Hogwarts

11.3K 1.2K 553
                                    

Happy reading guys!!!!

Helios dan Ethan masuk ke aula mengikuti Professor McGonagall membuat aula yang awal nya ramai menjadi hening.

Ting ting.

Suara dentingan sendok dari kepala sekolah, Professor Dumbledore membuat seluruh atensi yang ada mengarah kepada nya.

"Anak-anak ku, hari ini kita kedatangan dua murid pindahan dari Yunani. Karena satu dan dua hal mereka akan melanjutkan pendidikan mereka disini." Dengan senyum andalannya, Professor Dumbledore menutup sambutan pada malam itu.

"Dryas, Ethan." Pinta Professor McGonagall dengan topi seleksi di tangan.

Ethan maju dengan angkuh. Tak memperdulikan pekikan terpukau dan tatapan memuja para gadis di sana.

"SLYTHERIN!" Pekik topi seleksi begitu menyentuh kepala Ethan.

Dengan tenang, Ethan berjalan menuju meja Slytherin. Mengabaikan seluruh atensi yang mengarah kepada nya.

"Rouvin, Helios."

Helios maju perlahan, mencoba menghiraukan pandangan orang orang.

"Penjelajah waktu lainnya. Harry Potter, apa yang membuat mu berada disini." Ucap topi seleksi basa basi.

"Tanpa ku beritahu, kau pasti sudah tau." Kesal Harry atau Helios membuat topi tersebut terkekeh.

"Jadi kau ingin di asrama mana? Kalau boleh ku sarankan, lebih baik di Slytherin." Ucap topi seleksi di susul anggukan setuju Helios.

"Okay, -SLYTHERIN!" Teriak topi seleksi.

Dengan kikuk, Helios berjalan menghampiri Ethan yang memandang nya tak percaya.

"Kau? Kenapa kau di Slytherin? Bukankah harus nya kau di Gryffindor?" Ethan memandang Helios horor.

"Jangan dramatis Eth, memangnya dunia akan kiamat kalau aku masuk Slytherin?" Dengus Helios sebal.

Mendengar jawaban Helios, membuat Ethan menyeringai lalu menggeser duduk nya agar Helios duduk di sebelah nya.

"Eth! Ehmm, kau tau? Professor snape?" Bisik Helios pelan.

"Lihat kanan mu Lios." Jawab Ethan tak peduli.

Helios menoleh untuk menemukan sesosok remaja sedang makan sambil membaca buku. Rambutnya hampir menutupi menutupi wajah berkulit putih pucat.

Merasa di perhatikan, remaja itu menoleh membuat Helios terkesiap. Mereka bertatapan beberapa detik sebelum Helios mengambil langkah pertama.

"Hai, aku Helios Rouvin." Helios menyodor kan tangannya ragu.

"Severus Snape." Balas nya acuh tanpa repot repot menjabat tangan Helios. Membuat pemuda bermanik emerald itu tersenyum canggung.

"Kau tau sendiri bagaimana sifat nya Rouvin." Ethan terkekeh puas melihat ekspresi yang di tunjukkan pemuda di sampingnya itu.

Helios mendengus. "Tak ada salahnya mencoba. Aku hanya ingin dekat dengannya walau sebentar." Ucapnya lirih yang hanya dapat di dengar oleh Ethan.

Ethan terdiam. Ia menghela nafas pelan. "Akan ku bantu sebisa ku Lios. Karna aku tak akan dekat jika tidak karena status ayah-anak baptis di antara kami."

Mata emerald itu berbinar. "Kau serius? Terima kasih Ethan." Helios memeluk Ethan sebentar lalu memakan makan malam nya dengan lahap.

_________________________________________

"Ini kamar kalian, jika ada yang ingin kau tanyakan, tanya saja pada ku atau prefek lain." Ucap prefek tersebut. Merasa ia tak dibutuhkan lagi, ia pergi.

i alítheiaWhere stories live. Discover now