5. Perjamuan Makan Besar

Start from the beginning
                                    

Dia akan dikeluarkan dari posisinya dan tidak akan bisa mengikuti perjamuan makan besar dengan Lant Agriche.

"Aku masih ingat jelas, pada suatu waktu dia tiba-tiba mengganti pedang yang selalu ia gunakan dengan berbagai macam senjata lain."

Semua yang ada di meja perjamuan makan besar mengetahui cerita itu.

Awalnya Erel selalu menggunakan pedang untuk mengikuti segala macam ujian dan evaluasi bulanan.

Dan hanya dengan sekali ikut, Erel mampu menyaingi kemampuan Dion.

Tidak ada satupun di keluarga Agriche yang tidak tahu kemampuan berpedang Erel yang luar biasa.

Dia selalu memakai kuda-kuda asing, yang anehnya selalu bisa membuat lawan kewalahan.

Pada awalnya kuda-kuda yang dia pasang terlihat banyak celah, namun ketika dia sudah mengayunkan pedangnya, akan sangat sulit untuk menghindar.

Dengan cepat, dia akan menyerang ketitik lemah lawannya.

Walau begitu, Erel tidak pernah bisa mengalahkan Dion.

Tidak pernah sekalipun ia bisa membuat Dion terjatuh dari posisinya.

Dua tahun setelah itu, Erel mulai mengganti senjata yang ia pakai.

Sabit, belati, naginata, tombak, tonfa,  tripartite nunchaku, dan senjata lainnya yang tak terhitung jumlahnya.

Setiap bulan, Erel selalu mengganti senjata yang ia pakai.

Karena hal itulah, pada awalnya Erel kehilangan posisinya. Ia selalu kalah jika menggunakan senjata lain selain pedang.

Namun semakin lama, Erel kembali pada keadaannya yang semula. Kemampuannya yang memburuk karena tidak memakai pedang, perlahan mulai meningkat.

Hingga pada suatu ketika, dia bisa memperoleh kembali posisinya dan menjadi salah satu dari 3 anak dengan pencapaian terbesar di keluarga Agriche.

"Kemampuan Erel dalam mempelajari penggunaan berbagai macam senjata sangatlah mengesankan. Jika saja sifat keras kepalanya menghilang, aku pasti akan merasa sangat senang."

"Ayah tidak perlu khawatir. Aku akan selalu mempengaruhinya supaya mau mendengarkan Ayah."

"Benar, karena dia adalah adik kandungmu maka lakukanlah itu. Aku tidak sabar menunggu hari dimana Erel sepenuhnya mau menurut padaku."

Ether menyeringai mendengar ucapan Lant Agriche. Matanya terlihat menyipit dengan menyeramkan.

Sampai matipun, dia tidak akan membiarkan Erel tunduk pada bajingan seperti Lant Agriche.

"Oh iya! Bagaimana dengan hasil kupu-kupu beracunnya? Aku menaruh harapan besar soal itu."

"Untuk dua butir pertama memang gagal saat inkubasi, tapi satu butir terakhir berkembang dengan baik. Jangan khawatir—"

"...xana kau memang— "

"...Pedelian bodoh sedang—"

Percakapan pada perjamuan makan besar tidak terlalu menarik bagi Ether.

Semua yang mereka ucapkan tidak masuk sama sekali dalam telinganya.

"Memangnya siapa yang..."

"Pangeran si biru."

Sreeeet—

Braakk—

Jeremy tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya. Dia memasang wajah terkejut, membuat Ether kembali mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan.

𝐁𝐋𝐎𝐎𝐃 𝐀𝐍𝐃 𝐓𝐄𝐀𝐑𝐒 || twtptflobWhere stories live. Discover now