Side story'

8.6K 1K 396
                                    

Aku up duluan soalnya kemungkinan gak bakal sempet up sampai waktu yang tidak bisa di tentukan di karenakan........

Tugas saya numpuk pemirsaaaa......😭😭😭😭
Betewe yang mau bantuin saya nugas saya terima dengan senang hati....

Saya bakal up klo tugas saya udh selesai semua,,,, maaf atas ketidak nyamanan nya......

Happy reading guyss!!!!!!!

See you......

Pria berumur tiga puluhan itu memandang kosong ke luar jendela. Sudah seminggu ini ia mengurung diri di Manor Prince dengan alasan sakit. Ia menyalahkan dirinya atas peristiwa seminggu yang lalu yang mana menyebabkan menghilangnya anak baptis juga anak cinta pertamanya Lily. Pria itu, Severus Snape atau bisa kita sebut Severus Snape-Prince menghela nafas. Sekarang dengan apa ia harus memperbaiki kesalahannya?

Ctarr

Suara memekakkan kecil di susul Sosok mungil peri rumah muncul di ruangan tersebut.

"Mr. Malfoy dan Mrs. Malfoy berkunjung sir." Ucap Ruby, sang peri rumah.

"Buat kan teh dan cemilan Ruby, aku akan menemui mereka." Ucap Severus lirih, terdapat kehampaan dalam kalimatnya.

Severus beranjak ke ruang tamu dengan pandangan kosong. Ia tak pernah sekacau ini sebelumnya, bahkan saat Lily meninggal ia hanya bersedih. Tunggu dulu! Dulu ia pernah sekacau ini tapi kapan? Ia juga kehilangan seseorang saat itu, seseorang yang sangat penting baginya, tapi siapa? Ah sudah lah, ia akan mencari tahu nanti begitu Draco dan bocah Potter itu ketemu.

"Sev! Kau tak apa? Harus nya kau beristirahat di kamar saja dan biarkan kami ke sana." Narcissa memandang Severus khawatir. Ia tak bisa melihat teman yang sudah ia anggap adiknya itu terpuruk seperti ini. Bahkan walaupun ia juga mencemaskan Draco, Narcissa tetap harus terlihat baik baik saja di hadapan orang lain.

"Aku tak apa-apa, aku bisa mengurus diri ku sendiri." Ucap Severus dingin.

"Tapi Sev, aku takut kau jatuh sakit. Kau jarang sakit selama ini, dan juga kau tinggal sendiri. Jika kau sakit bagaimana kau mengurusnya ?" Bantah Narcissa.

"Sudah ku bilang aku tak apa Cissa, aku bisa mengurus semuanya. Harus. Kau tak perlu cemas." Severus berusaha keras untuk tidak mendengus di hadapan wanita cantik itu.

"aku masih belum menemukan dimana mereka menghilang. Tapi aku curiga mereka pindah ke waktu yang berbeda, entah di masa depan atau masa lalu." Lucius yang sedari tadi diam angkat bicara menghentikan perdebatan unfaedah istrinya dan Severus. Entah kenapa kalau mereka ketemu selalu saja out of character, ia sendiri heran.

"aku tak bisa membayangkan kehebohan apa yang akan mereka berdua lakukan." Severus memejamkan mata nya lelah.

"Aku percaya Draco bisa mengendalikan situasi di sana. Yeah semoga saja putra james itu tidak mengacaukan nya."

Hatchuu..... Sepertinya ada yang membicarakan ku -Harry

Kau kan memang selalu di bicarakan, pasti saat ini orang orang di masa kita sedang heboh karena kau menghilang. Di tambah aku, saat kita kembali semua pasti berfikir aku menculik mu. Padahal karena siapa kita disini? -Draco menatap Harry sinis

Dan dengan senang hati Harry memberi beberapa kutukan ringan pada remaja pirang itu.

"Apa kita harus meminta bantuan pangeran kegelapan?" Tanya Narcissa cemas.

"Dan membuat pangeran kegelapan tau keberadaan Harry? Tidak Cissa! Aku tak mau." Severus berdiri dengan marah. Ia tak bisa membuat Harry bertemu Pangeran kegelapan lagi. Tidak akan pernah.

i alítheiaWhere stories live. Discover now