"Maaf madam, tapi kami harus kembali. Kami juga harus menyelesaikan tugas liburan kami." Jelas Ethan.

Mereka tak bisa selalu bersantai, ia dan Helios harus mencari cara agar bisa kembali ke masa mereka.

"Tinggal lah sehari dua hari lagi. Untuk tugas kalian, kalian bisa gunakan perpustakaan keluarga Malfoy. Aku jamin perpustakaan kami tak kalah lengkap dari perpustakaan di Ehren Manor." Ucap Lucius setelah lama terdiam.

Pria itu menghela nafas lelah tak tega melihat raut sedih yang Narcissa coba sembunyikan.

Ethan menyeringai dalam hati. Ia memang butuh akses ke perpustakaan milik keluarga nya ini. Ia punya firasat apa yang mereka cari ada di sana. Tentu nya akan aneh kalau ia langsung meminta izin, jadi Ethan sengaja mengatur skenario agar diundang untuk masuk ke sana dan berhasil.

Helios sendiri tersenyum senang. Jujur ia belum mau pulang, Narcissa benar benar menyenangkan dan ia seperti mendapat kasih sayang seorang ibu dari wanita cantik itu.

"Baiklah, kalau begitu kalian belajar nya nanti sore saja. Aku ingin mengajak Helios berbelanja. Ayo lios!" Ajak Narcissa riang.

Ethan mengangguk ketika Helios menatap nya ragu. "Bisa aku ke perpustakaan duluan Mr. Malfoy? Aku punya tugas tambahan, biar nanti Lios menyusul."

Lucius mengangguk.

"Ayo, aku juga harus kembali bekerja. Semoga kalian bersenang-senang, kutitip Cissa padamu Rouvin."

Setelah berucap seperti itu, Lucius beranjak ke lantai 3 diikuti Ethan. Meninggalkan Narcissa yang sibuk menarik Helios untuk bersiap keluar.

_________________________________________

"Akhirnya kau mau datang Severus, apa kau sudah memutuskan untuk tinggal disini?" Tanya seorang pria paruh baya dengan rambut hitam dan mata biru.

Severus berdecih pelan, malas menjawab pertanyaan yang pria itu lontarkan.

Melihat suasana kaku yang tercipta, James yang sedari tadi diam di samping Severus angkat suara.

"Permisi Mr. Prince, kami disini ingin mengatakan sesuatu yang penting."

Mendengar itu, atensi Kepala keluarga Prince yang awal nya pada Severus kini berpusat ke James menunggu pemuda itu melanjutkan ucapan nya.

James berdehem pelan berharap mengurangi kegugupan nya.

"Kami-maksud saya, Tujuan saya kemari ingin bertanggung jawab atas bayi yang ada dalam kandungan Severus saat ini."

Mr. Prince menatap James Tajam. Suasana kian mencekam membuat James meneguk ludah karena gugup.

"Apa yang kau maksud dengan bayi? Heir Potter?" Desis Mr. Prince berbahaya.

"Ee... Jadi, kami sepasang kekasih dan anda tahu? Kami melakukan nya, jadi yeah begitu lah." Ungkap James gugup.

Severus merutuk dalam hati. Kenapa juga James idiot Potter ini suka sekali mencari mati? Jika sudah begini pun, Severus tak akan berani membangkang ucapan kakek nya.

"Berani nya ka-"

"Aku mencintai Severus!!! Aku menyayangi nya, aku ingin melindungi nya dengan hidup ku, aku ingin terus bersama nya." Ucap James penuh tekad. Ditatap nya mata biru yang memandang nya penuh perhitungan. Mencoba menampakkan kesungguhan nya.

"Tau apa kau soal cinta? Kau masih muda Severus juga masih muda. Tak menutup kemungkinan kau akan meninggalkan Severus dan menyakiti nya." Cibir Mr. Prince remeh.

i alítheiaOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz