Six

993 68 1
                                    

Tak

Tak

Tak

Bunyi sepatu beberapa orang menuju sebuah ruangan khusus, ya disebut ruangan khusus itu karna ruangan tersebut hanya untuk digunakan sebagai wadah kematian.

Saat ini tepatnya di sebuah markas Mew dan juga yonggie datang untuk melihat tikus kecil yang mengusiknya tadi malam.

Mereka memasuki ruangan yang sudah dipenuhi dengan bau anyir dari targetnya yang sudah tidak berdaya karna penyiksaan yang terus menerus diberikan anak buah Mew. Bahkan orang itu lebih baik mati dari pada tersiksa dengan sangat menyakitkan begini.

Akan tetapi bukan Mew namanya jika dia berbelas kasih terhadap musuh musuh nya, ia akan sangat kejam memperlakukan korbannya, baginya orang yang mengusiknya berarti tidak ingin melihat terbitnya matahari esok hari.

Mew masuk lebih dulu lalu Yonggie menyusul dibelakang Mew. Melihat bos mereka datang para anak buah Mew memberikan hormat menundukkan kepala seraya mengucapkan selamat datang pada Mew juga Yonggie.

Hmm..
Seperti biasa Mew hanya menjawab sedikit.

Bagaimana apa dia mengatakan sesuatu yang bagus george? Tanya Mew.

Tidak boss, dia tetap bungkam. Jawab goerge.

Bagaimana Phi, apa perlu kita menyeret keluarganya kesini,,? Tanya Mew pada Yonggie

Aku rasa itu ide yang ba,,,,
Belum selesai Yonggie mengucapkan kalimatnya tawanan Mew Sudah memotong perkataan Yonggie.

TIDAK!!!!
JANGAN SAKITI KELUARGAKU MEREKA TIDAK TAHU APA APA. Kata orang itu dengan berteriak melupakan rasa sakit pada tubuhnya begitu nama keluarganya disebut sebut, dia takut keluarga nya menjadi korban Kekejaman seorang Mew.

Mew menyeringai menatap orang itu lalu berkata;

Nama ; moran
Memiliki seorang putra dan juga putri yang tinggal bersama seorang nenek.
Mew tersenyum licik,.
Bagaimana dengan putrimu apakah dia cantik,,? Tanya Mew.

Moran, orang itu tidak bisa berkata apa apa lagi dia sudah gemetar ketakutan membayangkan apa yang akan terjadi jika Mew membawa putrinya itu. Ia memohon pada Mew untuk mengampuni keluarganya ia juga akan melakukan apa pun untuk Mew asalkan keluarganya aman bahkan ia rela memberikan nyawanya asalkan keluarganya selamat.

Saya mohon tuan jangan bawa bawa keluarga saya, saya bersedia melakukan apa saja asalkan jangan ganggu keluarga saya.. Ucap Moran dengan linangan air mata.

Kau mencoba melakukan penawaran denganku... Mew memicingkan matanya menatap Moran dan tersenyum miring.

Sedangkan Moran sedang merutuki kebodohannya karna percaya pada orang lain begitu saja untuk melakukan pekerjaan memata matai Mew. Bahkan dia tidak tahu siapa tepatnya yang menyuruhnya untuk memata matai Mew.

Dia hanya disuruh melalui perantara dan orang itu tidak memberitahu siapa sebenarnya yang menyuruhnya.
Moran yang memang membutuhkan pekerjaan langsung saja menerimanya tanpa bertanya dia sedang berurusan dengan siapa.

Mew mengelus dagunya sambil berfikir.
Hmm... Baiklah kita lakukan penawarannya. Kau harus melakukan apa pun yang ku perintahkan padamu.

Iya,,, aku bersedia! Jawab Moran

Smentara Yonggie yang sedari tadi memperhatikan memicingkan matanya mengamati Mew.

Apa apaan itu,,? Pikirnya
Karna biasanya Mew tidak akan mau melakukan hal hal yang seperti itu. Tapi ini.....

Kau temuilah orang menyuruhmu dan berikan informasi yang kau dapat
Tentangku lalu berikan benda ini padanya tanpa dia tahu apa itu.
Dan satu lagi aku tidak bertanggung jawab jika dirimu dalam masalah melaksanakan tugasmu dariku. Kalau kau selamat itu keberuntunganmu
Tapi jika kau tertangkap maka tamatlah  riwayatmu.  Apa kau paham?

Mafia Love Story (MewGulf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang