10. Mencari Jawaban Atas Rasa Penasaran

321 55 10
                                    

Udara pagi terasa sejuk dengan tetesan embun pada tumbuhan yang berada di pekarangan rumah Lea. Saat ini, Lea masih berdiri di halaman rumahnya dengan seragam sekolah yang sudah melekat rapi di tubuhnya. Raga dan Kala sudah sampai 10 menit yang lalu, bersama dengan motor sport hitam yang mereka bawa.

Sebelum berangkat sekolah, Lea memilih untuk membicarakan tentang foto yang ia temukan semalam kepada kedua sahabatnya itu. Lea berbicara panjang lebar mengenai pendapat-pendapatnya.

"Jadi, gue penasaran sama hubungan Ayana dan circlenya Nava. Kalo dulu mereka pernah sedeket itu, kenapa sekarang mereka kayak asing ya?" ucap Lea mengutarakan rasa penasarannya.

Raga bersandar di jok motornya seraya berpikir. Ia juga sama penasarannya seperti Lea. Kala mengeluarkan ponselnya dari saku celana dan menunjukkan layar ponselnya kepada Raga dan Lea.

Lea mengambil ponsel Kala untuk melihat lebih jelas, apa yang ditampilkan layar ponsel Kala. Lea dan Raga terdiam melihat sebuah foto yang terposting pada sebuah akun Instagram.

"Gue nemu akunnya Rezi yang udah lama nggak aktif, dan gue nggak sengaja nemu foto itu," ucap Kala seraya menatap Raga dan Lea yang masih terdiam.

Foto yang sekarang sedang Lea dan Raga lihat, sudah di posting lebih dari 1 tahun yang lalu. Di dalam foto itu, terdapat 7 orang yang saling merangkul satu sama lain dengan senyuman lebar yang menghiasi wajah mereka. Orang-orang di foto itu sama seperti yang Lea lihat semalam, tetapi ada tambahan satu orang laki-laki yang tidak mereka kenali.

rezibyantara_ Happy Friendship Day! Buat Nava, Hela, Jupiter, Ayana, Freya, dan Aldi, tetep jadi temen gue, sampe hari persahabatan tahun depan, kalo bisa sampe matahari terbit dari utara deh! Kuatin solidaritas, jangan sampai lepas. Anjir, gue alay ya?

Setelah membaca caption-nya, barulah Lea dan Raga tahu nama dari orang yang baru mereka lihat wajahnya itu. Namun, tentu saja rasa penasaran mereka tiada habisnya sampai semua pertanyaan mereka terjawab.

"Jadi, dua orang ini namanya Freya sama Aldi?" ucap Raga seraya menunjuk ke arah foto tersebut.

"Gue jadi semakin yakin, kalo Nava pernah sahabatan sama Ayana," sahut Lea.

Kala mengangguk setuju. Lalu, ia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. "Menurut kalian, apa pembunuh misterius itu ada hubungannya sama persahabatan mereka?" tanya Kala membuat Raga dan Lea menoleh ke arahnya.

"Nggak tau sih, saat ini gue masih penasaran kenapa Nava sama Ayana sekarang keliatan nggak akrab," jawab Lea.

"Gue juga nggak tau, tapi lo nanya kaya gitu, pasti karena lo masih curiga sama Ayana kan?" tebak Raga tepat sasaran, tetapi Kala hanya diam.

Raga menepuk pundak Kala dengan pelan. "Lo boleh curiga, tapi jangan nuduh tanpa bukti. Mending lo simpen dulu kecurigaan lo, sambil nyari info tentang Ayana," kata Raga yang tidak dibalas oleh Kala.

"Ehm, apa gue tanya aja ke Nava?" ucap Lea.

"Emangnya dia bakal jawab, dan ceritain semuanya? Lo tau sendiri kan, Nava aja kaya ngehindar gitu kalo ditanyain tentang Ayana," balas Raga yang ragu dengan tindakan Lea itu.

Lea menghela napas berat. "Ya terus gimana dong?"

Kala terdiam sebentar, seraya menatap lurus ke arah jalanan.

"Kita tanya Alia, siapa pemegang akun gosip sekolah. Dan kita tanya ke pemegang akun itu," usul Kala yang diangguki setuju oleh Raga dan Lea.

"Nah, semoga aja kita dapet jawabannya," balas Raga.

"Oh iya Kal, lo kan belum ceritain apa yang terjadi sama nyokap lo semalem," ucap Lea kepada Kala yang sedang menaiki motornya.

"Nanti aja," balas Kala cuek.

The Mysterious Killer (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang