku gak butuh!"

Nasa mendecak. Ia memberikan kotak musiknya pada Januar lalu mengambil kembali action figure yang sempat diinginkan cowok itu. "Jujur bukan karena damage kan? Pasti kamu gak jadi beli karena lihat harganya kan?"

"Nas aku gak mau ngabisin uang ka-"

Nasa menunjukkan black card miliknya yang membuat Januar langsung mengunci mulutnya. Cewek itu mengambil alih kotak musik yang dipegang Januar lalu memberikannya pada kasir agar dapat segera dipindai.

Januar menyesal mengajak Nasa kemari. Jika terus seperti ini, ia bisa saja mengubah tujuan awalnya untuk mengejar beasiswa S2 menjadi bekerja setelah lulus. Kalau dipikir-pikir, tidak ada salahnya bekerja selama setahun atau dua tahun untuk mencari pengalaman sebelum ia melanjutkan studinya lagi.

Under Nasa's SpellWhere stories live. Discover now