30

983 71 10
                                    


Hiks... Hiks....

Kenapa rasanya sakit sekali Gulf...
Kau mengalami semua kesakitan ini sendirian..
Rasanya dada Gulf saat ini sangat sesak.

Hiks... Hiks...

Gulf menangis meraung didalam kamar mandi.. Setelah Gulf mengeluarkan semua unek uneknya tadi ia langsung pergi kekamar nya, ia kemudian berjalan cepat menuju kamar mandi.
Mengabaikan Alex yang sedang fokus menonton televisi.

Tak terasa malam pun menjelang.
Yonggie sejak tadi menghubungi Jimin namun tidak ada respon sama sekali. Ia pun menjadi gusar.

Yonggie,masih mengingat tatapan Jimin siang tadi terhadap nya.
Saat ini Yonggie berada di dalam kamarnya.

Ceklek

Yonggie mengalihkan pandangannya ia melihat Jimin masuk, ia memperhatikan Jimin, namun Jimin mengabaikannya.

Jimin terus berjalan lalu mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi.

Yonggie melihat itu pun menggeram dan mengepalkan tangannya.
Yonggie tetap pada posisinya saat ini ia sedang menatap pintu kamar mandi.

30 menit kemudian Jimin selesai dari acara mandinya.

Yonggie memperhatikan Jimin yang sejak tadi mengabaikannya.

Setelah Jimin selesai memakai baju ia segera menuju tempat tidur untuk merebahkan tubuhnya yang lelah.

Yonggie yang sudah tidak tahan pun
Langsung menarik Jimin untuk duduk.
Jimin yang tiba tiba di tarik pun terkejut dan berusaha menyeimbangkan tubuhnya.

Kenapa,,, kenapa kau tidak menjawab telponku..... .? Tanya Yonggie

Aku sibuk... Dan ponselku tertinggal di ruangan ku jawab Jimin sekenanya.

Yonggie yang tidak puas dengan jawaban Jimin pun menggeram.

Kau menghindari ku benarkan...? Ucap Yonggie yang kini matanya sudah berkaca kaca, Yonggie takut dengan segala kemungkinan..
Ia takut jika Jimin terus mengabaikannya, meskipun Yonggie bersikap dingin pada orang lain namun pada Jimin dan juga anggota keluarganya dia akan bersikap ramah bahkan sedikit manja...

Yonggie takut Jimin akan meninggalkannya... Karena sifat nya yang keras kepala.
Dan juga ia tidak bisa memberikan anak seperti Gulf.
Ia juga bukanlah seorang wanita.

Hiks.. Hiks...
Runtuh sudah pertahanan Yonggie air matanya jatuh membasahi pipinya yang putih...

Jimin menghela nafasnya, segera ia membawa Yonggie kedalam pelukannya..

Sssst.... Sudah jangan menangis... Ucap Jimin membaringkan tubuh Yonggie diatas kasur.
Jimin pun ikut berbaring disebelah suaminya itu....

Sudah tidurlah... Aku lelah...
Gumam Jimin yang masih didengar oleh Yonggie. Yonggie mengeratkan pelukannya pada Jimin ia masih terisak.

Yonggie tahu bahwa Jimin saat ini tidak ingin membahas apapun.
Ia menyesal dengan yang terjadi siang tadi.

Seharusnya ia mengerti mengapa Jimin bersikap sperti itu..
Karena memang benar keluarganya lah yang bersalah.

Jimin masih mengelus punggung Yonggie untuk menenangkannya, meskipun ia mengantuk akan tetapi ia tetap mengelus punggung Yonggie hingga tenang dan tertidur.

Ketika suara nafas Yonggie yang teratur menandakan ia sudah terlelap Jimin pun menyusul Yonggie ke alam mimpi.

             ******

Kediaman Kanawut...

Sial!!!
Jadi wanita itu sudah mati..
Ck, kalau saja aku tahu kalau dia mendonorkan jantungnya sudah pasti  Suppasit dalam genggamanku sekarang...  Ucap Kanawut

Mafia Love Story (MewGulf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang