19

104K 14.8K 180
                                    

Melihat kedatangan Madam, kepala koki langsung tergesa-gesa menjelaskan apa yang terjadi dengan dessert yang dibawa oleh Leah.

"Kalian cepat kembali bekerja, kerjakan dengan cepat." Perintah Madam lalu berjalan mendekati Leah yang kini tertunduk sembari meremas kain lap dengan kedua tangannya

"Bukankah kau anak yang dipungut oleh Elleta?" Tanya Madam memandang remeh Leah, dan dengan tidak sopan langsung menggunakan nama Elleta.

Leah hanya mengangguk pelan berusaha berakting ketakutan, padahal hatinya sudah panas dengan perkataan Madam yang tidak menghormati Elleta. Ingin rasanya ia menjambak rambut mengembang milik Madam.

"Segera bereskan ini semua, kau tidak akan mendapatkan gaji sampai cukup untuk membayar ganti rugi kekacauan ini." Ucap Madam menertawakan Leah sinis

Leah yang geram pun dengan sengaja bersimpuh dikaki Madam, dengan kedua tangannya yang penuh krim menyentuh sepatu Madam.

"M-maafkan saya Madam, saya janji tidak akan mengulanginya lagi. Saya memiliki adik dirumah untuk dibiayai, saya mohon setidaknya berikan saja saya gaji setengah setiap bulannya" bohong Leah dengan air mata yang mulai menetes, sepertinya ia memiliki bakat yang sangat menguntungkan.

"APA YANG KAU LAKUKAN DENGAN TANGAN KOTOR MU ITU?!" Seru Madam dengan nada yang sangat tinggi dan menendang tangan Leah, agar memegang sepatunya yang kini sudah terlanjur kotor berlumuran krim.

Semua pelayan disana hanya bisa menatap kasihan pada Leah, tapi itu memang pantas ia dapatkan karena kesalahan yang ia buat.

"Ah! Maafkan saya Madam, biar saya membersihkannya." Ucap Leah berakting panik dan langsung menarik paksa sepatu Madam agar terlepas dari kakinya. Namun yang terjadi bukannya sepatu yang terlepas tapi Madam yang terjatuh terlentang, karena lantai yang licin karena krim dan juga tarikan Leah pada kakinya.

BUK!

Bunyi bokong Madam yang berciuman dengan lantai dapur, seluruh pelayan memejamkan matanya cepat saat melihat Madam yang terjatuh. Sebenarnya Leah sedang menahan tawanya setengah mati melihat Madam yang terjatuh disaksikan oleh para bawahannya.

Leah dengan cepat ingin membantu Madam namun ditolak olehnya dengan tatapan tajam "MENJAUH DARIKU!" Seru Madam

Akhirnya beberapa pelayan membantu Madam untuk berdiri, seluruh pakaian bagian bawah Madam kotor karena krim.

"Jangan biarkan dia masuk kedapur ini lagi. Selamanya." Ucap Madam kepada kepala koki

"Dan kau! Tunggu sampai acara selesai, maka akan kuberi kau hukuman dengan tanganku sendiri." Ujar Madam penuh penekanan lalu pergi meninggalkan dapur dengan keadaan yang kacau.

Leah pun keluar dari dapur dan mengikuti Madam dari jauh, kemana pun Madam melangkah.

***

Elleta sengaja berbaur dengan para lady agar bisa sekalian mempromosikan gaun rancangan Leah. Benar saja hampir semua lady menanyakan siapa dan dari mana gaun yang ia kenakan itu.

Tentu saja dengan senang ia menjawab bahwa desainer pribadinya lah yang merancang semuanya. Mendengar itu para lady kecewa karena tidak bisa memesan gaun dari tempat yang sama dengan Elleta.

"Anda sekalian tenang saja, saya sudah berencana membuka sebuah butik. Bukankah sangat sayang jika bakat desainer saya disia-siakan?" Mendengar ucapan Elleta para lady kembali bersemangat dengan mata berbinar.

"Itu benar Lady Elleta, akan sangat sayang jika bakat seperti itu terus disimpan" jawab Lady Belle, putri dari Count Magnus yang merupakan salah satu dari Lady yang paling berpengaruh dalam tren para bangsawan wanita.

Jawaban Lady Belle diangguki setuju oleh para lady lainnya, semakin banyak lady yang mengerumuni Elleta yang menjawab setiap pertanyaan dengan lancar. Orang-orang akan mulai membicarakan kalau ia adalah seorang lady dengan wawasan yang luas besok.

Para lady terpukau dengan kecantikan dan juga kepintaran dari Putri Hevadal, begitu pula para lelaki yang mulai memberanikan diri untuk ikut mendengarkan pembicaraan dari para lady, karena rasa penarasan terhadap Elleta.

Diam-diam Duke terus memperhatikan gerak-gerik dari Elleta, ia sendiri pun terkejut dengan kepintaran putrinya itu yang tidak pernah ia berikan pendidikan sejak kecil mengenai hal luar.

Jujur saja Duke sempat cemas dengan kedatangan Elleta, karena ia tidak kenal dengan dunia luar dan baru kali ini juga ia mengikuti pesta yang penuh dengan para bangsawan. Karena para bangsawan bisa berbalik menyerang jika suatu hal itu tidak terjadi sesuai keinginannya.

Hampir seluruh lady mengitari Elleta, membuat Alexia yang sedari tadi duduk disofa pojok seorang diri seperti tidak dianggap. Apalagi Nigel yang sedang berbincang dengan beberapa bangsawan untuk membangun relasi yang lebih luas lagi.

Sebenarnya Elleta beberapa kali melirik kearahnya dengan tatapan dan senyum remeh. Alexia membalasnya dengan tatapan tajam sedari tadi lalu kembali mengatur raut wajahnya, takut terlihat oleh para bangsawan lainnya.

Merasa sudah cukup, Alexia pun bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati Elleta.

"Permisi para tuan-tuan dan lady-lady sekalian, saya memohon izin untuk membiarkan Lady Elleta ikut dengan saya sebentar karena ada suatu hal penting yang harus saya bicarakan dengan Lady." Ucap Alexia sesopan mungkin, disetujui oleh para bangsawan meskipun mereka sedikit tidak rela Elleta pergi.

~

BITTER TRUTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang