43

78.8K 12.2K 279
                                    

Elleta terdiam dan mengangkat sebelah alisnya menatap Kenneth, sebenarnya itu tindakan yang tidak sopan kepada anggota kerajaan. Tapi karena saking terkejutnya, ia tidak bisa lagi memikirkan tata krama.

"Hanya saat berada didepan para bangsawan, saya tidak ingin kejadian seperti tadi terulang karena akan sangat merepotkan." Lanjut Kenneth setelah jedanya setelah beberapa detik

"Anda ingin menjadikan saya tameng?" Tanya Elleta

"Ya, karena saat para nyonya dan lady mengetahui saya telah memiliki pasangan mereka tidak akan lagi mendekat seperti anjing kelaparan. Anda tenang saja, Raja tidak akan mendesak anda untuk bertemu maupun menobatkan anda sebagai Putri Mahkota." Jelas Kenneth berusaha meyakinkan Elleta

"Lalu apa keuntungannya bagi saya?" Kenneth tersenyum mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Elleta

"Kekuasaan, harta, dan balas dendam mungkin? Lady bisa meminjam kekuatan saya untuk apapun itu" jawab Kenneth membuat Elleta tertarik

"Anda yakin dengan apapun itu?" Tanya Elleta kembali memastikannya

"Tentu saja, saya tahu anda tidak tertarik dengan kekuasaan. Saya akan membantu anda membalaskan dendam, yang sedang anda rencanakan itu." Mendengar ucapan Kenneth, Elleta terkejut tapi tidak ia tunjukan. Bagaimana bisa ia tahu jika dirinya ingin balas dendam?

"Saya tidak memiliki dendam apapun itu, Yang Mulia." Balas Elleta menyenderkan tubuhnya pada sandaran kursi.

"Baiklah jika anda tidak mau mengakuinya kepada saya." Ucap Kenneth lalu memberikan tanda kepada ajudannya, untuk memberikan dua lembar kertas berisikan kontrak yang harus ditandatangani oleh masing-masing pihak.

Saat sedang membaca kontrak dengan saksama pintu ruangan terbuka, menampilkan seorang pria tinggi dengan jubah bertudung yang menutupi wajahnya hingga sulit dilihat. Tanpa memberikan hormat kepada Pangeran Mahkota ia langsung mengambil posisi duduk diantara Elleta dan Kenneth.

Kenneth terlihat biasa saja saat pria itu masuk, sedangkan Elleta menatap pria bertudung itu dan Kenneth bergantian dengan tatapan bertanya. Siapa orang asing yang tiba-tiba masuk ini?

Pria itu membuka tudungnya dan melihat Elleta dengan tersenyum. Pria itu adalah Declan Eracio, sang ketua guild yang sangat sulit ditemui, tentu saja tidak dengan Elleta.

"Sepertinya Lady Elleta sangat terkejut dengan kehadiranmu Eracio" ucap Kenneth sembari menepuk pundak Declan.

"Sudah ku bilang jangan panggil aku dengan nama itu" balas Declan menyingkirkan tangan Kenneth yang berada dipundaknya.

Declan tidak suka ada orang yang memanggil dirinya menggunakan nama keluarganya, karena itu akan membuatnya kembali teringat sekelebat ingatan mengenai kematian ayahnya. Declan sudah memberikan alasannya kepada Kenneth untuk tidak memanggilnya Eracio, namun Kenneth malah membalas

"Kau harus berdamai dengan keadaan, jadi aku bantu dirimu melawan traumamu itu" ujar Kenneth ingin kembali menepuk pundak Declan, tapi tidak jadi karena Declan sudah menatapnya dengan sinis.

"Jangan sentuh aku" sinis Declan

"Oh ayolah kita sudah berteman lama, masih saja kau tidak mengerti kebiasaanku" balas Kenneth mencuri kesempatan menepuk pundak Declan. Declan kembali menoleh kearahnya dan menatapnya dengan tatapan sinis lalu mengangkat dagunya, sedangkan Kenneth hanya menyengir sembari menyatukan kedua tangannya didepan dada memohon ampun dengan Declan.

"Ekhem" Elleta berdehem memberikan tanda bahwa ia masih berada disini

Mendengar suara deheman Elleta, keduanya otomatis menoleh kearahnya sembari menurunkan kepalanya sedikit dan tersenyum seolah meminta maaf dengannya.

Elleta tidak menyangka kalau mereka berdua bisa sangat berbeda jika bertemu, terlebih lagi Pangeran Mahkota yang terkenal dengan sikap dingin dan sulit didekati ini. Ia tampak seperti burung yang berkicau tanpa henti, apalagi sikap jailnya yang terus mengganggu Declan. Declan hanya sedikit lebih banyak menunjukkan ekspresinya didepan Pangeran Mahkota.

"Kalian sepertinya sangat dekat" ujar Elleta menatap keduanya bergantian

"Ya"

"Tidak" ucap keduanya serempak

"Kami sudah berteman sejak masih berumur 9 tahun, bukan begitu Eracio?" Tanya Kenneth tersenyum lebar kepada Declan

"Anda yakin dengan ini?" Tanya Declan kepada Elleta mengenai kontrak yang berada didepannya saat ini, tanpa menghiraukan pertanyaan Kenneth.

"Tentu, karena suatu hari nanti saya akan meminjam kekuatan Yang Mulia Pangeran" jawab Elleta

"Bukankah anda bilang jika anda tidak memiliki dendam dengan siapapun?" Tanya Kenneth

Sebelum menjawab pertanyaan Kenneth, Elleta terlebih dahulu mentandatangani kontrak yang akan disimpan masing-masing dari mereka berdua. Kemudian Elleta mendorong kontrak itu kearah Kenneth untuk ditandatangani olehnya.

"Karena sudah mentandatangani kontrak, saya rasa saya harus menceritakan kenapa dan bagaimana kekuatan Yang Mulia Pangeran digunakan nantinya" ucap Elleta lalu memberikan tanda kepada Diana untuk keluar.

Elleta menatap ajudan Pangeran Mahkota, seolah mengerti maksud Elleta, Kenneth pun memberikan tanda kepada ajudannya untuk keluar mengikuti Diana.

"Saya tahu kalian pasti tidak akan percaya dengan cerita saya dan menganggapnya imajinasi saya semata,..." Elleta pun mulai menceritakan tentang tanda dilehernya dan segala yang terjadi didalam Hevadal.

Elleta berani menceritakannya kepada mereka karena Kenneth dan Declan sudah mentandatangani kontrak untuk saling menyimpan rahasia dengannya. Declan karena ia adalah sang pemimpin guild informasi dan Kenneth karena kontrak yang ia ajukan tadi terdapat sebuah larangan untuk menceritakan rahasia masing-masing pihak kepada siapapun.

"Kami percaya dengan cerita anda, Lady. Karena Declan lah yang telah membuat anda kembali mengulang kehidupan anda." Ujar Kenneth saat Elleta selesai dengan ceritanya.

~

BITTER TRUTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang